🕯️υทσ

1K 174 35
                                    

━━━━━━☾ ᴛᴏ ᴍʏ ᴡᴏʀʟᴅ ☽━━━━━━

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

━━━━━━☾ ᴛᴏ ᴍʏ ᴡᴏʀʟᴅ ☽━━━━━━

Di gelapnya malam dan dinginnya angin yang terus berhembus, pepohonan yang nampak kering dan hanya menyisakan dahan, ranting serta batangnya menambah nuansa menyeramkan di tempat ini. Gelap pengap dan terlihat sangat tertutup begitulah yang mampu ia tangkap melalui indra penglihatannya.

Choi Hyunsuk, pemuda berkelahiran tahun 1999 itu kini memilih untuk terus berjalan di dalam hutan mati ini. Walaupun rasa lapar dan haus mulai menggerogoti tubuhnya, tetapi ia rasa hal itu tidak penting untuknya saat ini. Ia hanya ingin keluar dari tempat terkutuk dan tidak jelas ini.

Hyunsuk sudah berkali-kali menyumpah serapahi kedua pria yang membawanya ke tempat ini kemudian meninggalkannya di tengah hutan mati ini begitu saja. Kakinya sudah sangat sakit dan tubuhnya lemah sekali sementara bagian punggungnya terasa sangat sakit seperti habis tertusuk atau ditusuk sesuatu.

"Emang dasarnya anjing tuh orang, ngajaknya maksa, habis itu cuma ditinggal. Oalah, ASU ASU!" Ujar Hyunsuk sembari terus mengedarkan pandangannya, barangkali ia menemukan ada seseorang yang melintas di tempat itu dan ia bisa meminta pertolongan padanya.

"Apa gue teriak minta tolong lagi ya? siapa tau ada yang denger".

"TO── percuma, gue udah lima kali teriak, tapi disini cuma ada suara burung gagak sama hembusan angin doang".

Kali ini pemuda itu benar-benar sudah menyerah untuk mencari pertolongan. Karena pada nyatanya, yang ia temukan hanya tulang belulang manusia, hewan-hewan, dan pohon-pohon yang telah mati. Tempat yang terlihat seperti hutan, tetapi tidak bisa juga disebut sebagai hutan. Karena disini hanya kematian.

Pemuda itu mendudukkan dirinya di sebuah batang pohon yang telah tumbang. Ia menengadahkan kepalanya ke atas, harap ada sesuatu di atas sana yang bisa ia lihat, namun, yang ia temukan hanya langit malam yang begitu gelap. Tidak ada kerlip bintang yang menghias apalagi bulan, jangankan keduanya, bahkan bayangan awan pum tidak ada.

Hyunsuk berdecak kesal, tempat macam apa sebenarnya ini. Ia berpikir, bagaimana bisa ibunya itu kuat berada disini, tempat ini benar-benar tidak bisa disebut sebagai tempat tinggal. Lantas, mengapa ia selalu mendapatkan nasihat daro ibunya untuk tetap kembali kemari. Hanya dengan tujuan menemui sang ayah.

Ia tidak paham lagi dengan jalan pikiran ibunya. Wanita itu, seolah-olah mencintai sosok raja iblis yang dikenal dengan kekejamannya. Percuma juga jika Hyunsuk ingin protes, karena ia sudah terlanjur lahir. Jika ingin menyalahkan, ia akan menyalahkan siapa? dirinya? ibunya? ayahnya? atau mungkin takdirnya sendiri?.

Tidak ada yang bisa menjawab pertanyaan itu, bahkan dirinya sendiri. Ia sudah tak punya tujuan lagi, tersesat disini sendirian, untuk saat ini ia benar-benar buta. Tak ada yang bisa untuk ia mintai pertolongan. Sudah cukup Hyunsuk mengitari tempat ini berulang kali sejak dirinya sadar tadi pagi.

 tσ ɱყ шσгɭɖ ; ᴛʀᴇᴀsᴜʀᴇ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang