Maaf kalau ceritanya tidak bagus🙏 Aku masih pemula, baru belajar.
Seorang gadis kecil berambut pendek dengan sebuah pita dikepalanya. Berdiri diam dipojok ruangan dapur. Aku menatapnya sekilas, lalu kembali disibukkan dengan pekerjaan dapur.
Aku bisa merasakan bahwa gadis kecil itu sedang memperhatikanku, namun tak begitu kuhiraukan. Pekerjaan dapur yang terlalu banyak mengharuskan aku dan mama berlomba mengejar waktu. Karena sebentar lagi akan menjelang buka puasa.
Setelah beberapa jam akhirnya pekerjaanku dan mama selesai. Aku bernapas lega. Tiba-tiba aku teringat dengan gadis kecil tadi. Setelah menoleh, kulihat dia masih setia berdiri di pojok ruangan dapur, menatap kearahku.
"Hmmm apa dia tidak capek berdiri terus disitu." gumamku sambil menata piring.
"Eeyh tunggu." Aku tersentak, ada sesuatu yang kulupakan. Aku kembali menoleh ke arahnya, disambut senyum manis oleh gadis itu.
"Aku tidak pernah melihat anak ini sebelumnya, siapa dia? Apa dia anak tetangga? Bagaimana bisa dia ada di rumahku?" Gumamku sambil menggaruk kepala dan berpikir.
Karena penasaran aku menghampiri gadis kecil itu. Ada yang aneh dengannya. Wajahnya begitu pucat seperti mayat. "Apa dia sedang sakit? Lalu dia anak siapa?" Berbagai pertanyaan muncul dalam benakku. Aku pun memutuskan untuk bertanya langsung padanya.
"Hay, kamu siapa?" tanyaku pada gadis kecil itu.
Dia diam saja dan terus menatapku dengan lekat.
"Sila kamu bicara dengan siapa?"
Mama berjalan kearahku dan menatapku heran."Ini ma..." Tiba-tiba gadis kecil itu menutup mulutku. Aku bisa merasakan suhu tubuhnya yang begitu dingin. Dia menggelengkan kepala seakan menyuruhku untuk tidak mengatakan tentang keberadaannya pada mama.
"Siapa?" Tanya mamaku sambil melihat sekeliling.
"Ku.. kucing?" Jawabku terbata.
"Mana? Mama tidak melihatnya."
"Su.. sudah pergi tadi."
"Oh."
Aku masih diam mematung dengan sejuta pertanyaan.
"Apa mama tidak melihat gadis kecil ini? Dia siapa?" gumamku hampir tak terdengar.
"Jangan melamun, cepat mandi sana! sebentar lagi buka puasa." Perintah mama.
"Iya ma.."
Mama pun berlalu dari hadapanku menuju kamar.
Aku kembali menatap gadis kecil itu. Entah kenapa tak ada perasaan takut sedikit pun dalam benakku. Padahal aku paling takut dengan hal aneh begini. Yah tentu aneh lah, dia tidak bisa dilihat ibuku.
"Kamu siapa?" tanyaku kembali sambil membelai lembut rambutnya.
"Aku suka kakak"
"Haaa." Aku terkejut dengan jawabannya. Jawaban itu seharusnya bukan jawaban dari pertanyaanku.
Gadis kecil itu kemudian beranjak pergi. Aku pun tak berusaha untuk menghentikannya. Seperti terhipnotis, aku diam membeku di tempat. Menatap belakangnya yang semakin menghilang. Kata pertama yang keluar dari mulut gadis itu seakan menyimpan misteri.
"Sila, ayo cepat mandi!" teriak mama dari ruang tengah.
"Iya ma."
Aku segera melangkah meninggalkan dapur. Mandi dengan cepat dan bergabung dengan keluargaku di meja makan. Disana hidangan berbuka sudah siap. Kulihat adikku duduk manis di kursinya, menatap deretan makanan yang tersaji di atas meja.
"Lapar yah?" godaku.
"Tidak, aku kan sudah terbiasa puasa." jawabnya sambil memalingkan tatapan dari makanan.
Mamaku datang membawa beberapa buah gelas dan meletakkan diatas meja.
"Ada apa?" tanya mama menatapku dan Radit.
"Tadi aku hanya menggoda Radit, sepertinya dia sudah lapar."
aku pun tertawa pelan dan dihadiahi tatapan sinis Radit.
Radit adalah adikku, saat ini dia duduk di bangku kelas dua SMP. Berbeda denganku yang saat ini sudah duduk di bangku kelas dua SMA. Kami berdua jarang sekali akur, sering kali berdebat. Tapi sebenarnya kami saling menyayangi.
Papa datang dan bergabung bersama kami di meja makan. Tak lama kemudian beduq buka puasa berbunyi.
"Alhamdulillah." Ucap papaku.
"Waktunya berdoa!" Pinta Radit dengan semangat.
Ayahku pun memimpin doa. Lalu kami semua menyantap makanan bersama. Saat makan aku masih terus memikirkan kejadian aneh tadi. Siapa anak itu? Pertanyaan itu terus muncul dalam benakku.
Bagi yang membaca jangan lupa vote yah, meskipun tulisannya jelek😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Hantu Kecil yang Imut
HorrorSeorang gadis kecil berambut pendek dengan sebuah pita di kepalanya. Dia hantu yang ingin bersabat denganku. Setiap hari mengikutiku, membuat hari-hariku lebih baik. Namun tiba-tiba aku jatuh sakit. Dan kata nenek hantu itu membawa petaka. Menurutku...