B. untuk [B]ayangan

89 10 1
                                    


Jungwon meremat setir mobil begitu erat, seharusnya ia setuju untuk dipakaikan Wearpack sedari awal tanpa perlu memusingkan harga diri karena yang utama sekarang adalah keselamatan.

"Tes, satu cek mic dicoba. Sopir taksi sekalian bisa mendengar suaraku?"

Jungwon terdiam begitu sebuah suara menyahut dari headset yang ia kenakan.

"Tolong bunyikan klakson nya jika iya"

Jungwon segera membunyikan klakson mobil diikuti Ni-Ki yang mengikuti instruksi tersebut.

"Baik, sudah sempurna. Aku akan menyebut J untuk Jungwon dan N untuk Ni-Ki. Sekarang Sunoo akan menjadi pemandu saat diperlukan. Usahakan untuk tetap memakai headset agar hubungan kita bisa terjalin dengan baik, bukan seperti hubungan dengan mantanku"

Jungwon ingin tertawa tapi ia tidak punya waktu untuk sekedar melakukannya, bulir keringat mulai membasahi pelipisnya, rasanya seperti lintasan sirkuit berada ditengah gurun pasir.

"Untuk J, perhatikan lampu start di arah depan dan untuk N cukup dengarkan suaranya. Sunoo malas menghitung"

Jungwon melihat kearah depan, beruntung karena ia memakai kacamata hitam pemberian Boss besar sehingga sinar matahari tidak terlalu membuat matanya perih dan ia bisa dengan leluasa melihat lampu start yang seperti lampu lalu lintas, perbedaannya mungkin hanya terletak pada warna yang digunakan

Sebelum kemudian ia dikagetkan dengan bunyi nyaring yang keluar dari lampu start. Jungwon hampir kehilangan kendali tetapi ia berhasil memposisikan duduknya dengan benar, matanya terpaku pada warna merah pada lampu lintasan, menunggu untuk warna itu padam.

Bunyi kedua dikeluarkan dan saat yang bersamaan Ni-Ki juga sudah bersiap, walau tidak setegang Jungwon ia mungkin terbilang sudah kelas kakap karena melirik lampu start dari kaca spion dengan santai.

Dan saat bunyi ketiga keluar, lampu start telah padam. Dalam sepersekian detik, mobil keduanya melesat dengan arah berlawanan.

Taehyung menyeringai dan segera berlari menuju keponakan nya yang sekarang berada di ruang hitung, di mana keseluruhan balapan biasanya dipantau. Mulai catatan waktu dan urutan pembalap tetapi sekarang Sunoo hanya menampilkan rekaman gambar yang terhubung dengan kamera Jump start dan gerak-gerik proses keduanya yang sedang melintasi lintasan. Memonitor dengan seksama tanpa melewati satupun cctv saat kedua mobil itu lewat dengan kecepatan maksimal,

Jungwon terus menginjak Gas dengan baik, karena lintasan lurus adalah kelebihannya, ia bisa dengan leluasa menderukan mobil tanpa harus mengerem.

Sementara Niki sudah lebih dulu mendapatkan Chicane, lintasan berbentuk huruf S yang harus ia lewati karena mengambil jalur mundur dan berlawanan. Tetapi hal itu sama sekali tidak menurunkan kecepatan mobilnya.

Taehyung terus menatap pada layar monitor, ia melihat dengan jelas. Walau wajah Jungwon terlihat ragu tapi tangan dan kakinya terus bekerja, seolah mereka memang diciptakan untuk memegang perseneling mobil dan antek-anteknya.

Hingga Jungwon harus dikagetkan dengan mobil Ni-Ki yang melaju kearahnya ditengah trek lintasan lebar tikungan yang begitu sempit. Ia sempat mengerem mendadak dan membuat ban mobil belakang terangkat karena Ni-Ki yang sama sekali tidak menghentikan laju mobilnya. Mesin mobil keduanya sempat berhenti dan menimbulkan bekas ban yang mengerem, menempel pada aspal

Taehyung menyeringai "Dia melakukan Stopie dengan baik" Matanya menoleh pada keponakan nya dan dalam sekali tarikan, ia mengambil Headset wireless dari telinga Sunoo, ia mendekat kan Mic penghubung pada bilah bibirnya.

"Aku memodifikasi mobil kalian berdua bukan untuk melihat tontonan yang begitu pasaran"

Jungwon kembali duduk dengan tegak begitu mendengar suara Boss besar, walau nafasnya sudah putus-putus karena baru saja hampir melihat malaikat mengetuk kaca mobil. Ia kembali pada lintasan, waktu adalah penentu dan ia ingin bekerja secepat mungkin.

BLIND [JAYWON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang