chapter #5

588 89 7
                                    

"aku ingin menjadi seorang ibu dan istri yang baik"

Ucapan kata itu membuat Mikey terdiam.  Hembusan angin pun datang seketika menerpa telinga Mikey sehingga memancarkan suara bariton di sana.

Dia tidak salah kan apa yang ia dengar dari senju, walaupun deruh angin sangat kencang saat itu. Membuatnya agak samar samar.

Ibu?
Istri?
Apa maksudnya?

______________The umbrella girl_____________

"Apa maksudmu ibu dan istri yang baik?" Tanya Mikey.

"Itulah impian ku yang sebenarnya, aku ingin menjadi ibu dan istri yang baik suatu hari nanti. Sama seperti ibuku, dia berhasil menjadi ibu yang baik dan istri yang baik bagi keluarga kami" ucapannya terhenti sesaat senju menatap pria disampingnya itu.

"Aku jadi iri padanya" sambungnya lagi.

Mereka menatap lumayan lama tanpa mengalihkan pandangan mereka sedikit atau melirik ke sudut manapun.

"Kau bersungguh-sungguh ingin menjadi ibu yang baik dan istri yang baik? Jadi itu alasan utama kau melakukan semua ini?"

"Iya, itu alasan utamanya"

Senju pun berdiri lalu melepaskan kedua sepatu pantofel miliknya dan berjalan ke pinggir pantai. Mikey menatap wanita itu menjauh darinya dan mendekati bibir pantai disana.

"Aku ingin merasakan pelukan seorang bayi yang menangis dan kecupan hangat di dahi oleh suamiku" pandangan senju lekat ke depan menghadap ombak yang terombang-ambing lalu air laut yang tumpah mengenai kaki mulus nya.

Mikey masih menatap bingung pada wanita di sampingnya itu. Si pria berkepala singa itu pun mengalihkan pandangannya ke segala arah seperti memikirkan sesuatu.

"Hey, kita pulang sekarang? Mungkin jaket ku sudah kering dan aku juga harus kembali"

Tak ada jawaban lagi. Senju hanya mengiyakannya. Gadis itu kemudian berlari ke tempat dia menaruh sepatu pantofel dan payung hitam kesayangannya itu.

****

"Terimakasih telah mengajakku jalan-jalan dan mentraktirku makan es krim" senju mengucapkan terimakasih pada Mikey lalu memberikan bungkusan berisi jaket milik Mikey yang ia pinjam itu.

"Iya, kalau begitu aku pulang dulu. Sampai jumpa senju"

Motor itu kemudian memutar arah lalu perlahan menjauh hilang ditelan gang gang kecil.

****

Didalam sebuah gudang besar. Terdengar suara para pria yang tertawa ada yang bermain adu panco, kartu dan lain-lain.

Gudang itu adalah tempat berkumpulnya para anggota touman. Geng yang dipimpin Mikey saat ini.

Pria itu duduk di sudut sambil menggigit kuku nya memikirkan perkataan senju di pantai tadi membuatnya tidak bisa berpaling dari pikiran itu terus menerus.

"Aku ingin menjadi ibu dan istri yang baik"

"Aku ingin merasakan pelukan seorang bayi dan kecupan hangat di dahi dari suami ku"

"Itulah yang aku inginkan sebenarnya"

Mikey pun meninju meja di depannya membuat para anggota yang semulanya berisik menjadi diam menatap ke arahnya.

"Bos kau tidak apa?" Tanya pria kribo di sudut kanan sana.

Mikey hanya menggelengkan kepalanya lalu kembali duduk.

Matanya tertuju pada bungkusan berisi jaket milik nya yang senju cuci kemarin.

Ia pun membuka bungkusan itu lalu menghirup bau dari jaket itu.

"Beda dengan bau jaket ku sebelumnya, ini bau vanilla. Sangat harum" batin Mikey. Seraya kembali mengendus bau jaket itu.

****

"Baik semuanya, kita mulai rapat nya sekarang" mikey pun berteriak keras membuat seluruh ruangan itu menggema

Semua pandangan mereka tertuju pada Mikey.

Si pria berkepala singa itu pun kemudian naik di atas meja nya. Menatap para bawahannya itu

"Aku memutuskan untuk membatalkan tujuan kita dari awal"

Mendengar itu semua yang ada disana tercengang, terkejut dan merasa bahwa bos mereka sedang sakit.

"Apa apaan ini bos? Kau bilang kita akan melakukannya?" Tanya mitsuya.

"Iya bos, kita bahkan sudah siap jika anda mau itu kami akan lakukan sekarang" tutur Draken

"DIAMMM!!!!!" Teriak tegas milik Mikey membuat mereka di sana menjadi diam kembali dan ciut seketika.

"Aku sudah memutuskan bahwa.. kita akan membatalkan penyerangan pada mantan ketua Brahman" ucap mikey.

Satu orang yang tak lain adalah kisaki memotong pembicaraan Mikey
"Kenapa bos? Apa Karna dia wanita jadi kau menghormatinya? Bos dia itu bukan wanita biasa, dia mantan ketua geng terbesar di Jepang pada saat itu"

"Diam kau kisaki, aku tidak meminta saran darimu. Ini sudah keputusan ku"

Mikey pun turun dari meja itu lalu berjalan menuju pintu keluar gudang itu.

"Itu saja yang ingin aku katakan, Rapat kali ini di bubarkan. Kalian boleh pulang, selamat malam" sepatah katapun Mikey lontarkan sebelum ia menutup pintu gudang itu.

****

Tak lama draken pun menyusul Mikey yang duduk di motor besar milik nya sambil menatap ke langit yang dihiasi bintang bintang indah.

"Mikey apa kau serius dengan ucapan mu? Bukankah kau sangat membenci wanita itu? Tujuan kau mendekatinya adalah agar kita bisa menjebaknya" ujar Draken.

"Kenchin, duduklah sebentar"

Mikey pun menggeser posisi nya agar Draken bisa ikut duduk. Lalu pemuda dengan kepang blonde itu pun setuju.

"Kau ingat Emma?"

Mendengar itupun Draken tertegun dan mengangguk perlahan.

"Wanita itu mengingatkan ku pada Emma" tutur Mikey.

Draken masih tidak mengerti. Dan masih setia menatap ketuanya itu.

"Emma dulu memiliki impian untuk menjadi seorang ibu dan istri suatu hari nanti, begitupun juga senju"

"Aku terharu ketika ia mengatakan itu. Aku merasa aku akan menghancurkan impiannya..aku tidak tega sejujurnya" sambung Mikey lagi

"Nee Kenchin, ini sudah keputusan ku dan bulat. Aku yakin kau juga sayang pada Emma kan?"

Draken mendengus dingin pada Mikey lalu tak lama ia pun tersenyum mengangguk.

"Iya aku mencintai nya, Baiklah aku akan menghargai keputusan mu"

.
.
.
.
.
To be continued?

𝐓𝐡𝐞 𝐮𝐦𝐛𝐫𝐞𝐥𝐥𝐚 𝐠𝐢𝐫𝐥 || 𝐌𝐚𝐢𝐬𝐞𝐧𝐣𝐮 [Ongoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang