1

1.8K 139 14
                                    

Wonyoung Jang

Hari senin yang membosankan, ku harap hujan datang. Dan jam pelajaran akan kosong.

Seorang gadis berambut coklat panjang memasukan ponselnya di tas setelah sebelumnya mengetik beberapa baris kalimat pada kolom status. Tipikal anak millenial yang diperbudak oleh sosial media pada umumnya. Gadis itu buru-buru meraih gagang pintu rumah tak mempedulikan raungan ibunya didalam rumah.

"Minjuuu!! Kenapa kau tak habiskan sarapan mu?!!" Teriakan ibunya sangat menggelegar, bahkan sampai terdengar sampai teras depan.

"Aku sudah kenyang Maa!!"
Buah memang tak jatuh dari pohonnya. Bisa di bilang gadis remaja itu menuruni sifat ibunya. Dua wanita itu memang suka sekali berteriak.

Kim Minju seorang gadis berusia 16 tahun yang baru saja mengetik status dengan nama akun Wonyoung Jang yang adalah seorang model ternama. Dirinya memang sudah kecanduan bermain peran.

Roleplay, sebuah dunia konyol dimana kita berpura-pura menjadi orang lain. Bahkan tak jarang juga jatuh cinta dengan manusia virtual yang tak jelas wajah aslinya. Dan Minju salah satu diantaranya.

Wonyoung Jang|
Morniiiing Babe..|

Ia tengah di mabuk cinta pada seseorang yang tidak jelas.

|Eugene
|Morning too Bae.

Wajah Minju menjadi berseri-seri. Bayangkan pesanmu dengan cepat di balas oleh orang yang kau suka di pagi yang cerah ini. Anggaplah ia gila karena berpacaran pada pria tak di kenal yang berperan menjadi Aktor tampan Yujin Ahn.

Ia tak peduli, atau sebenarnya sudah terbutakan oleh cinta. Bisa saja orang yang sedang berkirim pesan dengannya adalah pria tua pedofil, atau pria yang sudah bersuami? Berkali-kali ia sudah di peringatkan oleh temannya. Namun percuma saja, Minju tipe orang yang tak percaya jika tak melihatnya dengan mata kepala sendiri. Gadis remaja yang sangat keras kepala.

Seperti harinya yang biasa, Minju langsung memilih tempat duduk di pinggir jendela di Bus yang akan mengantarnya ke sekolah. Sungguh langit seperti bersahabat dengan suasana hatinya yang gembira. Dia menatapi jalanan dari balik jendela, sedikit bergumam mengikuti alunan lagu dari earphone di telinganya.
Tepat saat Bus berhenti di lampu merah, Sebuah layar iklan menayangkan seorang pria tampan dengan setelan jasnya tengah menggenggam kopi dengan merek ternama. "Ah, tampannya pacarku~" Minju memuji pria didalam iklan yang ternyata adalah Yujin Ahn.

|To: Eugene
| Tadi aku melihat wajahmu di layar iklan, duh tampannya~

Tak ada balasan lain. Seseorang diseberang sana tampaknya tengah sibuk. Jelas saja, siapa yang tak sibuk dengan aktivitasnya di pagi hari. Hanya remaja tak punya kerjaan seperti dirinya yang hobi bermain ponsel saja.

"Yo!! Wassup~" Gadis berambut sebahu merangkul bahunya dengan akrab tepat setelah Minju turun dari bus. "Ceria sekali kau, seperti habis menang lotre"

"Tumben sekali kau tak terlambat" Minju jelas tahu sahabatnya ini suka sekali terlihat tengah menjalani hukuman di pagi hari. Jo Yuri.

"Hey lihaat~" Yuri tampak tak menggubris ejekan Minju terhadapnya, Ia malahan dengan semangat menunjuk beberapa anak lelaki yang tengah bermain bola basket. "Chaewon tampan sekali"

Minju hanya melirik sekilas dengan tatapan datarnya "Lebih tampan Yujin ku"

"Sudah ku bilang berkali-kali jangan terlalu percaya dengan orang asing—" Yuri tanpa putus memberi nasihat yang tak berguna bagi Minju. Gadis itu hanya berlalu dengan earphone yang kembali terpasang di telinganya, menghalau makian Yuri atas tindakan pengabaian.

"Astaga gadis itu sudah gila..."

####

Pria berambut sehitam arang melepaskan kaosnya yang basah. Berlari pagi beberapa kilometer menjadi rutinitasnya di pagi hari. Di tambah pagi ini tak mendung, bahkan awan pun tak berani menutupi langit.
Ruangan bernuansa coklat maple mendominasi apartemen yang terbilang cukup mewah. Beberapa penghargaan terpajang pada lemari kaca dengan beberapa ukiran emas.

Dengan tergesa pemuda itu berlari kecil masuk ke dalam toiletnya. "AAAAA Jangan keluar dulu"

Tampan dan gila.

Tubuh atletisnya setengah telanjang dengan rambutnya yang agak basah, berjalan ke arah meja mengambil ponselnya yang tertinggal. Kebiasaannya yang selalu meninggalkan ponsel saat berpergian. Cukup menyusahkan bagi orang yang menghubungi dirinya kala situasi genting.

|From: Wonyoung Jang.
|Tadi aku melihat wajahmu di layar iklan, duh tampannya~

Pemuda tinggi itu tersenyum setelah menbaca pesan singkat pada ponselnya. "Apa aku harus membawa ponselku kemanapun yah?" monolognya pada ruang kosong.

Benar sekali, Pemuda itu adalah Eugene —Ahn Yujin— Aktor ternama dan juga model tampan yang terkenal. Hanya saja satu yang tak orang lain tahu adalah ia sangat aktif bermain peran di dunia Roleplay.

Memerankan dirinya sendiri.

"HEY! CEPAT PAKAI PAKAIAN MU!!" Teriakan dari seorang pemuda bersuara tenor tak lantas membuat Yujin malu. Ia masih asik duduk di sofa dan bermain ponsel. melupakan dirinya yang masih memakai handuk.

PLAAAK!

"Cepat pakai.." Choi Yena —pemuda bersuara tenor tadi— melempar satu set pakaian tepat ke wajah Yujin. Sangat tak berperikebajuan.

Perempatan imajiner muncul di pelipisnya. Menjadi teman sekaligus manager dari orang seperti Yujin cukup menguras tenaga, dan emosi tentu saja. Rasanya tak ada hari tanpa mengumpat.

"Kau masih saja bermain rumah-rumah?!"

Yang di maksud Yena adalah dunia Roleplay yang membuat Yujin menjadi acuh dalam seketika. Yena menyumpah serapahi siapapun penemu dari permainan bodoh penuh khayalan itu.

"Ayo cepat! Kau ada syuting!!"

"Iya iya cerewet~"

"Dan jangan tinggalkan ponselmu lagi! seluruh orang menghubungi ponselku tahu!"

"Kan memang itu tugasmu Pak Manager~"

Yena rasa, ia akan bertambah tua dengan cepat.

####

|Eugene
|Lebih tampan Spencer asli atau diriku?

Wonyoung Jang|
Aku tak peduli siapa yang lebih tampan, kan kau kekasihku~|

|Eugene
|Benarkah?

Wonyoung Jang|
Tentu saja. Kau meragukan ku?|

|Eugene
|Aku percaya padamu kok.

Wonyoung Jang|
I love you.|

|Eugene
|Love you more

"Yujin ayo makan siang— Astaga kau belum meninggalkannya?" celetuk Yena begitu mendapati temannya masih sibuk berbalas pesan dengan orang tak di kenal. Sedikit iri sebenarnya, tak ada seorang bahkan dirinya dapat membuat sosok cuek seperti Yujin rela membawa ponselnya.

Bahkan pemuda tinggi itu rela meminjam charger pada staff lain. Hal yang sangat langka di lihat, dan itu membuat Yena kesal.

"Bagaimana jika orang yang membalas chat mu adalah nenek-nenek kesepian?" ujar Yena begitu memberikan sebuah nampan berisi makan siang di hadapan Yujin. Dan pemuda itu masih tak menggubris nya.

"Bagaimana jika sebenarnya dia adalah pria tua berkumis dan berperut buncit?"

Tak hilang akal, Yena terus menerus menggoda Yujin. Dan tampaknya itu berhasil. Pemuda tinggi didepannya menghentikan aktifitas menatap ponsel tanpa berkedip.

"Kalau begitu, ku ajak bertemu saja.." sahut Yujin tanpa pikir panjang.

"Kau benar-benar gila!"

Setelah ini Yena harus mengingatkan dirinya untuk membuat janji dengan psikiater.

ROLEPLAY WORLD | JINJOO ( Yujin x Minju )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang