•5•

527 58 9
                                    

"Krist" Panggil New.

"Apa?"

"Kemarin kamu ke apartemen P'sing?" Tanya New.

Krist yang sedang tiduran di paha Gun mengangguk. Lalu dia kembali memejamkan mata nya.

Tangan Gun mengelus rambut Krist. "Krist, semoga ga ada hambatan apapun ya"

Krist tak menjawab, dia hanya tersenyum. Lalu dia meringis.

"Krist" Panggil Gun yang mendengar ringisan Krist. New yang mendengarnya pun langsung mendekat ke arah dua sahabat nya.

Pemuda itu membuka matanya, lalu dia tersenyum lebar. "Lapar"

Gun dan New hanya menggelengkan kepalanya, sudah terbiasa dengan sifat sahabat nya ini.

"Yu kita beli makanan, mau online apa bel--"

Ucapan Gun terpotong karena Krist langsung berlari ke arah pintu sambil berteriak

"Ayo cari!"

Lalu Gun dan New menyusul Krist.

*****

"Krist, banyak banget kamu beli nya" Keluh Gun melihat kedua tangan nya yang penuh memegang kantong plastik yang berisi makanan.

"Jangan ngeluh, toh ini kita juga yang makan" Ucap New yang tangan nya sama sama penuh, kecuali Krist. Anak itu malah sibuk menujuk-nunjuk makanan.

"Krist sudah!" Pekik Gun.

Krist yang mendengarnya pun langsung membalikkan badan nya, lalu dia meringis melihat muka sahabat nya yang sedikit menyeramkan,tapi sepertinya bukan sedikit.

"Ayo pulang" Ajak New lalu dia mendahului Krist dan Gun.

Krist hanya mengatupkan bibir nya. "Maaf"

Gun menghela nafas nya, "Ayo pulang, kita pesta lemak"

Bibir Krist tertarik untuk membuat senyuman.

Sehabis memasukan barang-barang mereka kedalam mobil semuanya berniat untuk masuk kedalam mobil, tapi tertahan karena Krist melihat sesuatu.

"Itu, p'sing?"

Gun dan New yang mendengar nya langsung mengikuti arah pandangan Krist.

Sedetik kemudian mereka memelototkan mata nya. Lalu tanpa aba aba Gun ingin berlari menuju Singto, tapi dia di tahan oleh New.

"Jangan"

Gun ingin memprotes tapi dia melihat kode New, lalu dia melirik Krist.

Krist terpaku melihat pemandangan itu. Lalu dia mengalihkan pandangan ke arah dua sahabat nya. "Ayo pulang"

Lalu dia masuk ke mobil mendahului keduanya.

"Awas ya!" Tangan Gun terkepal.

Lalu keduanya menyusul Krist.

Sepanjang perjalanan hening melanda mereka, biasanya Krist yang akan membuat keramaian.

Pikiran Krist ta pernah lepas dari kejadian tadi.

Kalian tau apa yang terjadi? Tadi Krist melihat Singto yang memasuki toko baju perempuan, tapi bukan itu permasalahan nya.

Krist melihat Singto datang berdua dengan perempuan yang sebaya dengan Singto. Dan mereka bergandengan.

Pantas saja Singto dari pagi tidak ada kabar. Ternyata dia sedang bersama perempuan lain.

Krist tidak mengerti semua ini. Kemarin dia masih peluk pelukan dengan Singto. Tapi sekarang mengapa dia di jatuhkan kembali.

Tak sadar air mata Krist pun menetes. Dia memejamkan mata nya.

"Krist" Panggil Gun

Tidak ada jawaban. Krist tetap memejamkan mata nya.

Lalu Gun dan New menghela nafas nya. Mereka akan memberikan Krist waktu.

Kalian tau, jika seseorang sedang menangis, sebaiknya beri waktu orang itu. Jangan dulu menanyakan kenapa dia menangis. Karena itu akan menambah tangisan orang itu, bukannya mereda.

Sampai di rumah, Krist langsung keluar dari mobil.

"Boleh ga ya, Gun bunuh Singto?"

"Ya jangan dong"

Mendengar itu Gun mengerucutkan bibir nya. "Yauda deh, ayo bawa itu makanan"

****

Esok pagi nya, Krist Gun dan New memulai aktivitas nya seperti biasa.

Kali ini, Krist tidak seperti kemarin. Dia terlihat lebih segar.

"Yu sarapan" Ajak New.

Setelah sarapan mereka berangkat menuju sekolah. Di dalam mobil tidak hening seperti kemarin.

Mereka bertiga bernyanyi, berteriak, juga tertawa bersama. Seperti tidak punya beban.

Bahagia itu sederhana. Cukup bersama dengan orang-orang terdekat, melakukan sesuatu yang kalian sukai, kalian akan merasa senang.

Di tempat yang berbeda, Singto sedang putus asa, karena telpon nya tidak di angkat Krist dari kemarin.

Tidak kehabisan akal, dia pun meminta no Gun ke Off. Lalu dia menelepon Gun, sayang nya tidak di angkat oleh Gun.

Singto cemas, "Krist kamu ga papa kan" Tangan nya terangkat untuk menjambak pelan rambut nya sendiri.

Lalu dia meminta no New, dan lagi lagi tidak ada yang mengangkat.

"Arghhhh!!" Teriak Singto sambil melemparkan ponsel nya.

"Kamu kemana Krist!!" Teriak Singto

Berjalan dengan sempoyongan, Singto mencoba untuk mengambil kunci mobil nya. Dia berniat untuk mendatangi rumah Krist.

Sesampainya di rumah, dia menggedor gedor pintu rumah tersebut.

"Kit!!"

Sepuluh menit dia disana, tapi tidak ada yang keluar.

"Apa sudah ke sekolah?" Gumam Singto, lalu dia berlari menuju mobil nya.

Tanpa aba aba dia menginjak gas menuju sekolah Krist.

"Kamu kenapa"

"Jangan hukum aku seperti ini"

"Salah ku apa Kit!!" Teriak Singto sambil mencengkram setir.



Panjang ga?

Gantung ga?
Sengaja aku tu hehe.

Supaya ada yang nyariin. Btw, jangan lupa vote sama komen🥰

Oh iya, ITU YANG DI TIKTOK KENAPA YA, ADA MASALAH APA SIH SAMA SK. Kesel deh, nih ya dari sono nya 4Pillars itu og sk tn sama bw. MANA ADA OHMNON NYA, KALAU MAU BIKIN SENDIRI. pansos ko pake cara murahan. Secara ga langsung dia ngejelekin Ronans dongg. Udahlah maap kan aku

My Future [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang