🍁 : Fallen Heart

249 42 9
                                    

Akan ku titipkan air mataku ini pada kota dimana matahari terbenam yang membuat segalanya menjadi jingga
━━━━━━»•»🍁«•«━━━━━━━━━━━

Akan ku titipkan air mataku ini pada kota dimana matahari terbenam yang membuat segalanya menjadi jingga━━━━━━»•»🍁«•«━━━━━━━━━━━

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua puluh dua September, hari ini adalah hari ulangtahun seorang yang berharga bagi (Name). Ya, pemuda bersurai hitam dan bermanik merah darah itu orangnya. Ritsu.

Awalnya (Name) ingin menemui Ritsu lebih cepat, tapi sore ini ia kembali mendapat tugas jurnalis dari agensinya.

Para pekerja baru diminta menelaah dan mengamati artikel senior jurnalistik tahun-tahun lalu.

"Sakuma Ritsu?" (Name) membaca nama yang menjadi tokoh utama dari berita itu. Atensinya langsung melayang pada Ritsu, pemuda yang baru ia temui seminggu ini. Namun di lain sisi, terbesit figur yang mirip dengan Ritsu. Sosok itu memakai seragam SMA, seperti seseorang yang pernah (Name) kenal enam tahun lalu. Apa efek kecelakaan enam tahun silam begitu mempengaruhi ingatannya?

"Ada apa (Name)? Apa kau kesulitan?"

(Name) tersadar dari lamunannya akibat panggilan dari seniornya, "Ah, tidak ada hanya..."

Gadis senior itu beralih menatap bacaan artikel yang (Name) pegang. "Hoo, jadi kau yang mendapat artikel ku," tuturnya tersenyum.

"Eh?"

"Itu artikel yang ku buat saat masih magang di sini. Enam tahun silam, salah satu idol SMA dari unit Knights yang sedang naik daun meninggal dunia karena penyakit yang ia deritanya. Sakuma Ritsu, itu namanya."

"Eh? Sakuma Ritー akhー" Kepala (Name) mendadak berdenyut. Tangan mungilnya memijat kasar pelipis menekan rasa sakitnya.

Seketika ada memori yang terlintas di otaknya. Suaranya samar, tapi ia merasa mengenalinya.

"(Name)!? Apa kau tidak apa-apa?" ucap seniornya khawatir.

"A-ah aku baik-baik saja. Sudah dulu ya senpai, aku ingin menyelesaikan tugas ini dulu," pamit (Name) lalu beranjak dari tempat itu.

Kepala (Name) sangat sakit saat ini. Namun kakinya tetap berjalan menjauh dari sana.

"Tadi itu... apa?"

ー💌ー

"Ini lebih lama dari dugaanku." (Name) menghela nafasnya lelah. Tugas kali ini baru berakhir beberapa menit sebelum gelap.

Walau begitu, (Name) tetap pergi menemui Ritsu. Sekedar mengucapkan selamat ulang tahun, dan memberikan kado.

Sore ini udaranya lumayan dingin sebagai permulaan bulan musim gugur. Sebelum bertemu Ritsu, (Name) berniat membelikan pemuda itu syal sebagai hadiah. Mengingat dirinya tak pernah melihat Ritsu memakai syal atau sarung tangan. Apa dia tak kedinginan jika begitu?

❀ 𝐓wilight's 𝐑everie › 𝐒. 𝐑itsu〈✓〉Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang