part 2

9 7 1
                                    

Dilanjutkan lagi, jangan lupa baca sampai akhir yah!
Maaf masih Abal-abal tulisannya🙏😁

Malam itu setelah pulang dari sholat tarawih, aku sibuk main handphone.
Mataku fokus pada layar persegi itu, sedangkan jariku sibuk menekan-nekan layarnya, membalas chat satu persatu dari teman. Sesekali senyuman tersungging di bibirku.

Tanpa kusadari sepasang mata setia mengawasi gerak-gerikku. Hingga beberapa menit, kurasa seperti ada yang mengawasi. Aku menghentikan kegiatanku dan menoleh.

Pandanganku tepat bertemu dengan tatapan gadis kecil itu. Dadaku berdegup kencang diikuti bulu tengkuk yang mulai merinding. Sekujur tubuhku menjadi dingin seperti berada di tengah salju. Aku sangat ketakutan, hingga tanpa sadar  handphone yang kugenggam jatuh karena tanganku mulai gemetar.

"Hantu..." kata itu terlontar cepat dari bibirku.

Aku segera duduk menatapnya, menetralkan jantungku yang berdegup begitu kencang.

"Kamu hantu?" Tanyaku dengan tengkuk yang semakin merinding.

Aku teringat dengan flim horor yang pernah kutonton.

"Bukankah di flim itu hantu tampil dengan wujud yang begitu menyeramkan?" pikirku.

" Tunggu. Dia tidak menyeramkan, gadis kecil ini sangat cantik, bahkan pipinya yang gembul ingin sekali kucubit, dia begitu imut dan menggemaskan. Sangat jauh dari kata hantu." gumamku.

Aku tak pernah melihat hantu secantik ini, yang kutahu hantu tampil dengan wujud menyeramkan,
muka hancur, dan penuh darah.
Rasa takut di awal mulai kutepis, kuberanikan diri mendekati gadis kecil itu.

"Kamu siapa? Kenapa bisa berada di kamarku?" tanyaku sambil berharap bahwa dia adalah anak tetangga yang kesasar.

Dia diam dan menatapku. Ketakutan ku kembali muncul, tanganku gemetar, dahiku berkeringat.

"Jangan takut kak! Tenanglah! aku datang bukan untuk mengganggu. Aku hanya ingin bersahabat dengan kakak, selama ini aku kesepian." Ucap gadis kecil di depanku.

"Jadi kamu benar hantu? Hehehe... Bagaimana bisa ada hantu secantik ini, imut pula." Aku terkekeh untuk meredam ketakutan.

"Aku tak tahu. Aku ini hantu atau tidak, tapi yang pasti aku sudah meninggal kak." sebuah senyuman terukir dibibir mungilnya. Aku tak mengerti dia sedang bercanda atau sedang menakutiku. Yang pasti dia adalah hantu.

"Kamu lucu juga yah. Tapi kamu berasal dari mana?" Aku menatapnya penasaran.

Gadis kecil itu pun mulai bercerita tentangnya.

" Aku dan orang tuaku kecelakan beberapa tahun yang lalu. Kami tinggal di rumah bercat hijau itu, tepat disebelah rumah kakak. Tapi sekarang rumah itu sudah dihuni oleh keluarga baru. Sepasang suami istri yang belum dikaruniai anak. Disana aku tak punya teman, setiap hari aku selalu keluar untuk berjalan-jalan. Tak sengaja aku masuk ke rumah kakak. Aku benar-benar kaget saat kakak bisa melihat wujudku.  Rasanya begitu senang, akhirnya aku bisa menemukan teman. Tapi, kakak mau kan berteman denganku?" Gadis kecil itu memegang tanganku dengan raut wajah memelas. Dingin tubuhnya begitu terasa di kulitku.

"Tentu saja, selama kamu tidak menakuti dan menggangguku."

"Yes... yes.. akhirnya aku punya teman." Teriak gadis itu kegirangan.

"Huuus diam! nanti mamaku bisa dengar." Ucapku sambil meletakkan jari telunjuk di depan hidung.

" Tidak akan akan kak, yang bisa dengar suaraku hanya kakak saja."  Senyum terus mengembang dari wajahnya. Dia nampak begitu bahagia.

"Oh. Baiklah. Sudah cukup perkenalannya yah, aku ingin tidur ngantuk." Aku naik ketempat tidur dan membetulkan selimut.

"Aku pergi dulu yah kak, selamat tidur."

"Iya"

Kulihat gadis kecil itu sudah menghilang.

"Hmm aneh, aku temanan sama hantu." gumamku.

Kupejamkan kedua kelopak mata dan mulai masuk ke alam mimpi.

Jangan lupa vote dan komentarnya yah🙂


Hantu Kecil yang ImutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang