04

2 2 0
                                    



“ huhh apa dia tak makan dari tadi ? “ batin Aksara yang mengintip Rania melahap makananya dengan rakus.

“ ah kenapa aku harus peduli, dia kan memang tidak pantas dikasihani. “ batin Aksara lagi    

Aksara berjalan menjauh setelah melihat Rania makan, entah mengapa Ia merasa sedikit tenang melihat keadaan Rania baik bik saja.

“ aissh apa yang kupikirkan. Bisa bisa nya aku senang melihatnya baik baik saja “ ujar Aksara dengan menggelengkan kepalanya.

***

Pagi hari seperti biasa semua orang sibuk dengan pekerjaan nya masing – masing. Begitu pula dengan Raina yang sedang menyiapkan semua keperluan Aksara yang akan melakukan perjalanan bisnis keluar kota. Entah kemana Aksara hanya pesan untuk Rania mengemas perlengkapan yang dibutuhkan untuk perjalanan bisnis.

Setelah mengemas semua keperluan Ia berniat bertanya kepada Aksara kebutuhan lain yang sekiranya diperlukan Aksara. Namun saat Ia akan mengetuk pintu kamar mandi Aksara keluar sehingga tubuh mereka sangat dekat. Bahkan tangan Rania menyentuh dada Aksara karena belum sempat menghindar.

Rania masih termenung dengan posisi sama hingga suara menginterupsinya.

“ Apa kau akan seperti ini sampai mathari setinggi kepala? “ ujar Aksara

“ Mo.mohon maaf tuan saya terkejut”

“ sudahlah minggir “ ujar Aksara berjalan menjauhi Rania

“ saya tadi ingin bertanya apakah ada perlengkapan lain yang perlu saya
siapkan tuan ? “ ucap Rania dengan menunduk karena masih malu

“ ah tolong ambilkan dokumen yang kutumpuk dimeja kerjaku. Ada lima buah yang paling atas map nya bewarna biru “ ujar Aksara

“ apa itu saja tuan? “

“ hemm bawakan aku bekal sandwich saja, aku tak akan sarapan “ jawab Aksara

“ baik tuan , saya ambilkan dulu permisi “ jawab Rania

“ hmm “ Aksara hanya menjawab dengan dehaman
Rania menuruni tangga dan menemui kakaknya yang sedang memasak didapur.

“ Nay, tolong siapkan bekal untuk tuan Aksara, tuan meminta 2 sandwich dengan tambahan keju dan susu full cream kecil 1 nanti letakkan saja dimeja aku yang akan mengambilnya “ ujar Rania

“ baiklah “ jawab Naysila

“ terimakasih, aku akan menyiapkan keperluan lain tuan Aksara “

“ heemm “

Raina menaiki tangga lagi menuju ruang kerja Aksara untuk mengambil dokumen yang dibutuhkan Aksara. Namun saat akan mengambil dokumen Ia menemukan foto lama Keluarga Aksara lengkap dengan Orang tua nya.

“ Aku akan mengatakanya disaat yang tepat saturnus ku, aku rindu tawa mu yang secerah ini “ ujar Rania sembari mengusap foto tersebut.

Rania meletakkan foto tersebut dan segera membawa dokumen yang diperlukan karena takut diamuk tuanya. Rania langsung membawa dokumen tersebut ke kamar Aksara untuk dimasukkan ke koper tuanya.

“ tuan semuanya sudah siap. Apakah ada lagi yang diperlukan “ ujar Rania sambil menutup koper Aksara

“ tidak. Bawakan saja koperku keluar “

“ baik tuan “ jawab Rania langsung menyeret koper Aksara keluar

“ huh akan sangat melelahkan kali ini “ ujar Aksara pelan sembari melihat pantulan dirinya dicermin.

Aksara berjalan keluar mengikuti Rania tanpa mau membantu sedikitpun rania yang Nampak kesusahan membawa koper nya. Ia hanya terus memperhatikan hingga tak sadar tersenyum kecil melihat Rania kesusahan membawa koper jumbo nya itu.

“ Sudahlah kau memang lambat “ ujar Aksara merebut kopernya dan membawanya ke mobil dengan cepat.

“ eh loh  tuan “ ujar rania kaget

Rania yang awalnya akan mengikuti Aksara ingat bekalnya Aksara masih di dapur. Ia berlari kedapur untuk mengambil bekal dan kembali berlari keluar menyusul Aksara.

“ tuan ini bekalnya huh huh hhh “ ujar rania dengan nafas tak beraturan

“ ya “ ujar Aksara menerima bekalnya dan masuk ke mobil

“ aku akan pulang setelah seminggu, jangan sampai kamar ku kotor sedikitpun saat aku pulang “ ujar Aksara tanpa melihat Rania

“ Baik tuan “ jawab Rania

“ ayo berngkat “ ujar Aksara pada sopirnya

Setelah mobil Aksara tak terlihat Rania berjalan memasuki rumah namun saat sudah diruang tamu Ia merasakan kepalanyha yang amat pusing da nada yang menetes keluar dari hidungnya. Ia pun segera berlari menuju kamar mandi untuk menghapus darah yang keluar dari hidungnya hingga

BRUKK




Tbc



Karena chapter sebelumnya dikit aku tambahin tapi dichapter berikutnyaa.
Mungkin akan agak membongungkan juga
Tapi semoga suka hehe

Oh iya untuk sampul chapter ini gaada maksud apa apa yaa
Cuma lagi kangen aja sama hotel del luna
Tapi gatau juga sii kalo tiba tiba ada ada hehe :V

Author masih bagi waktu buat cari kerja juga jadi update nya dikit dikit dulu ya
Bye byee

Salam manis adek Rania Kara ^^

Salam manis adek Rania Kara ^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 07, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BERTAHAN !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang