Hadir ku di dunia mengajar erti melupakan
memberi penawar segala kepahitan
yang kian ku pendam di jiwa
tanpa sedar aku bodoh untuk semua itukau tahu , memang tak mudah melepaskan ingatan silam
seakan hasutan syaitan yang membisik halus di telingaku
cabaran di tempuh meniti lara
pasti tuhan akan memudahkanyadi benakku masih bisa berfikir tentang apa yang berlaku
seakan luka masih ngilu terkena sembilu perpisahan
entah mengapa tiap niat yang ku pakukan untuk melupakan terjeda semetara .
pahit nya kian terasa semua meski ku suda cuba menyirna segalanyabenak ku sekali lagi buntu
mengapa dia memutar kan lagu lagu keperitan yang pernah menjadi keindahan silam namun kian aku membeci untuk mendengarnyakerana aku tak ingin mengenang bunga percintaan yang kini dibakar perpisahan dan suda menjadi debu penyesalan .
Ku tenagkan sejenak jasad ini
melihat daunan gugur dari ranting kering pepohonan puspa sari itudaunya gontai melepaskan dahan kecil dari ranting itu
sebegitupun aku termain semula dari jeda kuberhalusinasi sepeti daun itu
yang gugur dari dunia nya dan lemah tak bermayaseakan tak di peduli dengan orang lain kerana kebodohan sendiri yang merosakkan bait alur percintaan .
kini ku sudah mengerti , mentari sudah memanggil abjad dari nama ku
membawa aku ke alam baharu
untuk mejahit hidup dengan benang kekuatan.
YOU ARE READING
Bicara Puisi Dibalik Rintik
Poetry[ DITULIS ] JUMAAT 27 OGOS 2021 . Suara kepiluaan ini memanggil ku menukilkan perasaan yang terpendam dan entah kemana harus ku lemparkan luahan ini. Terima kasih buat insan yang memerhati puisi ini meski penukilnya bukanlah insan yang berkemampuan...