chapter 5 :「 Hybe 」

798 124 8
                                    

~oOo~

Kini mereka telah tiba di bandara Korea, langsung melanjutkan perjalanan pulang ke dorm mereka. Sesampainya di dorm mereka langsung beristirahat melepaskan rasa penatnya selama perjalanan tadi. Awalnya suasana disana sangat hening, namun keheningan itu tak berlangsung lama.

"HYUNG INI KENAPA KOMPORNYA KELUAR API??" Teriak Jungwon yang kini berada di dapur.

"Hoon, ini gw yang ngga konek atau emang Jungwon yang agak-agak ya? Bukannya kompor emang keluar apinya?" Tanya Jay pada Sunghoon yang kini sedang berbaring di sofa sembari menonton televisi.

"Gw juga ngga tau Jay, otak gw juga ngebug." Jawab Sunghoon.

"Woy, ada yang bakar-bakar kah? Kok bau gosong gini?" Tanya Heeseung yang baru saja keluar dari kamarnya.

"JUNGWON ANJIR." Ucap Jay yang beranjak dari tempat duduknya sembari memukul paha Sunghoon cukup keras. Sedangkan Sunghoon yang dipukul hanya meringis kesakitan sambil berjalan menyusul Jay yang berlari kearah dapur.

"Apa apaan nih kok banyak asap kaya gini dari dapur?" Tanya Sunoo yang baru saja keluar dari kamarnya.

"ASAP nae banjjok ani wanjеon copy, nawa ttokgata nae mam jal arajul, ASAP kkok talmeun nae dеcalcomanie, nunape natana jwo." Riki menyahuti pertanyaan Sunoo dengan bernyanyi.

"ANJIR JANGAN PADA NYANYI LU PADA, BANTUIN WOY." Teriak Jay dari dapur yang sontak membuat Heeseung, Sunoo, dan Riki berlari kesana.

Betapa terkejutnya mereka ketika melihat keadaan di dapur telah dipenuhi dengan asap dari kompor, mereka segera meraih fire extinguisher yang tersedia di dorm mereka dan menyemprotkannya ke arah kompor.

"Won, kok bisa sampai hampir kebakaran gini sih?" Tanya Heeseung sembari menatap Jungwon dengan tatapan mengintrogasi.

"Anu Hyung, emm tadi kan uwon mau masukin minyak ke penggorengan, uwon ngga fokus gara-gara bales cht dari gc leader Hybe, nahh gara-gara ngga fokus uwon ngga sadar klo uwon nuangin minyak ke kompornya bukan ke penggorengannya, trus tiba-tiba keluar api." Jelas Jungwon sembari menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal.

"Kenapa ngga dibakar aja sekalian satu dorm Hyung, biar nanti kita dikasih dorm baru yang lebih uwaw." Ucap Riki sembari bersandar di bahu Sunoo.

"Rik berat anjir, yang ada bukannya dikasih dorm baru, kita disuruh tidur di ruang latihan." Ucap Sunoo sembari mendorong Riki menjauh darinya.

"Weh, ada apa ini rame-rame di dapur, trus itu juga si Jungwon wajahnya kenapa kaya di oles areng gitu item item." Ucap Jake yang baru saja datang sembari membawa sebungkus ramen.

"Hyung, mau uwon lempar pisau hah?" Balas Jungwon sinis yang bersiap melayangkan pisau yang ada di genggamannya.

"Weh, kalem dek, saya masih mau cari bini." Ucap Jake sembari mengarahkan telapak tangannya kedepan.

"Emang ada yang mau jadi bini Hyung? Hyung aja kalau ketemu staff cewe masih panik gitu, sok sok an mau cari bini, dapet bini ngga dapet pernyataan diusir dari Hybe iya." Balas Riki sinis terhadap hyungnya itu.

"BWHAHAHA." Yang lainnya pun tertawa mendengar ucapan Riki yang membuat raut wajah Jake berubah.

"Rik, baywan ayo sama Hyung." Ucap Jake yang mulai mengangkat lengan bajunya.

"Dari pada hyung nawarin baywan mending nawarin bakwan aja deh." Balas Riki.

"Di kasarin makin jadi, di sabarin ngelunjak, sini lo Nishimura Riki." Ucap Jake sembari membuka wadah yang berisikan tepung di depannya dan mulai melemparkan tepung tersebut kehadapan wajah Riki.

"HYUNG WAJAHKU." Riki yang tak ingin kalah pun mengejar Jake memutari meja makan, sedangkan member lainnya hanya menatap mereka heran dengan kelakuan yang seperti anak kecil ini.

Saat sedang asyik berlari mengejar Jake, Riki tak sengaja menyenggol kursi dan kursi itu jatuh tepat ke jari kaki Sunghoon. Sebuah kejadian yang bisa kita rasakan.

"RIKIII, KAKI HYUNG." Teriak Sunghoon sembari memegangi jari kakinya yang tertimpa kursi.

"Hyung, are you ok? Maaf Hyung Riki ngga sengaja, kalau mau minta ganti rugi ke Jake Hyung aja, makasih sama-sama." Ucap Riki sembari berlari meninggalkan dapur.

"Riki sialan." Umpat Jake sembari menatap Riki.

"JAKE AYO GANTI RUGI, BAYARIN GW SEKARANG." Ucap Sunghoon sembari menarik Jake pergi dari sana, sedangkan member lainnya hanya menggelengkan kepalanya.

~oOo~

Kini mereka sedang berada di kantin yang tersedia di gedung tempat mereka bekerja itu. Semuanya sibuk dengan ponsel mereka masing-masing sembari menunggu pesanan mereka datang. Tak selang beberapa lama tiba-tiba saja ada yang mendatangi mereka.

"Permisi." Ucap seorang wanita yang menutupi wajahnya dengan masker dan topi hitam.

"Eh iya? Siapa ya? Apa ada yang bisa kami bantu?" Jawab Heeseung sembari melihat wanita tersebut.

"Saya mau tanya ruangan tuan Park Jiwon dimana ya?" Tanya wanita tersebut dengan sopan.

"Kau tinggal keluar dari kantin ini, lalu naik ke lantai 9, lalu kau tinggal lurus, belok ke kiri, dan ruangannya ada di paling ujung sana." Jelas Heeseung kepada wanita tersebut.

"Ah begitu, terimakasih atas bantuannya." Ucap wanita tersebut sembari membungkukkan badannya menandakan rada hormat dan mulai beranjak pergi.

Dirasa wanita tersebut sudah menghilang Riki pun membuka suara. "Eh Hyung, kok cewe tadi kaya ngga asing ya?" Tanya Riki sembari menatap para hyungnya bergantian.

"Bener kata Riki, kaya pernah liat tapi dimana." Sahut Jungwon yang menatap para member lainnya juga.

"Suaranya juga familiar." Kini Sunghoon ikut menimpali.

"Bentar, ah Riki inget, dia bukannya Miyawaki Sakura sunbaenim kan? dia yang mau masuk line debut new gg Hybe ngga sih?" Ucap Riki.

"Sakura sunbaenim keliatan anggun banget tadi." Ucap Sunghoon sembari merapikan rambutnya.

"Tapi ya katanya sih aslinya dia pecicilan." Jungwon.

"Wahh, bertolak belakang tuh jadinya." Sunoo.

"Iya jelas lah Hyung." Riki.

"Udah anjir, kasian belum debut udah digibahin." Ucap Heeseung yang memotong topik pembicaraan mereka.

"Ya kan asyik Hyung ada bahan gibah, Hyung aja kemarin gibahin eggies yang gamon terus sama I-Land." Ucap Jungwon yang tak ingin kalah dari Heeseung.

"Nahh, waktu itu Hyung juga pernah kan gibahin Mnet yang sering ngelakuin evil editing sama acara survival." Sambung Riki.

"Bener, waktu itu juga Hyung gibahin soal Bobby sunbaenim yang tiba-tiba mau nikah sama punya anak." Kini Sunoo yang menyambung pembicaraan Riki.

"Permisi, ini pesanannya." Ucap seorang pelayan yang meletakkan makanan di meja mereka, lalu ia membungkukkan badannya sembari beranjak pergi dari sana.

"Ayo makan dulu, gibahnya lanjut nanti aja, kita sebentar lagi harus latihan." Heeseung yang mulai memasukkan satu suap makanannya.

.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Riki & Kenangan AbadinyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang