❒ jαєнyυк & мαsнiнσ

937 197 9
                                    

━━━━━━☾ ᴛᴏ ᴍʏ ᴡᴏʀʟᴅ ☽━━━━━━

Hujan kembali mengguyur. Padahal jika dilihat dari berita cuaca saat tadi pagi cuaca hari ini sangat cerah. Seorang pemuda tengah fokus mengemudikan mobil. Sedikit mengebut, karena kondisi jalanan sudah mulai sepi.

"Bunda, kemarin masih rame kan jalan ini. Kok mendadak sepi ya? " Ujarnya sembari terus memfokuskan pandangannya ke arah depan.

Sang ibu masih fokus pada layar ponselnya bahkan mungkin karena beliau masih fokus untuk terus menghubungi anak keduanya. Jeongwoo. Ia jadi tidak bisa mendengar apa yang Jaehyuk katakan.

Jaehyuk sesekali melirik pada ibunya. Raut wajah wanita paruh baya itu nampak sangat cemas. "Gimana bun? jeongwoo jawab gak?" Tanyanya.

Sang ibu menghela napasnya saat akhirnya orang yang sedari tadi ia tunggu telah menghubunginya balik.

"Halo jeongwoo".

"H-halo bunda...".

"Kamu kenapa sayang, kenapa suara kamu kayak ketakutan gitu? ada apa sayang? kamu gak papa kan dirumah?".

Jeongwoo diseberang sana masih diam. Ia belum menjawab satupun pertanyaan dari ibunya. Padahal disini kakak dan ibunya sedang mengkhawatirkan keadaannya. "Jeongwoo, cah bagus. Kamu kenapa??".

"Bunda sama mas jae dimana?".

"Kita baru dijalan le, kamu kenapa tadi, terus tiba-tiba tanya begitu ada apa??".

"Jeongwoo kemarin──".

Ciitt!

Tiba-tiba saja Jaehyuk mengerem dengan mendadak. Karenanya, ponsel ibunya jadi jatuh kebawah. Jaehyuk shock dengan apa yang ia lihat tadi. Sedangkan ibunya masih panik mencari dimana ponselnya, karena panggilan teleponnya dengan Jeongwoo belum terputus.

Jaehyuk masih menatap lurus kedepan. Kedua netranya melihat sesosok manusia dengan sayap hitam yang begitu besar. Ia mengerjap beberapa kali untuk memulihkan pandangannya. Ia mengira jika dirinya saat ini sedang berhalusinasi.

Kemudian untuk memastikan jika dirinya tengah berhalusinasi atau tidak. Jaehyuk menampar pipinya sendiri.

Plak!

"Sianjing, kok malah sakit!" Ujarnya sembari mengusap-usap pipinya yang terasa panas akibat tamparannya sendiri.

"Sakit? kalo sakit berarti ini? HAH!, TERUS MAS-MASNYA ITU!".

"ALLAHUAKBAR DEDEMIT MACAM APA INI!!!".

Ibunya yang mendengar Jaehyuk berteriak langsung menatap Jaehyuk. "Jae, jae ada apa?" Ujar wanita ini. Ibunya menangkup pipi Jaehyuk. Bukannya Jaehyuk tenang pemuda ini malah semakin panik.

Bagaimana tidak, makhluk itu kini mulai mendekati mobilnya. Ah tidak, lebih tepatnya mendekati pintu mobilnya. "Eh mas astagfirullah, saya belum mau mati!".

"Jaehyuk, kamu kenapa?! jae, bilang sama bunda kamu liat apa?!".

Jaehyuk terus menolak untuk dipeluk ibunya. Hingga akhirnya pintu mobil itu terbuka dengan sendirinya. Dan sosok itu hanya menunggu didekat pintu dengan memasukkan tangannya pada saku celana. Laki-laki ini maju selangkah kemudian menutupi jalan keluar Jaehyuk saat ini.

"Hai pangeran, dan....ah, ternyata kau bersama ibumu".

"Salam hormatku untuk anda yang mulia".

"Lee Hyunjae!" Jaehyuk terkejut saat ibunya memanggil nama laki-laki yang membuatnya ketakutan sedari tadi.

 tσ ɱყ шσгɭɖ ; ᴛʀᴇᴀsᴜʀᴇ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang