0501

arka Wiguna

Senyuman nya adalah semesta ku tak lainnya tak habis fikir dengan marahnya yang seperti beruang kutub tapi membuat candu meski bukan ganja.__ ARKA WIGUNA

Tak kenal maka tak sayang iya gak.

Tata masih berkutat dengan buku-buku Pelajaran nya dikamar dengan cahaya lampu kamar yang tak begitu terang. Sambil sesekali memasukkan beberapa potong kecil coklat ke dalam mulutnya.

_______ Ruang chat_______

Arka :

"hai.. Malam"

"Tata"

Tatta:
"Apa sih ?. Ini arka?"

Arka:

"Bukan pangeran Justin nih
Mah"

Tatta:
"Kenapa ngechat segala
Gue sibuk nih."

Arka:

"Guna Wa buat apa kalau gak dipakai buat nyapa."

Tatta:
"Bahan buat chat"

Arka:

"Sibuk apa sih. Lagi mikirin gue yang tampan ini yaa."

Tatta:
"Idih PD "

Arka:

"Irit ngechat Lu Yaa. Ngirit Kuota pastinya, chat singkat
banget dah gak seru."

Tatta:
"Lo fikir film pakai acara seru
segala heh."

Arka:
"Sensitive banget lu. Kayak baju kusut belum di setrika."

Tatta:
Tai lu.!

Arka:
Tapi gue lagi gak mau boker
Nih, Gimana bisa ada tai nya. Iisssh
Jorok banget omong nya.!"

Tatta:
Si anak Baik anak cantik.
Bye!!🤢🤮

Melepaskan kegabutan tata yang malah membalas pesan dari si arka murid baru disekolah nya. Teriak cempreng didengarnya dari luar pintu kamarnya

"Onty T main yuk."

"Onty__ Dira takut diluar sendirian temani kek. Ayah sama bunda kan lagi di Bogor!!"

"Onty jelek.!!"

Tata bangun dari kursi belajar nya yang ada didalam kamar, berjalan membuka pintu untuk Keponakan yang sedari tadi sibuk seperti burung beo yang tak bisa sekalipun diam..

Dengan piyama motif Doraemon miliknya membalut tubuh mungil yang menjadi dirinya menggemaskan sekaligus cantik disaat yang bersamaan.

" Kenapa sih. Gak tidur aja
lu bocil."

"Yaa pengen gangguin onty aja. Tadi ayah sama bunda kan pesan ke onty buat jagain Dira. " Ujar Dira sambil mengambil selimut dipeluknya dan menyelonong masuk kedalam kamar tata

Sambil melemparkan selimutnya di atas ranjang dengan sembarangan. Sembari mengambil coklat batangan miliki tata. Dengan kaki yang disilangkan kaki kanannya yang diangkat diatas kaki kirinya. Tak menghiraukan satu ekstensi lainnya yang sedang sedikit gusar coklat nya dimakan tanpa ijin. Bukan nya pelit Hanya saja apa pun makanan yang menjadi cemilan millik tata kalau dira yang Makan pastilah tak akan tersisa lagi habis di lalap nya.