سْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
"Tidak ada yang memberikanmu kebahagiaan sejati selain Allah"
***
" Umi ingin kamu menikahi Maria dan membimbing dia untuk mengenal agama Islam dengan sempurna" kata Umi Faridah sambil menatap anak sulungnya dengan penuh permohonan.
"Umi mohon, Umi hanya ingin menebus semua kebaikan suami mendiang Dalila yang sudah mengorbankan nyawanya untuk keselamatan Umi dan adik kamu Syafi" mohon Umi Faridah kepada Ustadz Alzam.
Saat ini diruang keluarga pondok pesantren yang dipimpin oleh keluarga besar Basyar terjadi pembicaraan yang cukup mencekam.
Kyai Omar dan Umi Faridah duduk berhadapan dengan Ustadz Alzam dan gus Irsyam di sofa ruang keluarga di dalam pondok pesantren yang dipimpin oleh Kyai Omar sendiri.
Ustadz Alzam yang mendengar permintaan Umi hanya bisa mematung sambil mencerna kata-kata yang keluar dari mulut Uminya.
"Tidakkah ada cara lain untuk menebus utang Budi Umi kepada keluarga mendiang Tante Dalila" ujar Gus Irsyam anak kedua dari Kyai Omar.
"Bukan hanya utang Budi tapi Umi utang nyawa, Syam" lirih Umi sambil menunduk merasa bersalah kepada anak sulungnya.
"Tapi Alzam sudah menikah Mi, Alzam juga sudah punya anak, Alzam nggak mungkin menuruti permintaan Umi " jawab Ustadz Alzam.
"Jadikanlah Maria sebagai istri kedua kamu, Umi yakin Hasna akan mengerti"
"Kenapa harus Alzam Mi? masih banyak cara untuk dia bisa mengenal agama dengan baik"
"Karena Maria butuh seseorang yang bisa membimbingnya untuk mengenal agama Allah ini Zam dan Abah yakin kamu lah orang itu"jawab Kyai Omar.
"Nak! saat ini dia sebatang kara, dia tidak punya siapa-siapa lagi, mamanya meninggal lima bulan yang lalu, dia juga baru masuk Islam, dia belum mengerti apa-apa tentang agama ini, dan permintaan terakhir dari mamanya agar kamu bisa melindungi dan memimpin Maria menuju surganya Allah nak"
"Maafkan Umi, hanya ini yang bisa Umi lakukan untuk memenuhi permintaan terakhir dari mendiang Dalila" lanjut Umi Faridah sambil berlalu masuk kedalam kamarnya.
"Pikirkan baik-baik dengan kepala dingin Abah yakin kamu mampu untuk menemukan jalan yang terbaik" ujar Kyai Omar.
"Tapi Bah! bagaimana dengan Hasna dan Kila akankah mereka bisa menerima jika Alzam menikah lagi" jawab Ustadz Alzam sambil memijit pangkal hidungnya karena merasakan pusing dikepalanya karena memikirkan masalah ini.
"Iya Bah, kasian Mbak Hasna tidak ada seorang pun wanita yang ingin dimadu dan juga Killa masih terlalu kecil" saut Gus Irsyam.
"Hasna adalah wanita yang paham akan agama dan Abah yakin kalau Hasna akan menerima pernikahan ini" Jawab Abah.
***
"Umma" Ustadz Alzam memanggil Hasna yang sedang memasukkan pakaian mereka yang sudah dilipat kedalam lemari.
"Ya Abi" jawab Hasna menoleh sekilas melihat suaminya yang berdiri di ambang pintu kamar mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Surga Untuk Maduku
Espiritual[Folllow sebelum membaca] 🚫 CERITA PERTAMA SAYA!! KALO JELEK BILANG AJA, MENERIMA KRITIKAN DAN SARAN DALAM BAHASA YANG SOPAN. _______________________________________ "Aku hanya pelengkap, aku datang di antara mereka hanya untuk mengokohkan pondasi...