Kini markas Cakrawala tengah di buat kebingungan oleh keberadaan Cia yang tak sadarkan diri, Joko tidak menyangka Cia yang tiba-tiba datang dan melindungi Elang musuhnya itu. Meskipun begitu mereka tetap bertanggung jawab apalagi soal perempuan, bagi mereka perempuan tidak untuk disakiti melainkan dilindungi.
"Lo gimana sih bisa kena tuh cewek,"
"Ya mana gue tiba-tiba tuh cewek dateng." Ucap joko.
"Yaudah telepon si Bos aja." Joko langsung mengambil dan menghubungi Bosnya itu.
"Hallo Bos,"
"Iye hallo... passwordnya?,"
"Ck! Ini bukannya saatnya untuk becanda Bos."
"passwordnya?"
"Raka ganteng, tidak ada bandingannya dengan yang lain."
"Bagus, iya terus ada apa lo nelepon gue?"
"Ada masalah di markas, tadi gue gak sengaja mukul cewek."
"Lo ada-ada aja, pengen banget nyusahin gue. Yaudah bentar lagi gue otw." Sambungan itu langsung terputus, joko menghelakan nafasnya pasti Raka akan marah kepadannya.
Sudah 20 menit mereka menunggu Raka tetapi tiba-tiba pintu didobrak dan munculah seorang Raka dengan tergesa, "Mana ceweknya, kalian udah bawa kerumah sakit kan?" mereka semua terdiam, dan menggelengkan kepalannya. Lalu Raka melangkahkan kaki nya ke kamar yang berada di sana dan tentu diikuti oleh semua anggota.
"Kalian bodoh ya, kenapa itu maskernya gak di buka anjing!" Raka mengusap wajahnya dengan gusar, dan menyuruh salah atu anggota untuk membuka maskernya. Begitu masker di buka semua orang terkejut melihat wajah Cia, banyak luka apalagi darah yang berada di dekat bibirnya yang sedikit mengering.
Raka menatap wajah Cia dengan intens, "Ini bukan ulah kalian kan?" tanya Raka dan semua anggota menggelengkan kepalannya.
"Dia pas nolongin Galang udah pake masker kok," Jawab Arga.
Raka mengrutkan dahi nya, "Maksud lo Galang? Kok ada dia sih?" tanya Raka dengan penasaran.
"Itu tadi mereka ngajak kita war, katanya gara-gara kita udah berantakin markasnya"
"Dan lo semua gak ngajak gue?" Arga menggaruk kepalanya, "Ya gimana ya, lo kan ada urusan jadi gak mungkin ikut kan?"
"Kalian gimana sih malah ngomongin war lagi, tuh urusin cewek kasian dia." Raka menggeplak kepala Joko membuat sang empu meringis.
"Ini juga ulah lo bege, cepetan panggil Dokter." sambil menunggu Dokter, mereka semua meninggalkan Cia di kamar untuk beristirahat dan tidak lupa Raka menyuruh Arga untuk bristirahat.
"Kok bisa ya tuh cewek nolongin si galang," ucap Arga tiba-tiba.
"Kalau gak salah dia ceweknya Galang Bos."
"Tapi kalau dia ceweknya mana mungkin si Galang ninggalin dia kan?" jawab Joko. Tiba-tiba terlintas sebuah ide dalam pikiran Raka, dia tersenyum miring akan merencanakan sesuatu lalu mengambil ponselnya.
"Hallo, denger-denger tadi lo ditolongin cewek ya?" ledek Raka.
"Apa sih lo!"
"Cewek lo cantik juga boleh lah buat gue?" ya, yang Raka telepon adalah Galang. Dia hanya ingin memancing amarahnya saja.
"Ambil aja."
"Serius nih? Nanti nangis." ucap Raka dengan meledek.
"Gak peduli, dia udah gak perawan lagi" sambungan terputus dengan sendiri nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Sad?
Teen FictionFOLLOW SEBELUM MEMBACA. Hidup ini sungguh kejam, aku ingin hidup seperti remaja yang lain penuh kasih sayang oleh keluarga maupun yang lainnya, sedangkan aku hanya mendapatkan kekerasan setiap membuat kesalahan. Alycia Shafira gadis yang memiliki...