High School DxD : DX.1

Life.2 Ultimate!! Onii-chan Mask

Bagian 1

“Ah… ini tidak bagus…”

Aku, Hyoudou Issei, berada di tengah-tengah sebuah kamar besar, mendesah berat.

Saat ini, teman-temanku dan aku berada di rumah Gremory, rumah Rias-Buchou. Namun demikian, ini lebih cocok untuk menyebutnya sebuah istana daripada rumah mewah.

Tadi malam, kami mendapat telepon dari ibu Rias-Buchou. Beliau berkata, “Aku ada pekerjaan dan ingin kalian membantuku.” Jadi itu sebabnya kami di sini hari ini.

“Aku ingin kalian semua memilah-milah semua benda tak berguna yang dibeli Rias dari Jepang.”

Ujar beliau segera setelah beliau melihat kami.

Dari apa yang kudengar, Rias-Buchou memiliki benda-benda yang dia anggap menarik di Jepang dikirim ke rumahnya di Dunia Bawah. Oleh karena itu kamarnya dipenuhi dengan benda-benda yang ia beli dari Jepang.

Dari baju besi samurai dengan lapisan Shinsengumi bahkan sebuah miniatur Menara Tokyo, kamar itu penuh dengan souvenir dari seluruh Jepang. Ah, dia bahkan memiliki miniatur model beruang dari kayu – juga lebih dari satu!

Aku tidak akan pernah membayangkan bahwa kamar Buchou di rumahnya akan dipenuhi dengan begitu banyak benda dari Jepang.

“…Aku tidak pernah ingin menunjukkan kalian kamarku yang berantakan ini…”

Rias-Buchou tersipu sambil mengatakan itu dengan suara malu.

…Jadi ini adalah alasan mengapa dia tidak ingin menunjukkan kamarnya pada kami ketika kami datang ke sini sebelumnya.

Ibunya memarahi dia,

“Hal ini terjadi karena kamu tidak berpikir tentang apa yang kamu beli… Ya ampun, kebiasaan belanjamu ini sama seperti ayahmu. Ibu akan harus mengevaluasi kembali uang sakumu lagi. ”

…Oh ho, sepertinya beliau agak marah. Rias-Buchou sangat menyerupai ibunya. Jika ada satu hal yang berbeda, itu akan menjadi warna rambut mereka.

Sangat muda… jika beliau berdiri di samping Rias-Buchou, aku bisa dengan mudah salah mengira mereka sebagai saudara.

Umm, Iblis memiliki kemampuan untuk mengubah bagaimana mereka terlihat jadi aku tidak bisa mengatakan seberapa tua beliau sebenarnya. Tapi beliau masih sangat cantik.

Toh, kita juga perlu untuk memindahkan barang-barang Buchou ke penyimpanan bawah tanah atau menyingkirkannya. Dan, kami mulai bekerja langsung.

“Buchou… karena ada beberapa model beruang kayu, bolehkah aku membuang beberapa?”

Ketika Kiba bertanya, Buchou mulai panik. Beruang kayu yang dijual sebagai souvenir di Jepang Utara.

“Tu…Tunggu Yuuto! Aku memberi setiap model…. ”

“Yuuto-san, kita hanya perlu satu sehingga kamu boleh membuangnya.”

Ibu Buchou mengganggu Buchou di tengah kalimat dengan suara serius.

“T-Tapi ibu! Di Jepang, dikatakan bahwa benda-benda ini bisa terpesona oleh… ”