01

9 5 1
                                    

Hidup ini bukan hanya soal bangkit dan menyerah. Adakalanya seseorang harus bertahan pada pilihanya. Bukan hanya rasa bahagia yang didapat saat bersama orang yang kau sayang, namun rasa sakit yang mendalam kala rasa benci yang didapat.

Rania kara gadis manis berambut hitam panjang diam menatap tuan nya yang membuang semua makanan yang ia bawa karena mendapat pesan pemotongan uang bulanan oleh kakaknya.

“AAAARGH ANJING GIMANA GUA BISA NGAJAK NGEDATE TIARA KALAU DUIT BULANAN DIPOTONG TERUS SAMA SI BANGSAT!!! APAAN LU LIAT LIAT !! DASAR BABU GAK GUNA! Ujar aksara dengan wajah merah padam

Rania hanya menunduk mendengar segala umpatan tuanya sambil berjalan memunguti pecahan piring dan gelas. Namun tak berapa lama ia sangat terkejut melihat kaki tuanya menginjak tanganya sehingga pecahan itu menusuk tanganya. Rania hanya diam menahan sakit kala kaca itu menusuk lebih dalam kulit tanganya. Rania mendesis pelan kala darah segar terus mengalir dari tanganya, sehingga tak terasa air mata memenuhi pipi nya.

Kaki aksara berhenti kala melihat ada telepon masuk dari Tiara kekasihnya. Aksara berjalan menjauh untuk mengangkat telepon itu.

“halo sayang ngapain telfon? Kangen aku hmm? “ ujar Aksara memaniskan perkataanya

“ iyaa kangen banget ketemu yuk beib di restoran biasanya “

“ iyaa okeey sayang aku bentar lagi berangkat, kamu ku jemput didepan rumah kamu ya ? “

“ iyaa jangan lupa yang ganteng biar aku gak malu jalan sama kamu “

“ iyaa iyaa siaap cantiiik, aku siap siap dulu yaa bye sayang “

“okey byee”

Aksara dengan santai berjalan menuju kamarnya tanpa melirik sedikitpun Rania yang masih bersimpuh dengan darah mengalir di tanganya. Rania hanya menunduk terisak  melihat perilaku yang amat jauh berbeda dari tuanya saat berbicara denganya dan berbicara dengan kekasihnya. Ia bergegas mengguyurkan tanganya dengan air lalu bergegas memunguti pecahan kaca kembali.

Naysila hanya melihat dari jauh adiknya yang disiksa oleh tuanya itu, Ia tidak berani sekedar mendekat karena mereka menyembunyikan status mereka sebagai saudara didepan tuan tuan mereka.

Flashback on

5 tahun yang lalu
Breaking news !
“terjadi kecelakaan parah antara 2 keluarga pengusaha yang menyebabkan 3 orang tua meninggal, 1 orang tua kritis dan 2 anak kritis. Korban antara lain Rangga Wiratama, Ratih wiratama, Rania Kara Wiratama, Yudha Raditya, Firda Raditya dan Aksara Raditya.”

Ayah Rania dinyatakan meninggal ditempat, sedang Rania dan ibunya kritis. Sedangkan dikeluarga Raditya ayah dan ibu aksara dinyatakan meninggal ditemapat, sedang Aksara kritis.

Flashback off

Itulah yang menyebabkan kebencian mendalam bagi Aksara kepada keluarga Wiratama karena beranggapan bahwa keluarga Wiratama lah yang membunuh ayah dan ibu nya.

Sedangkan Naysila dipaksa diam dan tidak membongkar hubunganya dengan adiknya, karena Rania tidak ingin Naysila merasakan penderitaan yang sama seperti Rania. Padahal Naysila lebih tersiksa melihat dirinya tidak bisa melindungi adiknya sendiri.

Sedangkan afrizal bersikap biasa saja pada keluarga wiratama karena beranggapan semua sudah takdir. Ia selalu mengingatkan aksara untuk tidak bertindak macam macam. Tetapi Aksara terlalu keras kepala dan tidak menuruti perkataanya.

Hari berganti bulan, bulan berganti tahun tapi sifat Aksara bukanya membaik malah lebih parah kepada Rania. Siksaan dan cacian tak pernah Ia lupa berikan pada Rania. Melihat Rania menangis merupakan kepuasan bagi Aksara.

BERTAHAN !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang