Setiap hari banting tulang mengalahkan banyak kutukan bukanlah keseharian yang normal. Namun Fushiguro Megumi sudah terbiasa menghadapi kehidupan melelahkan. Sampai seorang gadis asing menemuinya.
Di hari pertama-- yaitu Couple Day, kira-kira apa y...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝘾𝙊𝙐𝙋𝙇𝙀 || 𝙁𝙐𝙎𝙃𝙄𝙂𝙐𝙍𝙊 𝙈𝙀𝙂𝙐𝙈𝙄 𝙓 𝙍𝙀𝘼𝘿𝙀𝙍
╭──────────────────
Kaki menapaki jalan raya. Bunyi sepatu mereka saling bersahutan bagai menjawab pertanyaan alasan mengapa mereka pergi menuju kedai makanan. Benar, mereka kelaparan. Buktinya berada di gerak-gerik mereka yang terus mengusap perut.
Keringat membasuh tubuh. Berkat sinar mentari, juga cuaca terik, rasanya mereka akan pingsan oleh panas membara. Apalagi lelah yang menumpuk di punggung.
Kecuali Gojo Satoru yang sehat bugar karena tidak melakukan apapun selain bercanda.
Bingung ke mana arah restoran, mereka nyatanya tersesat. Nobara yang tidak tahan mau tidak mau menyalakan ponsel untuk mencari lokasi terdekat melalui GPS. Sialnya, tidak ada sinyal.
Sampai kebetulan hidung mencium sesuatu. Wangi masakan yang menggoda iman. Tanpa basa-basi, mereka mengikuti ke mana harum bumbu itu berasal.
Nyatanya, langkah terhenti di pintu masuk kios kecil. "... permisi..." Yuuji yang berdiri paling depan memutuskan masuk, guna melihat isi.
Di sanalah terdapat seorang gadis ber-apron tengah memasak. "Selamat datang!" sapanya balik. Perempuan menawan itu mematikan kompor, lalu menunjuk selembaran di meja. "Baiklah, silahkan memesan menu yang diinginkan."
Saking terburu lapar, netra mereka langsung beralih ke panci yang penuh nasi goreng. "Aku mau." Fushiguro lah yang pertama berbicara. Jangankan ragu, dia bahkan tidak membiarkan teman sekawannya memesan terlebih dahulu.
"Dimengerti. Pedas, atau tidak?"
Kepala Fushiguro menggeleng lemah. "Tidak perlu. Oh, tolong satu es teh," tambahnya tidak sabar.
Mengambil pena, koki berusia belia mencatat nama pesanan di catatan. "Saya paham. Itu saja? Kalau gitu harganya..." Ditunjuknya nominal yang dibayar nanti.
"Terima kasih, nona." Dompet dikeluarkan memberi beberapa yen membuat duo Yuuji Nobara mengerutkan dahi seolah, "Kau tidak mentraktir kami?" Masa bodoh apa kata orang.
Terdengar tawa imut. "Aku bukan 'nona'. Namaku [Name] [Fullname]."
