1 - Anak Baru

61 38 109
                                    

TELAT YAA? hehe maaf deh soalnya belakangan ini sibuk daring tugas makin numpuk jadi belum sempet up, tapi hari ini aku update yeay

Happy reading ❤❤

***

"Ok ready! Come on, Carramel, you can do it!"

Seorang gadis menyemangati dirinya sendiri dihadapan cermin dengan wajah yang cukup gelisah. Pasalnya, hari ini adalah hari pertama ia masuk sekolah baru yang tentu saja seorang introvert seperti dirinya merasakan kecemasan untuk berbaur pada lingkungan baru.

Segera, Carramel, turun melewati puluhan anak tangga guna menuju dapur yang disana terdapat mamanya yang tengah menyiapkan sarapan untuk disantap.

"WII- MURID BARU NIH." ledek, Jeffan. Kakak Carra.

"Berisik. Mending lo urusin aja skripsian lo yang gak kelar-kelar itu daripada ngeledek gue. Kurang kerjaan banget deh."

"Sumpah lo marah? Gue cuma becanda doang lo bentak-nasib sih emang punya adek sinisan kaya lo, ck."

"Masih pagi loh udah ribut aja pusing, mama dengernya." sambung mama Carra yang ternyata sedari tadi ia memperhatikan pertengkaran kedua anak kesayangannya. "Carra, udah ya? Lebih baik sekarang kamu sarapan terus berangkat sekolah."

"Okay, Ma." ucap Carra yang diikuti oleh langkah kakinya menuju meja makan.

"Oh iya, Sayang. Hari ini, Pak Bejo, gak bisa nganter ke sekolah. Karena dia harus pulang kampung semalem untuk jengukin anaknya yang lagi sakit disana. Jadi, nanti kamu sekolah dianter sama kakak kamu, Jeffan, ya."

"Hah? Serius dadakan banget Ma? Aduh nggak deh, Ma. Mama tau sendiri kan, Kak Jeffan, kalo udah naik motor kaya lagi dikejer-kejer deller, gak bisa santai."

Please deh ya, belum sampe sekolah aja udah kaya singa bangun tidur nanti.

"Ya terus mau gimana lagi? Mobil mama mau pake arisan jadi gak bisa dipake, udah, Sayang kamu nurut aja. Kalo emang Kakak kamu itu ngebut-ngebutan bawa motor, kamu laporin aja ke Mama."

Carra, mengangguk pasrah. Baginya, lebih baik nurut daripada kartu kredit menjadi taruhan.

***

"STOP! STOP! STOP!"

Ciiittt..

"Apaan sih lo!" teriak, Jeffan. Merasa kesal dengan, Carra.

"Lo yang apaan! Mual tau gue gara-gara lo gak hoki banget naik motor." sensi, Carra. "Mending gue turun sini aja deh- daripada makin parah." sambungnya.

"Gak usah bego. Lo mau naik apa kesana? Nunggu taxi? Bisa sejaman lo nunggu disini, lagian 5 menit lagi masuk."

"Udah tenang aja. Mending lo pulang sana biar gue jalan sambil nyari taxi, kalo gue lama-lamaan sama lo bisa mati tau ga?!"

"TERSERAH!" Jeffan, melajukan motornya dan berlalu meninggalkan, Carra seorang. Ia merasa tidak ada gunannya jika terus memaksa Carra untuk berangkat bersamanya. Serius deh, Carra tuh anaknya batu banget, mau diketusin juga tetep sama pendiriannya.

Salut sih.

Carra, mendengus kesal. Tidak ada satu taxi pun yang melintas dihadapannya. Padahal waktu sudah menunjukan pukul 7.30, yang mana pastinya seluruh murid sudah melaksanakan jam pelajaran.

NAKULA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang