Arc 1 . 1 Tiga Saudara

395 69 6
                                    

Arc 1 : Seleksi Akhir
Chapter 1 : Tiga Saudara

.
.
.

Hidup seseorang tidak selalu bahagia!

Suara benturan daging dengan daging terdengar, di dalam sebuah gang sempit nampak enam orang remaja laki-laki berkumpul. Salah seorang dari mereka tersungkur dengan tubuh meringkuk, sedangkan sisanya berdiri mengelilingi, secara bergantian melayangkan tendangan maupun pukulan.

Remaja laki-laki yang tersungkur itu memiliki surai coklat gelap yang acak-acakkan, Fujita Ryuichi yang masih berusia 15 tahun masihlah seorang remaja. Kini merasakan sakit di sekujur tubuhnya akibat tendangan maupun pukulan yang dilayangkan padanya.

"Hahaha, dasar Yatim Piatu tidak berguna."

"Anak yang dibuang, tidak berguna, sia-sia saja hidup."

Tawa dari kelimanya menggema, membuat Ryuichi memejamkan mata, berusaha untuk tidak mendengar, meski hal itu sia-sia.

Bersosialisasi tidak selalu menjadi kebutuhan Manusia!

Salah seorang dari lima remaja itu, menghisap rokoknya dan menghembuskan asap rokok dengan tenang. Salah satu kakinya terangkat dan menginjak kepala Ryuichi, membuat suara ringisan terdengar dari remaja yang diinjaknya.

"Aku kemarin melihatmu berbicara dengan seseorang. Boleh ku tahu siapa itu?" Suaranya yang lembut bertanya dengan nada penuh penasaran. Tetapi Ryuichi sadar jika nada yang terdengar itu sangat lah tidak benar, apalagi dengan tawa yang kembali menggema.

Ryuichi tetap bungkam, sama sekali menolak mengeluarkan suara barang sekata. Membuat remaja yang menginjaknya berdecak kesal begitu senyum miringnya menghilang. Tanpa perasaan apapun kakinya semakin menekan kepala di bawah kakinya, membuat suara ringisan Ryuichi kembali terdengar.

"Aku bertanya padamu Yatim Piatu buangan. Kau punya mulut kan, seharusnya kau pakai bukan hanya diam."

Apa kematian itu sebenarnya lebih baik? Aku bertanya-tanya sejak dulu, tapi seseorang berkata jika bunuh diri itu dosa? Tapi aku ingin mati!

Remaja itu menurunkan kakinya, memberi isyarat pada yang lain untuk menahan kedua tangan dan kaki Ryuichi. Melihat tatapan kosong Ryuichi yang menatapnya membuat ujung bibirnya kembali terangkat membentuk senyum miring.

Remaja itu berjongkok dan tanpa aba-aba menyingkap kerah kemeja Ryuichi, memperlihatkan leher dan bahu yang putih jika tidak tertutupi berbagai lebam biru dan ungu.

Ryuichi tetap bergeming meski remaja yang berjongkok di sampingnya mengapit rokoknya diantara jari-jarinya dan asap rokok yang dihembuskan pada wajahnya.

"Ryu, apa kau tau rasanya kena rokok? Rasanya sakit seperti terbakar loh." Setelah mengucapkannya, remaja itu tanpa rasa bersalah menancapkan ujung rokok yang masih menyala pada dada kiri, tepat di atas jantung Ryuichi.

"Akh... Sakit... Hentikan!!"

Ryuichi meronta dengan sia-sia, keempat remaja yang lain dengan erat menggenggam masing-masing tangan dan kakinya. Sedangkan remaja yang memadamkan rokok pada tubuhnya tersenyum lembut. "Benarkan kataku, kena rokok rasanya sakit." Ujarnya lembut melihat Ryuichi yang memohon padanya untuk menghentikannya.

Boku No Unmei (Male Oc / Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang