✿☪️✝️☪️✝️☪️✿
Matahari telah terbit, maka senyum Chayra juga harus terbit pagi ini. Tak peduli apa yang telah terjadi dimalam hari, ketika dunia memancarkan cahayanya yang terang, wajahnya juga harus terlihat sama terangnya.
Mungkin banyak orang yang seperti ini juga, menangis saat malam hari, seolah malamlah tempat paling aman untuk persembunyian lukanya. Lalu, ketika pagi tiba memancarkan sinar sang surya, raganya bersikap seolah tak terjadi apa-apa. Cahyra tidak sendiri, bukankah banyak dari kalian yang seperti ini?
.
Pagi ini Chayra tak ada kegiatan apapun, ia absen untuk seluruh jadwal dihari ini. Ia pergi untuk membeli ponsel baru karena memang ponselnya yang lama sudah tidak bisa diperbaiki. Ingat kan bagaimana ponsel itu hancur?
"Terima kasih, kak. Jika ada apa-apa langsung dibawa kemari saja untuk mengganti garansinya."
"Iya, terima kasih, mas." Jawab Chayra sebelum ia keluar meninggalkan tempat dengan banyak ponsel yang dijual itu.
Matahari sudah cukup panas di jam 10 pagi ini. Ia berjalan menyusuri trotoar dengan kepala menunduk sambil mengayun-ayunkan Tote bag yang ia bawa dari tempat tadi.
Dug..
"Eh?" Chayra menatap sosok yang ia tabrak dengan ekspresi terkejut. Itu Mark.
"Kalo jalan liat depan, gak ada uang jatuh juga."
"Kok kamu disini?"
"Emang gak boleh?"
"Bukannya kamu ada kelas hari ini?"
"Absen."
"Kenapa?"
"Kangen kamu."
"Idihh..."
Chayra memutar bola matanya malas, menyerongkan langkahnya untuk bisa melewati pria tersebut.
Mark menyusul berjalan di samping Chayra, berjalan berdampingan tanpa percakapan.
"Emm.. Lo abis ini mau kemana?" Tanya Mark.
"Pulang." Jawabnya singkat.
"Ikutttt." Mark berucap antusias dengan mata yang mengerjap berkali-kali.
Chayra menatap Mark geli, ia merasa seperti baru saja menemukan anak anjing dipinggir jalan.
"Gak."
"Ikut, ihh."
"Gak boleh."
"Aku udah lama gak main kerumahmu tau."
"Mau ngapain sih?"
"Ya main aja, masa gak boleh."
"Emang gak boleh."
"Pokoknya aku IKUT." Jawab Mark dengan menekankan kata terakhir pada kalimatnya.
"Kesambet apaan deh? Jangan gitu ah geli tau."
Mark terkekeh, ia mempertanyakan kelakuannya sendiri barusan, ada apa dengannya.
Akhirnya Mark pun tetap mengikuti Chayra hingga kerumahnya.
"Mau minum apa?" Tawar Chayra setelah mempersilahkan Mark duduk di sofa ruang tamu.
"Apa aja."
"Aku tuh lagi nawarin, jawab yang bener."
"jus semangka?"
"Subak mulu ih, gak ada. Yang lain aja."
"Yaudah es teh aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
RomanceKetika Islam tidak bisa menyatu dengan Kristen = selesai tanpa memulai. -Destiny ______________________________ ______________________________ Start ✨ 10 Agustus 2021 Finish ✨