•38• END.

683 28 11
                                    

Langkah kaki menggema di sepanjang koridor rumah sakit. Mereka tidak menghiraukan semua orang yang mungkin terganggu akan suara langkah itu.

Tak lama kemudian mereka sampai di depan IGD seorang laki-laki mungil menangis di depan pintu IGD di sebelah nya ada laki-laki yang memeluk dia.

"Gun"

Orang yang dipanggil Gun menoleh, lalu dia berdiri dan langsung memeluk tubuh itu.

"Krist! New, Krist di dalem!" Tangan nya meremas baju New.

New tidak bisa berkata-kata. Lidahnya terlalu kelu untuk mengeluarkan kalimat. Yang bisa dia lakukan hanya berdoa dalam hati semoga semuanya baik-baik saja.

"Permisi"

Mereka yang ada disana menoleh ke arah Suster yang datang.

"Ada apa?" Tanya Tay.

"Anak kecil yang bersama korban sudah siuman. Sekarang dia berteriak-teriak memanggil kedua orang tu--" Tanpa mendengar sampai selesai, Gun langsung berlari ke ruangan Fiat. Dia sudah tau dimana letaknya.

"FIAT MAU MAMA!!"

Gun berdiri di pintu masuk, dia melihat Fiat yang memberontak dengan Dokter yang memeluknya.

"GAK MAU! FIAT MAU MAMA SAMA PAPA!!" Tangan mungilnya mendorong tubuh sang dokter.

"Fiat" Ucap Gun lirih.

Fiat menoleh, setelah itu dia langsung menangis keras lagi. Sambil meneriakki nama Gun.

"OM GUN!" Dia berusaha untuk mendekati Gun. Tapi dokter itu tidak melepaskan tubuh nya.

"Dokter, biar dia sama saya"

Dokter itu diam sejenak, lalu dia mengangguk dan melepaskan Fiat perlahan-lahan.

"Om M-mama sama P-papa" Ucap Fiat setelah Gun memeluknya.

Tangan Gun mengelus surai kecoklatan anak itu. Mata nya tak henti-henti mengeluarkan air mata. Bibir nya bergetar, bagaimana bisa Tuhan membiarkan anak sepolos ini melihat kecelakaan orang tua nya.

"Mereka g-gak papa"

"Om bohong"

Gun memejamkan matanya, lalu dia melepaskan perlahan pelukan itu. "Om gak bohong" Dia tersenyum, setelah itu dia melanjutkan kembali kalimat nya. "Fiat doain Mama sama Papa ya? Supaya mereka baik-baik aja"

Dengan patuh anak itu mengangguk, lalu memejamkan matanya.

Ya Tuhan, Fiat mau Mama sama Papa sembuh. Jangan bikin mereka tidur terus. Fiat janji gak bakal nakal lagi kok.

Setelah itu dia membuka kembali mata nya.

"Udah?"

Anak itu mengangguk lalu dia menempelkan dahi nya pada dada Gun.

"Mobil nya kenceng banget. Mobil nya jahat udah nabrak Papa sama Mama. Padahal mereka gak nakal"

Gun semakin menahan tangisan nya. Bibirnya dia gigit sekuat tenaga. Tangan nya yang bergetar memeluk tubuh mungil itu.

"Nanti kita cari ya"

Fiat mengangguk lemah.

"Gun"

Mereka menoleh ke arah pintu. Disana ada Off yang sedang tersenyum, tapi matanya tak sembab. Dia berjalan mendekati dua orang itu. Lalu mengambil alih Fiat dari pelukan Gun.

"Fiat sama Om dulu ya?" Ucapnya yang dibalas anggukan dari anak itu.

"Gimana?"

Off menggeleng, "gak tau. Kita kesana aja ya?" Setelah Gun mengangguk mereka berjalan menuju ruang IGD dimana Singto dan Krist berada.

My Future [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang