"hilang bukan berati musnah"
×××
Anggota Poseidon saat ini sedang berkumpul untuk membahas masalah yang terjadi siang tadi di sekolah, semua anggota inti sudah berkumpul kecuali Naka yang belum datang. Mereka berkumpul di markas utama poseidon, yang letaknya jauh dari pemukiman warga, dan hanya anggota inti saja yang tahu keberadaanya.
Poseidon house, seperti itu mereka menyebutnya. Markas utama ini jauh lebih besar dan memiliki fasilitas lengkap dibandingkan markas poseidon yang biasa digunakan seluruh anggota untuk berkumpul, letaknya tidak jauh dari OIS.
Sambil menunggu sang wakil ketua datang, para anggota sibuk dengan diri masing masing masing. Setengah jam berlalu, tetapi Naka belum datang juga
"Naka belum dateng juga?" tanya Naren.
Aksa menggelengkan kepalanya, "belom,tapi katanya udah otw"
Pintu utama terbuka,memperlihatkan Naka yang baru saja datang dengan membawa 2 bungkus plastik berisikan makanan, ia berjalan menghampiri teman temannya itu
"ah, sorry gue telat. Nih gue bawa makanan buat kalian" ucap Naka
"ceritanya lu nyogok kita pake makanan biar dapet maaf dari kita gitu? Oh No! Tidak semudah itu boy!" tolak Aksa
"oh gituu. Ya udah, semuanya makan, kecuali Aksa"
"Kok lu gitu si sama gue,becanda doang gue Na" rengek Aksa
Naka memutar matanya kesal melihat tingkah Aksa
"makan makan makan"
Mereka semua menyantap makanan yang dibawa Naka saat ini, kecuali Sagara yang masih fokus pada selembar kertas yang ada di tangannya. Naka yang melihat ketuanya tidak ikut bergabung mulai menghampirinya
"Gak ikut makan bareng? " tanya Naka
"duluan aja" jawab Sagara
"kenapa? Lo lagi mikirin apa hm ?" tanya Naka penasaran,Sagara mengangguk
"gue dapet ini di jendela kaca ruangan lt 2," jawab Sagara sambil memberikan kertas berisikan tulisan angka kepada Naka
Kening Naka berkerut setelah melihat gambar yang diberikan Sagara. Apa ini? Hanya itu yang terlintas di kepala Naka,
Naka menoleh ke arah Sagara,"ini?"
Sagara mengedikkan bahunya,ia juga tidak tahu maksud tulisan di gambar itu, sendari tadi ia berfikir apakah itu ada hubungannya dengan kejadian disekolah tadi atau hanya keisengan siswa disekolah?
"tunggu yang lain selese makan dulu, baru kita bahas" ucap Naka, yang dibalas anggukan oleh Sagara
Selesai makan, Naka menyuruh anggota Poseidon berkumpul di ruang rapat untuk membahas tulisan yang ditemukan Sagara
"jadi gini, tadi Sagara ke lt 2 buat ngecek kondisi disana, dan dia nemuin ini disana" jelas Naka sambil menunjukkan kertas yang berisi tulisan angka
Para anggota memperhatikan tulisan yang ada di kertas itu, kening mereka berkerut"Ini tulisan apa nih, lotre kali nih" ucap Aksa,mendengar perkataan Aksa membuat Alaska tertawa
"Gabut kali nih yang nulis,atau nggak gara gara tugas jadi otaknya rada rada nih yang nulis" lanjut Aksa
"Otak lu tuh yang rada rada" cibir Naren
"Dih sok sok an bilang otak gue rada rada, emang situ tau ini apaan?" balas Aksa tak mau kalah
"Kalo gue gak salah, ini kayaknya sandi braille"
"Sandi braille apaan?" tanya Naka
"Ladi ini sandi biasanya buat ngebantu orang tuna netra." jelas Naren pada teman temannya
"Lo tahu gimna cara nerjemahinnya?" giliran Sagara yang bertanya
"mmm, gue coba dulu" jawab Naren, Sagara mengangguk
"Ini kalo sampe artinya gak guna, gue cari nih yang nulis" keluh Aksa dengan muka tengilnya itu
"Lo tuh ga guna" sahut Naren
"Gue lempar piring nih lama lama"
"Oh! Gue baru inget, tadi di lokasi ada bom asep, siapa yang ngelempar?" ucap Alaska
Mendengar perkataan Alaska, Sagara langsung memikirkan kejadian saat dimana Zerina di tahan oleh Orca, dan bagaimana Zerina bisa lepas dari genggaman Orca?
"Iya juga, abis itu asap bomnya ilang, si Rina udah ga ada, mana tiba tiba ada di belakang Sagara lagi" sahut Aksa
"Kayaknya ada yang bantu dia, secara,nggak mungkin kan tiba tiba ada bom asep disana" giliran Naren yang bicara
"Siapa? Ga mungkin salah satu anggota Poseidon, atau anak OIS lain" timpal Naka
"Zaindra kali" ceplos Naren,
Sagara menatap Naren,"Kenapa Zaindra?
"Ya sapa tau Rina minta tolong Zain, secara dia kan cowoknya,apa lagi Zain mantan leader BM" giliran Aksa yang menjawab
"What is this?!" ucap Naren sedikit beriak, ia terkejut dengan apa yang ia dapatkan dari angka angka tadi
Sagara dan yang lain menghampiri Naren
"Kenapa?" tanya Sagara
"Gue dapet terjemahan dari kode tadi"
"Lo liat aja sendiri", anggota lain segera melihat layar komputer Naren,sontak mata mereka membulat
"Ini nggak mungkin beneran mereka kan?" ucap Alaska dengan wajah terkejutnya itu
***
Di rumah kediaman keluarga Elanor, Zerina dan sang kakak sedang berbincang di ruang santai sambil menonton tv
"Leher kamu gimana? " tanya zain pada adiknya
Zerina memegang lehernya yang dibalut perban, "El nggak papa kak" jawabnya
"Bener?"
"Iya kak. Oh ya, kenapa kakak tadi bisa ada di OIS waktu kejadian?"Rina balik bertanya
Zaindra tidak langsung menjawab pertanyaan Zerina, ia diam sebentar,
"Tadi kakak dapet info, makanya kakak kesana" jawab zain,
"Info? Dari siapa?"
"Itu, kakak ada kenalan di sekoah kamu, dia yang ngasih tau kakak" jelas Zain,Zerina menganggukkan kepalanya
"Mama sama Papa belum pulang? " tanya Zerina
"Mama sama Papa ke Dubai, flight jam 2 tadi" jawab Zain,
Alis Zerina terangkat,"kenapa nggk ngabarin el?"
"Mendadak El,jadi nggak sempet pamit sama kamu", Zerina menghela nafas
"Berapa lama?"
"Paling lama 5 bulan"
"El ke kamar dulu, mau istirahat" ucap Zerina kemudian berjalan menuju kamarnya.
"El... " panggil kakaknya,
Zerina menghentikan langkahnya,ia hanya diam tidak menjawab panggilan kakaknya
"u okay?" tanya zain lagi
Zerina menghela nafas pelan, "ya"
Setelah mengatakan itu,ia melanjutkan langkahnya menuju kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
S A G A R A (hiatus)
JugendliteraturSagara Axeliano Regar, Sang pemimpin Poseidon, salah satu geng motor terbesar di Jakarta. Tampan, kaya, dingin, dan kejam, itu adalah gambaran dari sang pemimpin Poseidon. Kesempurnaan Sagara membuat banyak wanita tergila gila, bahkan sifat dingin d...