FRDZONE | 03

53 16 1
                                    

Author POV

Secara bergilir foto wanita wanita cantik ia lihat, namun entah mengapa tak ada satupun yang mengena di hatinya. Perilaku Chimon tersebut tak lepas dari mata Harit, dahinya berkerut pertanda bingung.

"Lo suka cewek?". Akhirnya pertanyaan itu lepas jua dari mulutnya.

Chimon menggeleng pelan. "Bukan buat gue, tapi Nanon"

Sing ber'oh ria, lalu melanjutkan acara membaca komiknya. Membiarkan Chimon fokus pada lembaran lembaran cantik itu.

"Primily? Kelas sebelas IPA satu, anak teater, anaknya Pak Arm guru fisika. Cocok gak ya sama Nanon?"

Harit menoleh, "gue tau anak itu, dia satu gang dengan Janhae, anaknya baik kok , tapi rada manja"

"Manjaan mana sama gue?"

Harit langsung merubah ekspresi nya menjadi datar. "Emang lo manja?"

"Hehe, enggak sih"

"Oke fiks! Gue rasa Prim yang paling cocok di antara yang lain"

"Emangnya Prim nya mau sama Nanon?" 

"Gak tau, cobain aja dulu"

Chimon segera membereskan foto foto cewek itu dari meja, lalu memasukkannya ke dalam saku kemeja. Bisa gawat kalo orang orang liat apa lagi posisi mereka sedang berada di kantin, beruntungnya tak banyak orang sekarang.

"Woy!" 

Harit dan Chimon menoleh, ternyata ada Nanon yang berjalan menuju mereka.

"Non, dari mana aja lo?" saut Harit ketika Nanon sudah duduk di sebelah Chimon.

Nanon tersenyum kecil. "Biasa, remedi MTK"

Harit ber'oh ria, lalu melanjutkan acara membaca komik yang tertunda. Sedangkan Nanon menggelengkan kepala melihat kelakuan harit, matanya bahkan seperti panda, bergadang demi menghabiskan satu buku dalam satu malam.

"Non"

"Hm?"

"Kebetulan lo dah dateng nih, gue mau ngomong dulu" ujar Chimon dengan tak sabaran, ia sangat senang dengan rencananya.

"Apaan?" Tanya Nanon tak terlalu tertarik, ia bahkan menyumpal mulutnya dengan keripik pisang milik Harit.

Chimon merogoh kantongnya, mengeluarkan selembar foto lalu menyodorkannya pada Nanon.

"Nih!"

Alis Nanon terangkat sebelah. "Untuk apa ini?"

Chimon menggeleng, lalu tersenyum. "Cantik gak?"

Nanon mengangguk pelan. "Cantik" jawabnya jujur.

"Kenapa lo nanya gitu? Lo mau pacaran sama Prim? Padahal baru jadian sama Bang Pluem"

"Bukan dia, Non! Tapi lo" timpal Harit.

"Maksud lo?" tanya Nanon tak mengerti.

"Gue mau ngejodohin lo sama Prim. Kayanya dia anak baik" kata Chimon dengan sangat antusias.

Nanon mengernyit tak suka. "Gue gak suka dijodohin" ujarnya datar, lalu beranjak ingin berdiri.

Segera Chimon mencekal tangannya. "Non, lo marah?" tanya Chimon takut takut.

Nanon memutar pandangannya. "Enggak, gue gak suka aja dijodoh jodohin?"

"Gue cuman mau bantuin lo" cicit Chimon.

"Biar gue gak jomblo lagi? Gitu?"

"Iya"

Harit melepas kacamatanya, lalu menatap dua orang di hadapannya dengan malas. "Udahlah, Mon. Nanon gak mau, jangan di paksa"

"Tapi-"

"Biar gue gak sedih lagi ya, mon. Gara gara lo tolak?"

Chimon menundukkan kepalanya lalu meringis kecil. Benar apa yang Nanon katakan. Ia merasa bersalah pada Nanon, dan ia ingin melihat temannya bahagia sebab itu ia mencari cara agar Nanon lupa dengan perasaannya pada dirinya.

"Yaudah, sini fotonya"

"Hah?"

"Gak usah di paksain, Non. Kalo lu gak suka gak usah di pacarin" saut Harit yang sebenarnya merasa kasian melihat Nanon.

Nanon menghiraukan Harit. "Sini fotonya"

Dengan takut Chimon kembali menyodorkan foto Prim pada Nanon. Nanon ambil foto tersebut lalu ditaruhnya ke dalam sakunya.

"Harit, pinta in nomer ni cewek sama Janhae ya".

Harit mengangguk lalu mengetik sesuatu di ponselnya tepatnya mengirim pesan pada Janhae. "Nanti kalo dapet gue kirimin kontaknya"

Nanon bedehem. Lalu membalikkan badannya, berjalan keluar kantin.

"Nanon mau kemana?" Lirih Chimon yang tentunya tak dapat di dengar oleh Nanon.

"Udah, biarin dia sendiri. Lo macem macem sih" gerutu Harit.

"Maaf..."

....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FRDZONE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang