Mulut haechan menganga tak percaya. Ini benar-benar sungguhan kan?
Betapa gilanya seorang Mark Lee karena dengan santainya membawa Haechan untuk menemui orang tuanya yang tinggal di Vancouver.
Rasanya haechan ingin memukul kepala mark dengan apa saja yang dia temui. Yang jelas dapat menghantam kepala Mark dengan keras dan membuatnya amnesia, kalau bisa amnesia permanen.
"Ini haechan? Haechan Seo putri dari Ten Lee?"
Haechan meneguk ludah gugup. Bagaimana bisa ibunya Mark mengenal sang mama?
Haechan dengan kikuk menjawab "ah iya bibi-"
Ibunya Mark menggelengkan kepalanya tidak setuju "ah ah panggil mom saja, oke cantik? Haechan kan akan segera menjadi bagian dari keluarga Lee" lalu beranjak memeluk Haechan.
Haechan membalas pelukan taeyong; ibunda mark.
"Aku sangat bahagia ketika seseorang yang di bawa Mark ke sini adalah dirimu. Aku tidak bisa membayangkan jika yang Mark bawa kemari adalah jalang murahan, aku sangat berterima kasih padamu Haechan-ah" bisik taeyong penuh haru di telinga Haechan.
Haechan menenggelamkan wajahnya di pundak taeyong, entah kenapa pelukan ini mengingatkannya akan pelukan hangat ibunya yang jauh di sana.
"Aku bersyukur bisa bertemu denganmu. Aku ingin membalas kebaikan yang pernah ibumu lakukan pada keluargaku. Jika aku tidak bertemu ibumu saat itu, pasti keluargaku akan hancur. Sekali lagi terima kasih ya sayang" taeyong menangkup wajah haechan dengan pandangan yang berkaca-kaca.
Haechan tersenyum lalu mengangguk "aku juga senang bisa bertemu dengan mom"
Pandangan Taeyong beralih ke seorang gadis kecil yang memeluk kaki haechan. Karena sejak menginjakkan kaki di mansion megah keluarga Lee, Leona enggan meninggalkan Haechan barang sedetikpun. Walaupun Mark telah mengalihkan perhatiannya, tetap saja Haechan lah yang menjadi tempatnya untuk hinggap.
"Ini cucuku? Anaknya Mark Lee?" Leona semakin menyembunyikan wajahnya di paha Haechan ketika taeyong mendekatinya.
"Hai sayang, ini grandma. Panggil saja grandma yongie, taeyongie" ujar Taeyong
"Glandma tyong?" Ulang Leona dengan gemas
Taeyong memekik antusias "iya sayang, iya. Ayo sini peluk grandma dulu"
Leona mendongak guna menatap sang mommy yang menganggukkan kepalanya untuk meyakinkan Leona. Leona mendekati taeyong dengan ragu-ragu lalu taeyong dengan sigap memeluk cucunya itu.
"Oh, cucu kesayangan grandma" pekik taeyong antusias seraya menggoyangkan pelukan mereka.
Haechan menatap gemas wajah Leona yang terhimpit oleh pelukan ibunya Mark.
"Oh ini anaknya Mark?"
Sebuah suara berat itu menginterupsi kegiatan taeyong yang tengah menikmati kegiatannya yang baru pertama kali ia lakukan. Yaitu memeluk cucu pertamanya.
Taeyong menoleh dan mendapati suaminya tengah berdiri di belakang Haechan. Sedangkan Haechan sendiri cukup terkejut dengan kedatangan sang tuan rumah secara tiba-tiba itu.
Taeyong menatap suaminya itu dengan binar mata bahagia "lihat jae, cucu kita sudah sebesar ini! Sangat menggemaskan bukan? Apalagi ibunya"
Sang tuan rumah; jaehyun, menoleh kearah Haechan yang secara spontan membungkukkan tubuhnya untuk memberi salam "selamat sore tuan, saya Haechan Seo"
Jaehyun mengangguk singkat "sore. Ternyata Mark cukup pintar untuk mencari wanita yang tahu sopan santun"
Haechan hanya tersenyum menanggapi ucapan jaehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pyhoms [✓]
FanfictionHaechan Lee; 32 tahun, wanita independen bergaya hidup liberalis. memiliki pemikiran untuk tidak akan pernah menikah namun ia ingin memiliki anak. hingga akhirnya ia memutuskan untuk hamil dengan bantuan donor sperma. tapi.. bagaimana jika pemilik s...