Pondok Pesantren begitu ramai, bazar dan pasar malam tak kalah meriah. Apalagi nanti malam akan ada acara Salawatan bersama Habib Syech dari Solo, untuk kalangan terbatas. Selebihnya di siarkan langsung melalui Chanel YouTube Pondok Pesantren. Diriku jadi ingat, suasana sewaktu sebelum ada pandemi dua tahun lalu.
Tahun 2018 silam
Acara Cilacap bersalawat, diwarnai dengan deklarasi anti Hoax, anti isu sara, dan anti permusuhan antar sesama. Dalam rangka memperingati Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1439 H tahun 2018, Polres Cilacap bersama Pemerintah Kabupaten Cilacap mengajak masyarakat untuk bersalawat bersama dalam “Cilacap Bersholawat“, di Lapangan Krida Nusantara Cilacap.
Kegiatan Salawat bersama Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf tersebut, dihadiri ribuan jamaah dari Kabupaten Cilacap dan sekitarnya. Salawat bersama Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf, dihadiri oleh Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol. Drs. Condro Kirono, M.M., M.Hum beserta jajarannya, Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji, Forkompimda Cilacap, Kapolres Cilacap, AKBP Djoko Yulianto, Rois Syuriah PCNU Cilacap KH. Su’ada, pimpinan BUMN/BUMD, pemuka lintas agama yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Cilacap dan undangan lain.
Kegiatan Cilacap Bersalawat dideklarasikan anti berita bohong (hoax) dan isu SARA jelang Pilkada Serentak 2018. Deklarasi yang dibacakan oleh GM Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap Dadi Sugiana diikuti ribuan jamaah, berisi tiga poin penting. Ketiga poin tersebut yakni, menolak penyebaran berita bohong (hoax), isu SARA yang dapat menumbuhkan rasa kebencian, keresahan, dan permusuhan antar sesama.
Selanjutnya bersatu padu mendukung Polri dalam melawan dan memroses hukum berbagai isu SARA, fitnah dan hoax, serta bertekad menyukseskan Pilkada Serentak Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah 2018.
Kala itu, aku datang bersama teman-teman mengaji di Masjid Darul Hikmah. Kami berboncengan mengendarai sepeda motor.
Suasana begitu ramai, pecinta Salawat hadir dari berbagai penjuru. Walaupun hujan tak menghalangi jalannya acara malam itu. Kami semua larut bersalawat bersama di tengah lapangan, berbasah-basah air hujan.
Masih terngiang ucapan Habib Syech, "Semoga hujan yang mengguyur membawa berkah bagi semua yang hadir di acara ini. Tak membawa penyakit, akan tetapi menyembuhkan penyakit."
***
Tahun 2021
Suasana berbeda, dengan menerapkan protokol kesehatan. Sehingga tak sebanyak tahun-tahun lalu. Pengunjung pun dibatasi hanya keluarga besar pengasuh Pondok Pesantren, wali santri dan sebagian alumni.
Bada' magrib, semua santri yang bertugas semua siap di tempat masing-masing. Santri tampil di podium utama untuk mengisi pra-acara sebelum acara inti. Lagu Padang Bulan mengalun dengan merdu, membawa diri ikut bersenandung.
Salawat padang bulan akhir akhir kini cukup meledak dan populer di tengah masyarakat. Salawat berjudul padang bulan sendiri mulai dikenal masyarakat setelah dibawakan oleh pelantun qasidah kondang asal solo Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf. Salawat ini memiliki makna dan arti yang cukup bermakna sekaligus penuh dengan nasihat bagi pendengarnya.
Tak heran memang jika sholawat padang bulan gampang dikenal dan diminati masyarakat, ini dikarenakan syair dan lirik lagu padang bulan menggunakan bahasa jawa sehingga cukup merakyat dan disenangi masyarakat luas.
***
Allohumma sholli wasallim ‘alaa sayyidina wamaulanaa Muhammadin..
Allohumma sholli wasallim ‘alaa sayyidina wamaulanaa Muhammadin..
‘adada ma fi ‘ilmillaahi sholatan daimatan bidawami mulkillaahii...
Sholatan daimatan bidawami mulkillaahii...
KAMU SEDANG MEMBACA
Menyingkap Masa Lalu [Open PO]
Teen FictionPerjalan hidup seorang insan manusia. Pemuda yang mencari jati dirinya sehingga dirinya mendapatkan jati dirinya. Pemuda yang akrab disapa dengan nama Basith, mendapatkan pengalaman hidup setelah kedua orangtuanya berpisah. Bagaimanakah masa lalu di...