Ratu Sofya yang merupakan anak tunggal dari pengusaha sukses Bara Alifian dan seorang dokter muda bernama Raina Melicia yang meninggal dunia karena kecelakaan dua tahun lalu, karena wasiat dari sang istri Bara akhirnya menikahi Dania Putrie,sahabat dari Raina Melicia, Dania Putrie adalah seorang ibu anak satu yang sudah tidak mempunyai suami, suami Dania Putrie bernama Lioniel, karena penyakit jantung yang kian parah dan akhirnya Lioniel tidak lagi bisa terselamatkan
Flashback :
Hari itu hari dimana Rania Melicia tidak bisa menyelamatkan seorang nyawa kepala keluarga yang mempunyai seorang putri berumur 12 tahun.
Raina ikut sedih karena dia dan tim tidak bisa menyelamatkan pasien yang masih memiliki banyak tanggung jawab.
"Mas bangun mas, jangan tinggalin aku mas, anak kita masih kecil mas, Saski masih 12 tahun, kita masih butuh kamu mas, aku mohon jangan tinggalin aku mass, aku mohon" Isak Dania sambil memeluk tubuh suaminya yang sudah tebujur kaku.
"Mba, yang sabar ya mba, saya juga ikut sedih dan minta maaf tidak bisa menolong suami mba, mba yang kuat ya, saya tau ini berat buat mba, tapi mba ngga boleh nyerah gitu aja , anak mba masih kecil udah ditinggal sang ayah jadi mba harus berusaha buat jadi yang terbaik buat anak mba, saya yakin mba, suami mba pasti sedih melihat mba seperti ini, dan saya juga yakin kalo suami mba sudah tenang disana, jadi mba tenangin diri mba dulu, ini demi anak mba juga masa depan mba" Ucap Raina sambil mengelus punggung Dania
"Dok anak saya masih kecil dok, saya harus mengurus dia sendirian dok, saya kasihan udah dari dulu Saski jarang mendapatkan kasih sayang dari saya dan suami saya, saya menyesal dok dulu sering meninggalkan Saski hanya demi uang, saya merasa bersalah dok sama Saski, saya sudah berjanji untuk tidak mengurus butik lagi dan fokus untuk Saski tapi apa dok, saya malah harus bekerja demi masa depan Saski,saya sudah tidak punya keluarga lagi, saya hanya punya Saski, dan saya sudah menyakiti Saski berkali-kali karena kegilaan saya, saya ngga tau lagi harus ngomong apa sama Saski" Ucap Dania menahan tangis
"Mba yang sabar ya, saya juga seperti itu suami saya sering pergi dinas keluar kota sampai beberapa bulan, pulang kerumah hanya sesaat, pulang kerumah cuma dua minggu paling lama, itu juga satu semester sekali, sedangkan saya sibuk dengan pekerjaan saya saat ini, saya berangkat pagi waktu anak saya masih tidut, dan saya pulang diwaktu anak saya sudah tidur kembali, jadi untuk bertemu dan sekedar berbincang dengan anak saya, hanya sebentar itupun waktu libur" Ucap Raina menenangkan Dania
"Saya paham dengan apa yang mba rasakan, dan saya tersentuh saat mba cerita tentang kehidupan mba, saya jadi termotivasi untuk lebih meluangkan waktu untuk anak saya" Senyum Raina sambil memeluk Dania
"Makasih dok, berkat dokter saya jadi lebih tenang" Balas Dania sambil membalas pelukan Raina
"Ya sama-sama mba, saya dan keluarga akan selalu siap jika mba butuh sesuatu" Senyum Raina sambil mengulurkan tangan untuk bejabat
"Makasih dok makasih" Ucap Dania tulus
"Yaudah untuk pengurusan jenazah akan dimulai ayo mba ikut saya dulu, kita berbincang sebentar dikantin rumah sakit ini" Ajak Raina
"Baiklah, saya akan mencoba ikhlas dan kuat untuk Saskia"
"Saya setuju, jadilah wanita kuat mba"
"Suster Sinta tolong urus semua yang diperlukan pasien ini, saya mau keluar dan untuk administrasi semuanya sudah selesai" Ucap Raina
"Baik dok" Balas suster Sinta sambil memulai mengurus semuanya.
"Ayo mba Dania" Ajak Reina
"Eh, ayo dok"