6. liù

312 93 15
                                    

Setelah puas jalan-jalan seharian, Dong Sicheng pulang bersama Dahyun ke komplek rumah keluarga Zhou

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah puas jalan-jalan seharian, Dong Sicheng pulang bersama Dahyun ke komplek rumah keluarga Zhou. Mereka berjalan kaki berdampingan dari halte bus menuju komplek rumah.

"Aku baru tahu kalau kamu bisa memainkan keyboard sebaik itu," puji Dong Sicheng memecah keheningan.

Dahyun menerima pujian itu dengan bangga hati, "Begini-begini pekerjaanku setiap hari adalah mencari nada yang tepat di keyboard."

Dong Sicheng sampai takjub dengan kepercayaan diri Dahyun yang terus memancar. Dia bertepuk tangan memuji segala sikap baik dalam diri Dahyun.

"Luar biasa," katanya "Tidak terduga, ternyata kau juga tahu lagu mandarin."

Dahyun mengernyitkan kening.

"Tentu saja aku tahu. Aku sangat suka lagu itu dari dulu, tentu aku hafal cara memainkannya."

"Kau menonton serial itu?" tanya Dong Sicheng.

"Meteor Garden? Pastinya aku menontonnya," ungkap Dahyun bangga. "Aku ini tim Hua Ze Lei."

Bibir Dong Sicheng tidak bisa berhenti tersenyum setiap dia bersama Dahyun, "Benarkah? Kalau versi Korea? Gu Junpyo atau Yoon Ji Ho?"

"Tentu saja Tim Kim Bum." Dahyun tertawa lebar.

"Justru yang lebih mengejutkan, ternyata kau juga menonton versi koreanya." decak Dahyun mengomentari Dong Sicheng yang penuh kejutan.

"Cuma iseng nonton saja," Dong Sicheng membalas.

"Apa cuma menonton drama korea bisa membuatmu mengerti bahasa korea sebaik ini?" Dahyun sangat penasaran dengan latar belakang laki-laki itu. wajahnya jelas bukan wajah orang korea, jadi tipis kemungkinan ada darah korea di dirinya. Tapi lelaki itu bisa lancar berbahasa korea.

"Aku belajar banyak bahasa sejak kecil," jawab Dong Sicheng.

"Benarkah? Itu luar biasa." Puji Dahyun tulus.

Sejak kecil dia juga ingin belajar banyak bahasa, tapi pelajaran multi-lingual terlalu butuh usaha dan dana. Alhasil Dahyun hanya belajar bahasa Korea, Inggris dan Jepang selama ini, itupun tuntutan pekerjaan yang mengharuskan dia melakukan kontak dengan perusahaan entertainment Jepang.

"Ngomong-ngomong, apa kau tahu judul lagu yang baru saja kau mainkan?" tanya Dong Sicheng.

Dahyun mengangkat wajahnya, "Qinfei Deiyi, bukan? Apa artinya itu?"

"Kamu tidak tahu?"

Dahyun menggeleng, "Tidak. Lagunya bukan tentang cerita sedih kan?"

"Bukan. Bukan apa-apa," Dong Sicheng menggeleng dengan gugup.

"Hanya saja pas sekali kau memberikan lagu itu untukku di Hari Qixi." lanjutnya dalam bisikan.

Dong Sicheng merasa hatinya lega karena Dahyun tidak dengan sengaja memilih lagu itu untuknya. Ada sebaris lirik dalam lagu Qing Fei Dei Yi yang berbunyi ~zhi pa wo zi ji hui ai shang ni~ yang artinya aku takut jatuh cinta kepadamu.

Hello, Nihao! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang