00.04 - Khawatir

693 110 0
                                    

"udah ketemu belum?" tanya Aluna pada kakaknya

Sagara menggelengkan kepala, ia juga bingung,sebenarnya Zerina pergi kemana?

"permisi.." sapa seorang siswa yang terlihat panik

"ya? Ada apa? " tanya Alaska

"itu kak...kak Zerina.. Anu-"

"kalo ngomong yang jelas!" potong Sagara

"Kak Zerina pingsan di halaman belakang" jelas siswa itu

"apa?!" teriak Wiona dan Lia, sedangkan sagara sudah berlari menuju halaman belakang, benar saja disana banyak orang yang berkerumun

Sagara melihat Zerina pingsan, seorang siswi mencoba membangunkan Zerina tapi gadis itu tetap menutup matanya, Sagara langsung mengambil alih tubuh Zerina dan mengangkatnya menuju ruang kesehatan. Aluna dan yang lain mengikuti sagara di belakang sambil memanggil nama Zerina, mereka sangat khawatir dengan kondisi Zerina saat ini.

Apa yang terjadi sebenarnya?

Sesampainya di rung kesehatan, Sagara membaringkan tubuh Zerina, ia menepuk pelan pipi Zerina dan memanggil namanya, tapi gadis itu tetap saja menutup matanya. Ia melihat luka goresan di leher Zerina yang masih berdarah, Sagara merasa bersalah, dia yang menyebabkan luka itu, karna dirinya Zerina terluka.

"Nggak usah nyalahin diri sendiri Sag, ini sepenuhnya diluar kendali lo" nasihat Alaska,Sagara hanya diam, kemudian ia mengambil kotak obat untuk mengobati luka di leher Zerina.

"Sag, kita di panggil kepala sekolah" ucap Naren yang baru saja datang

"Kalian aja yang urus" perintahnya

Keempat anggota Poseidon itu berlalu meninggalkan ruang kesehatan, menyisakan Sagara dan teman temn Zerina

"kalian balik ke kelas aja, biar gue yang disini" ucap Sagara, membuat keempat gadis itu saling pandang

"ya udah kak, gue sama yang lain balik ke kelas dulu, kalo Rina bangun kabarin gue" ucap Aluna dan dibalas anggukam oleh Sagara

Sudah hampir setengah jam tapi zerina belum bangun juga, apa dia sedang bermimpi indah sampai sampai tidak mau bangun? Sagara memandangi wajah Zerina, Sagara baru sadar jika Zerina benar benar cantik dan wajahnya benar benar kecil, tanpa sadar dirinya tersenyum

"sudah puas memandangiku tuan?" tanya Zerina sambil terkekeh pelan, Sagara yang terkejut langsung mengalihkan pandangannya, dia terlihat seperti pencuri yang tertangkap basah

"Yang lain mana? Kok cuman lo doang yang disini?" tanya Rina mencoba mencairkan suasana

"di kelas" jawab Sagara seadanya

"terus ngapain lo disini? Khawatir sama gue?" Sagara hanya diam

"atau lo lagi merasa bersalah sama gue?" tanya Zerina lagi, Sagara menghela nafasnya kasar

"gue minta maaf, gara gara gue lo jadi kayak gini" jawab Sagara

"it's okay, ini bukan salah lo Sag, jadi nggak usah merasa bersalah sama gue, buktinya gue nggak papa kan?" jelas Rina

"nggak papa gimana?! Gara gara gue leher lo luka, lo juga pingsan,dan lo bilang gak papa?!" ucap Sagara sedikit berteriak,sedangkan Zerina hanya tersenyum

"kenapa si marah marah, lagian gue baik baik aja" ucap Rina dengan tenang

"lo gak tau gimana paniknya gue dan yang lain waktu lo pingsan! Gue khawatir lo kenapa kenapa, dan lo dengan santainya bilang gak papa?!" Zerina terdiam mendengar perkataan Sagara, apa dia keterlaluan? Tapi memang benar dirinya tidak apa apa kan?

"Terserah lo,nyesel gue khawatir-in orang kek lo!" kesal Sagara, lalu pergi meninggalkan Zerina sendiri di ruang kesehatan.

***

Suasana sekolah sudah kembali normal, keempat anggota poseidon yang tadi di panggil kepala sekolah juga sudah berkumpul lagi dengan Sagara di kantin, mereka lapar, jadi memutuskan berkumpul dan makan di kantin.

"Ren,gimana? Lo udah cek cctv lt 2?" tanya Naka melihat Naren sibuk dengan laptopnya

"udah, zonk, nggak ada apa apa disana" jawab Naren memperlihatkan video dari cctv lt 2 yang ia retas

"tapi gue yakin, suara tembakannya dari arah lt 2" ucap Aksa

Mereka berlima diam, memikirkan apa yang sebenarnya terjadi? Siapa yang menembakkan pistol? Apa tujuannya? Lamunan mereka buyar setelah mendengar suara seseorang

"Naka" panggil Wiona, Naka menoleh dan mendapati Wiona dan teman temannya,kecuali Zerina, gadis itu lagi lagi tidak ada

"Kenapa?" jawab Naka

"pulang sekolah bisa anterin gue pulang?" tanya Wiona, Naka terdiam sebentar

"iya, tunggu gue di parkiran" jawab Naka. Sebenarnya dia harus mengurus masalah ini, tapi dia tidak mungkin meninggalkan sahabatnya itu sendirian.

"Kalian cuman berempat? Zerina mana? Masih di ruang kesehatan?" tanya Alaska

"tadi Rina izin pulang duluan" jawab Lia. Alaska sedikit melirik Sagara yang terlihat agak gelisah

"pulang sendiri? Kok nggak lo anter?" tanyanya lagi

"di jemput Kak Zain katanya" jawab Gia,Alaska mengangguk tanda ia mengerti

"mau kemana lo? " tanya Naka yang melihat Sagara hendak pergi

"cek lt 2" jawab Sagara seadanya setelah itu ia pergi


S A G A R A (hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang