Part 14

3 3 2
                                    

Haii semuanya....

Sesampainya diperpustakaan seperti biasanya gue baca buku - buku yang ketinggalan menurut gue atau pun yang ga gue tau rumusnya.
Sedangkan Gian sibuk mencari buku - buku tentang cinta. " Na sini na ada yang lucu tau " Katanya sambil merengek.
" Apaansih, gue lagi baca - baca tau " Asena
" Nih lihat " Gian sambil berlari menujuku
Disitu tertulis " Cinta beda agama bisa menyatu kalo salah satunya mengalah "
" Apaansih, siapa juga yang mau mengalah, ga ada kan " Kata Asena
" Ada, gue misalnya " Gian
" Yaaaa bodo, jangan pindah cuman karna cinta ya sayang " Asena
" Yaudah, ajarin gue " Gian
" Iya nanti gue beliin buku " Asena

Bel masuk pelajaran terakhir pun berbunyi gue dan dia bergegas menuju kelas. Tiba - tiba kita ketemu lagi dengan caca. Dia langsung menghampiri kami berdua " Asena datang ya di sweet17 ku " Katanya
" Hah? " Kataku sambil mengambil kartu undangan
" Ga usah datang na " Gian
" lo juga gi nih undangan buat lo " Caca
" Gue ga bakal dateng, ya kan sayang? " Gian
" Ih apaansih, gue usahain kok bisa dateng " Asena
" Oke deh " Caca

Jam pelajaran terakhir pun berlangsung....

Bel pulang sekolah berbunyi tandanya kita pulang karna hari ini gue harus kesingapur jadi gue sempetin jalan bareng Gian dulu.  Dia membukakan pintu mobilnya. " Baru kali ini gue ditreat like a queen sama cowo selain abang gue " Gumamku dalam hati

" sebelum lo kesingapur kita jalan - jalan dulu ya " Ucap Gian
" Iya " Ucap Asena
Selama perjalanan gue dan Gian bercanda gurau, sambil ngelihatin sepanjang jalan orang - orang pacaran juga. Gue dan Gian makan mie ayam kesukaanya " Gi emang disini kesukaan lo? " Asena
" Iyaaa, enak kan? " Gian
" Iyaa enak " Asena
" Gue bakal bawa lo ditempat makanan favorite gue, tempat gue mengeluarkan keluh kesah " Gian
" Iyaa boleh " Asena.
" Yaudah lo makan cepetan biar keburu kesana " Gian
" Iyaaaa " Asena. Setelah beres makan gian bayar dikasir, kita bergegas melajukan mobil.
Gue kagum kok tempatnya sekeren ini sih? Tapi kok sepi " Gumamku dalam hati

" Pasti lo bilang kok sepi padahal tempatnya indah bukan? " Gian

" Iya " Jawab Asena singkat

" Hanya warga sekitar tempat ini ya tau, padahal keren lo tapi ga banyak orang tau " Gian

" Iya keren banget " Asena

Gian memarkirkan mobilnya dan kami berdua turun dan main - main dipantai, " Na kalau gue lagi bertengkar sama bokap gue atau hal lainnya gue kesini, tempat ini sepi dan tenang. bahkan gue bisa bermalam disini tu ada pondok, disitu gue biasanya tidur " Gian

" Emangnya lo ngga kedinginan apa? " Asena

" Dingin sih, tapi tenang menurut gue " Gian

" Yahh kalau sekarang lo bertengkar atau punya masalah sini bagiin ke gue, cerita kegue, rumah gue selalu terbuka lebar untuk lo " Asena

" Semenjak gue kenal lo, hidup gue justru makin lebih baik, jujur ya gue udah jarang banget ketempat ini karna suka main ketempat loo " Gian

" Yaa baguslah, kesini tuh jauh banget " Asena

" Emang yang indah itu pasti jauh, kayak lo gue harus kejakarta dulu baru ketemu lo na " Gian

" Apaan sih, emang udah takdir tau " Asena

" Semoga kita akan selalu seperti ini ya na, lo jangan tinggalin gue, mau seberantakan apa hidup gue " Gian, matanya sambil berkaca - kaca.

" Gue ga bisa janji gi, tapi gue usahain terus ada buat lo " Asena

" Mau dimana lo pergi na, gue harus ada disamping lo, ngejagain lo, temenin hari - hari lo " Gian

" iya iya, gue ga akan pergi kemana kok " Asena. Sambil memeluk Gian. " Janji ya na, I love you Asenakuuu " Teriak Gian. " I love you to Gi " Teriak Asena juga.

Waktu telah menunjukkan waktu maghrib Asena dan Gian bergegas menuju pulang, Adzan maghrib telah tiba " Gi rumah gue masih jauh, temenin gue kemasjid dong " Asena

" Iya, ayo " Kata Gian sambil melajukan mobilnya

Sesampainya dimasjid gue bergegas turun meninggalkan Gian yang dimobil. Sementara gue sholat Gian ternyata merhatiin gue dari luar gitu.

Gian POV

Gue temenin Asena buat sholat gue merhatiin dia dari luar masjid, tiba - tiba ada seorang bapak - bapak " Dek kok ga masuk? " Katanya

" Hehe, saya non muslim pak " Gian

" Gapapa kok, kalau hanya duduk didalam " Kata Bapak itu

" Hehe, gausah pak saya disini aja " Gian

" Yaudah, saya masuk dulu ya " Katanya

" Iya silahkan pak " Gian

Karena sholat hampir selesai Gian buru - buru kemobil takut Asena sadar kalau dia diperhatiin. Asena pun kemobil " Gi, ayo bang Reza udah nungguin gue dirumah " Katanya. Gian pun melajukan mobilnya menuju rumah Asena.

--Sesampainya dirumah Asena, dia pun masuk barengan sama Gian, mamahnya pun menyambutnya " Kamu dari mana nak ? " Katanya

" habis temenin Gian seharian, karna kan aku mau kesingapur mah " Kataku

" Iya tante, maaf ya kita pulangnya malem " Kata Gian

" Gapapa kok nak, sana gih nana kamu mandi dan siap - siap, bi Ira udah nyiapin barang - barang kamu " Kata mamahnya

" Iya mah, Gi gue keatas dulu ya " Kataku

" Iya " Jawab Gian singkat. Selama gue bersiap - siap mamah dan Gian berbincang - bincang dibawah ternyata..

Selama perbincangan mamahnya Asena bilang " Gi jagain Nana terus ya nak "

" Iya tante, aku janji " Gian

" sabar ya buat ldrnya nak " katanya

" hehe tenang aja tan " Gian

" Nak Gian ga usah panggil tante deh, kan nana udah panggil ibu kamu mami, jadi panggil mamah aja ke saya ya " Katanya

" Hehe iya tan eh mamah " Gian

" Udah gapapa, nanti terbiasa kok " Katanya.


Akhirnya Bang Reza pulang, Gian dan mamahnya Asena yang lihat langsung bangun dari duuduknya " Bang kamu udah siap? " Kata mamahnya

" Iya mah, lo ada Gian " Katanya sambil menjulurkan tangannya kedepan Gian

" Iya bang hehe " Gian

" Semangat ldrnya ya dek, lo jangan macem - macem ga ada Asena ya " Teriak bang Alfaren. kita bertiga kaget. " Eh iya lo ldr kuat - kuat ya dek " Kata bang Reza.

" Siap bang " kami berempat pun tertawa...


DONE...

MAAF YA KALAU BANYAK TYPO DAN KATA - KATANYA KURANG JELAS HEHE, MAKLUM AKU PENULIS AMATIR.

ENJOYYY..


DITUNGGU YA PART SELANJUTNYA, LUVV

GIAN & ASENA ( ON GOING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang