Setelah mengatakan itu, sang supir meninggalkan Jaemin dibandara. Jaemin langsung saja masuk tanpa memperdulikan tatapan orang lain padanya. Dangan santainya ia memesan tiket pesawat, dia berencana pergi ke Negara A. Jaemin berharap dinegara itu hidupnya lebih baik lagi. Dia bertekat untuk menjadi lebih kuat lagi agar bisa membalaskan dendamnya nanti.
Sesampainya di Negara A, Jaemin membeli rumah yang cukup besar dari situs online. Dia juga tak lupa membeli keperluan lainnya. Setelahnya ia menjalani hidup bebas yang seperti ia inginkan.
Tidak perlu ditanya ia mendapatkan uang dari mana, untuk uang keperluannya beberapa bulan itu adalah uang yang ditabung oleh kakeknya untuknya. Sedangkan uang untuk membeli rumah dan perusahaan dia ambil dari tabungannya di bank, hasil dari pekerjaannya menjadi seorang hacker serta menjuarai beberapa lomba hacker di kelas internasional.
Waktu berjalan dengan cepat, sekarang sudah enam bulan ia menghidupi diri nya sendiri. Kehidupannya juga sudah menjadi baik, bahkan sekarang ia tau bagaimana hidup di negara dengan kasus kejahatan yang banyak untuk pria manis sekecil nya, dan itu juga membuatnya menjadi pria manis yang kuat.
Kesulitan dan kekejaman tidak membuatnya menyerah. Baginya semakin sulit kehidupan semakin kuat juga ia menghadapi nya. Bukankah kehidupan yang bebas itu adalah kehidupan yang menyenangkan, tanpa adanya masalah, yang membuatnya bersedih dan kesakitan. Jaemin telah berhasil menutup lembaran kelam nya dan membuka lembaran hidup barunya.
Tubuhnya juga sudah langsing, mungkin karena tidak lagi memakan makanan yang didalamnya dicampur kan obat oleh Jaeseok, juga ia selalu menyempatkan dirinya untuk berolahraga dan melatih fisiknya, jaemin sudah kembali kewujud aslinya. Sekarang Dia bahkan terlihat cantik namun disisi lainnya juga ganteng, oohh jangan lupakan sikap dinginnya yang sudah terbentuk kerena kejadian enam bulan yang lalu.
*****
Waktu berjalan dengan cepat, sudah 8 bulan Jaemin tinggal di negara A dan hari ini. Saat ia berjalan di tengah malam, Jaemin tiba tiba saja mendengar perkataan yang mengerikan.
"Bunuh dia"
Tiba tiba saja telinganya mendengar suara dari sudut bangunan yang gelap dan jarang di lalui oleh orang orang. Kondisi tersebut semakin mempermudah tindakan kejahatan, terutama untuk pria yang malang sepertinya.
"Keponakan ku yang malang"
Suara itu semakin terdengar dan semakin mengerikan, entah mengapa kaki nya semakin melangkah ke arah suara tersebut. Jaemin bahkan tidak tau mengapa ia sangat peduli dengan urusan orang lain.
"Andai saja kau tidak keras kepala, mungkin saja kau tidak akan mati hari ini"
Lawan bicara yang mengaku paman sudah tidak mampu membalasnya, seluruh tubuh si keponakan sudah dipenuhi luka dan darah. Anehnya hanya ada dua orang yang berusaha membantunya sedangkan mereka dikelilingi oleh pria pria berpakaian hitam dengan jumlah yang banyak.
"Bereskan dia, aku tidak ingin ada yang gagal lagi. "
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐞𝐧𝐝𝐚𝐦 [Nomin]
Lãng mạnPembalasan dendam, pernikahan yang didasari hanya kertas dan bantuan balas dendam juga banyaknya rahasia besar yang terungkap. Mampukah seorang Jaemin yang baru berumur sembilan belas tahun melewati semuanya? Apakah pembalasan dendam yang ia rencan...