Arc 1 . 3 Urokodaki Sakonji

279 53 3
                                    

Arc 1 : Seleksi Akhir
Chapter 3 : Urokodaki Sakonji

.
.
.

Langit menjadi kemerahan akibat matahari terbenam, meskipun begitu Tanjirou dan Nezuko masih berjalan menyusuri jalan.

"Gunung Sagiri?" Wanita paruh baya bertanya heran pada kedua saudara yang bertanya padanya, "Kalau ingin ke Gunung Sagiri, kalian harus melewati Gunung di depan itu, tapi sebentar lagi malam. Kalian akan ke sana sambil membawa barang? Itu berbahaya loh." Lanjutnya dengan nada khawatir dibagian akhir.

Tanjirou hanya tersenyum simpul mendengarnya, "Kami akan sangat berhati-hati." Jawabnya tanpa keraguan.

Tanjirou dan Nezuko saling bertatapan sebelum secara bersamaan membungkuk. "Terima kasih banyak!" Kata keduanya bersamaan lalu kembali melangkahkan kaki menuju jalan Gunung di depan keduanya.

"Ada banyak orang yang tersesat ketika ke sana, kalian jangan sampai tersesat ya." Wanita itu mengingatkan keduanya dengan khawatir dan dibalas lambaian tangan keduanya.

Malam telah tiba dan cahaya bulan sedikit menerangi jalan yang gelap. Ryushirou telah keluar dari keranjang dan berjalan bersama yang lain, meskipun Tanjirou maupun Nezuko tidak melepaskan genggaman tangan mereka pada Ryushirou yang berjalan mengikuti tarikan keduanya.

Dalam pertengahan jalan mereka berhenti, Tanjirou menatap Nezuko yang juga menatapnya kembali dengan senyum diwajah masing-masing.

"Di sana ada kuil dan terlihat ada sedikit cahaya."

Nezuko mengangguk mendengarnya, "Ya, sepertinya di sana ada seseorang yang tinggal." Balasnya dengan senang.

Wajah keduanya yang awalnya terlihat santai tiba-tiba menegang.

"Ada bau darah!"

"Auranya tidak menyenangkan!"

Keduanya kembali saling bertatapan sebelum mengangguk dan berlari mendekati kuil.

Tanjirou menggeser pintu ketika sampai di depan kuil. "Anda baik-baik saja?"

Tanjirou menatap tidak percaya dan Nezuko yang berada di belakangnya menutup mulutnya.

Di dalam terdapat beberapa Manusia yang berlumuran darah dan di depan mayat-mayat itu berjongkok seorang laki-laki tidak lebih tepatnya seorang Oni tengah mengunyah potongan tangan.

"Ada apa sih? Tempat ini adalah wilayahku tau. Kalau kalian mengacau di sini, tidak akan kumaafkan!"

Oni pemakan Manusia! Tanjirou membeku melihat Oni di dalam menoleh dengan mulut penuh darah.

Nezuko tanpa sadar melingkarkan kedua lengannya pada tubuh Ryushirou dan memeluknya erat, bukan merasa takut tetapi Nezuko merasa perlu menenangkan diri dari pemandangan mengerikan di dalam.

Ryushirou sendiri tetap diam, tidak bergerak dan netra merah anggurnya terpaku dan bergetar pada mayat Manusia di dalam. Dengan perlahan air liur mulai menetes ke dagunya. Ryushirou merasa ingin memakannya tetapi juga merasa jijik disaat bersamaan.

"Aku merasa ada yang aneh!" Oni itu memecah keheningan yang terjadi. "Apa kalian... Manusia?"

Tanjirou dan Nezuko melangkah mundur melihat Oni itu beranjak berdiri. Api lilin tiba-tiba padam dan Tanjirou terlempar dengan keras. Nezuko yang terkejut menoleh, membuatnya tidak menyadari jika Oni itu berdiri di depannya dan mencengkram lehernya sebelum melompat ke arah Tanjirou yang terlempar.

Boku No Unmei (Male Oc / Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang