07

95 5 4
                                    

Happy Reading!

.

;

.

‍   ‍ ‍

Suara itu begitu dingin, berbisik seperti dihembuskan angin, tapi seperti petir di telinga Hana. Dia begitu terperanjat hingga menjatuhkan salah satu album foto itu ke lantai dengan suara berdebum keras. Taehyung ada di sana, muncul begitu saja dari kegelapan, matanya menatap Hana lalu beralih ke album foto yang tergeletak di lantai, wajahnya tampak tidak senang.

"Sebelum kita berbicara," suaranya lembut mengalir, "Maukah kau ambil album foto di lantai itu dan meletakkannya kembali di meja, sayang?"

Menakutkan.

Itulah pikiran pertama yang terlintas di pikiran Hana ketika mendengarkan suara Taehyung. Suara itu biasa saja, diucapkan dengan sangat lembut, tetapi entah kenapa terasa menakutkan.

Taehyung bilang apa tadi? Ah ya! Album foto.

Dengan sedikit gemetar, Hana mengambil album foto itu dan meletakkannya kembali di meja. Taehyung tersenyum puas melihatnya, dan tersenyum.

"Taehyung─ Apa maksud semua ini?? Kenapa kau─"

"Stttt─" masih tetap tersenyum, Taehyung meletakkan telunjuk di bibirnya sendiri, meminta Hana untuk berhenti bersuara,

"Saat aku bilang kita akan berbicara, berarti aku yang akan berbicara, bukan kau sayang."

Bibir Hana gemetar, gelisah, dan bulu kuduknya tetap merinding. Kenapa Taehyung terasa berbeda? Padahal di matanya penampilan Taehyung tampak sama, begitu tampan, tetapi lelaki ini terlalu penuh senyum; senyum yang aneh... sedikit keji, dan auranya begitu berbeda.

"Bertanya-tanya ya? Hana sayang?"

Taehyung terkekeh pelan. Hana menggeleng, lalu mengangguk, kebingungan, membelalakkan matanya dan mencoba membuka mulut untuk bersuara.

"Stttt─" Taehyung meletakkan telunjuk di bibirnya lagi,

"Kita tidak mau membangunkan seisi rumah kan? Ini sudah tengah malam." suara Taehyung berbisik, matanya penuh canda, seperti anak kecil yang mengajak temannya berkompromi melakukan suatu kenakalan rahasia.

Mau tak mau Hana menahan suaranya, menunggu. Suasananya begitu menekan, menakutkan, sementara Taehyung terus berdiri di situ menatap dengan senyum manisnya yang terlalu manis.

"Sebenarnya ini di luar rencana. Aku tidak ingin melakukan semuanya secepat ini."

Lelaki itu melirik ke album foto di meja kayu itu,

"Taehyung akan marah, tapi seperti kubilang tadi, ketika rasa ingin tahumu membawamu memasuki teritorial terlarang, Kau─ bisa─ terbunuh." kata-kata terakhir itu diucapkan dengan penuh penekanan.

Hana mengernyit, Taehyung akan marah? Apa maksudnya, bukankah lelaki yang sedang berbicara dengannya ini adalah Taehyung? Apa maksud kata-kata Taehyung tadi?? Hana mencoba mencerna, tetapi otaknya yang gelisah tidak bisa diajak berpikir.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 26, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

From the Darkest Side. | tk.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang