Hi Hello AnnYeong!!
Apa kabar kawan?
Jangan lupa spam koment ya..Luv u♡️
🐰🐰
"Merelakan bukan berati menyerah, tapi menyadari bahwa ada hal yang tak bisa dipaksakan."
🐰🐰
"Dek.. makan dulu sini." Renjun menghampiri adiknya yang sedang berbaring di kasur.
Dari tadi pagi selepas dari pemakaman Mama, Soojin belum makan apapun bahkan minum saja tidak.
"Dek bangun dulu gih, makan sedikit aja ya, kasian itu cacing dalam perutmu kelaperan."
Soojin masih bungkam, ia hanya menggeleng pelan. Renjun menghembuskan nafasnya kasar, dia duduk di samping adiknya lalu meletakan nampan berisi makanan di nakas.
"Sini duduk dulu, kakak mau ngomong."
Soojin bangkit dari posisinya berbaring, menuruti kata kakaknya ia duduk menyender disamping Renjun.Renjun menarik Soojin untuk bersandar di pundaknya, Soojin sedikit terhenyak tak biasanya dia dan Kakaknya sedekat ini, tapi tak dipungkiri ia sangat suka kehangatan Kakaknya.
"Dek.. Gak papa kalau kamu sedih, nangis, itu hal wajar, kehilangan memang semenyakitkan itu, apalagi kehilangan Mamah. Kakak juga sedih, sangat sedih, Kakak juga pengin nangis tapi kalau kakak nangis yang ngehibur adek siapa?" Ucap Renjun lirih.
Soojin memandang Kakaknya, Kak Renjun tampak sangat tenang tapi dengan banyak luka yang terpancar dari matanya. Soojin merasa bersalah.
"Maaf kak." Lirih Soojin.
"Kenapa minta maaf ? It's okay. Tapi dek, kamu harus tahu bahwa merelakan bukan berati menyerah, tapi menyadari bahwa ada hal yang tak bisa kita paksakan. Kepergian Mama contohnya."
Soojin mengangguk mengiyakan tuturan Renjun, dia sadar tak bisa menentang takdir, dia hanya bisa mengikhlaskan kepergian Mamanya lalu mendoakan yang terbaik untuk Mamanya disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Reasons || Lee (On Going)
Fanfiction"Yeu masnya, emang tiap hari kita kan deket se ruangan, satu meja malah, gak usah pendekatan udah deket lah."-Kim Soojin "Iya deket doang, jadian kagak njir"- ZC 🐰🐰 "Kenapa aku"-Lee "Aku pun tak tau, cinta tak butuh alasan bukan? Aku mencintaimu...