🍁 : Leaf Wishtling

384 52 23
                                    

Sekarang pun aku masih memimpikan dirimu
Bagaikan kembali pada hal yang terlupakan
Aku menyapu bersih debu kenangan lama

━━━━━━»•»🍁«•«━━━━━━━━━━

Apa kau pernah berpikir punya kemampuan melihat arwah?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apa kau pernah berpikir punya kemampuan melihat arwah?

Menurutmu itu anugrah, ataukah... kutukan?

Kalian tak pernah terbayangkan akan memiliki kemampuan seperti itu, bukan?

Begitupula dengan gadis surai (h/c) bermanik (e/c) ini.

Di musim gugur enam tahun lalu saat dia baru menginjakkan kaki di sekolah menengah atas. Entah bagaimana caranya ia bisa memiliki kemampuan ini.

Memang awalnya ini membuatnya lumayan terkejut, namun ia sudah terbiasa dengan itu sampai saat ini.

Kalian bisa memanggil gadis itu (Name). Wanita berusia 23 tahun yang baru-baru ini resmi menjadi seorang jurnalis muda setelah menyelesaikan magangnya selama 3 bulan.

Lalu apa yang gadis itu lakukan dengan kemampuannya tersebut?

ー💌ー

"Apa yang ingin paman tulis?" Kini (Name) tengah duduk di salah satu kursi cafe menghindari keramaian. Di tangannya bertengger puplen serta selembar kertas yang berada di atas meja. Di samping berdiri seorang pria tua dengan tubuh bagian bawah yang agak transparan.

Pria itu mengambil nafas dalam, "Aku memiliki seorang putri. Dia cerdas dalam akademik dan selalu meraih juara di kelas. Kami tinggal di rumah yang sederhana karena hasil kerjaku tak mampu untuk membiayai kehidupan.

Ia tetap sabar dan baik hati walau kehidupan ekonominya menyedihkan seperti ini. Dia bilang ingin membalas budi atas kerja kerasku dengan menunjukkan nilai yang bagus saat hari kelulusan. Ia juga ingin aku hadir dalam acara penting itu."

(Name) tetap diam, mendengarkan dengan seksama semua cerita pria itu.

"...namun dua hari sebelum kelulusannya aku meninggal karena kecelakaan pekerjaan.

Seminggu lalu ia selesai wisuda. Dan benar, ia mendapat penghargaan lulusan terbaik seangkatan..."

"Otousan, aku berhasil. Lihatlah!" teriak seorang gadis muda memakai setelan baju wisuda itu di atas mimbar panggung. Ia menangis menunjukkan piala dan sertifikat penghargaan. Para peserta serta guru bimbingan juga ikut terharu akibat aksinya.

"Aku bisa berada di sini, semua karenamu. Tolong lihatlah aku dari sana, Otousan..."

Pria itu mulai berkaca-kaca mengingat memorinya, "Di sana, aku berdiri di hadapannya. Mengucapkan selamat walau tidak bisa didengar. Setidaknya aku ingin ia mengetahui bahwa aku bangga memiliki putri sepertinya..."

❀ 𝐓wilight's 𝐑everie › 𝐒. 𝐑itsu〈✓〉Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang