Bab 2. Self-made millionaire

0 0 0
                                    

"Aku akan keluar menemui Cathy", ucap Flo saat menemui Zach di dapur.

"Apa kau tidak ke kantor?" tanya Zach.

"Nanti setelah bertemu Cathy", nada bicara Flo datar dan singkat.

Pria itu mengangguk, "jangan lupa datang ke pestamu nanti malam", ucapnya.

Wanita cantik itu langsung melenggang pergi tanpa memberikan balasan apapun pada pria yang sedang duduk menikmati jus alpukatnya.

Flo menekan tombol lift dan langsung masuk ke dalamnya saat pintunya terbuka. Sesaat ketika pintunya akan tertutup, sebuah tangan menahan pintunya seolah mencegah lift membawa Flo pergi turun ke lantai bawah.

"Apa yang sedang kamu lakukan?", tanya Flo bingung melihat Zach berdiri di depan pintu lift menahan pintunya.

"Aku sudah telat, Zach", jawab Flo memelas.

"Dan aku tidak ingin membahas itu sekarang. Jangan biarkan mood-ku berantakan hari ini. Ini hari ulang tahunku", imbuh Flo seolah tahu isi pikiran Zach.

Zach menatap kekasihnya ragu-ragu,
Flo benar, ini hari ulang tahunnya, jangan rusak hari ini.

Zach menghembuskan nafasnya pelan dan berkata, "oke, sampai bertemu nanti. Aku mencintaimu".

Ia kemudian menarik tangannya membiarkan pintu lift itu menutup membawa Flo ke lantai dasar.
————————————————————
Flo masuk ke dalam kafe kecil ditengah kota. Mata cokelat yang ditutup oleh kacamata hitam itu mencari-cari sosok sahabatnya. Wanita cantik yang dicarinya itu melambaikan tangan ke arah Flo dari ujung ruangan.

"Guten morgen, nona Cathrina", sapa Flo ceria menghampiri Cathy sambil membuka kacamata hitamnya.

"Ini sudah siang, Flo", Cathy melirik jam di ponselnya.

"Hampir jam 12 siang", lanjutnya.

"Ini masih terlalu pagi menurutku", Flo terkekeh.

Cathy sudah menunggu tempat duduknya dengan sepotong kue favorit sahabatnya.

"Ini red velvet cheesecake, kesukaanmu", imbuhnya lagi sambil mendorong piring kue itu ke arah Flo.

"Happy birthday!" ujar Cathy.

Flo tersenyum kecil, "thank you, Cath. This is too much".

"Nonsense. Ini hari ulang tahunmu. Kita harus merayakannya. Ayo make a wish", ujar Cathy menatap sahabat karibnya itu.

Flo memejamkan matanya, berdoa, mengucapkan harapannya untuk tahun ini. Ia kemudian meniup lilin yang terpasang di atas kuenya.

Cathy menepuk tangan pelan, "so..., kamu berharap apa tahun ini?"

"Kepo! Itu rahasia. Kalau aku memberitahumu nanti harapanku tidak akan terwujud", jawab Flo.

Keduanya tertawa, melempar candaan.
Sampai saat seorang pelayan datang membawa nampan dengan 2 gelas minuman diatasnya.

"Ah iya, aku baru memesan Caramel Frappuccino untukmu", kata Cathy.

"Kau mau pesan makanan apa?" tanyanya lagi.

"Hmm, aku pesan salad saja satu porsi", Flo menyebutkan pesanannya pada pelayan yang mengantarkan minumannya tadi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Little Did She Know (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang