Seseorang masuk ke mobil BMW dan terdapat seseorang yang menunggunya datang.
"semua beres bos." Ujar Seorang pria bermasker pada seorang pria bertopi dengan kacamata hitamnya.
Setelah semua rencananya sudah tersusun dan orang suruhannya pergi, pria itu berjalan menemui teman-temannya.
"Jangan sampe kita lengah." Ujar Darren mengingatkan teman-temannya.
"Sorry gue telat." Ujar Laskar melepas helm full face dan turun dari motornya.
"Santuy bro." Ujar Davis memberi high five pada Laskar.
Beni dkk menghampiri rival nya dengan smirk yang tak lepas dari raut wajahnya.
"Udah siap kalah?" Tanya Beni.
Inti Rangerover yang melihat Rivalnya datang menemui mereka tanpa diundang, membuat mereka menautkan alisnya heran.
Arga sebagai ketua tentu tak terima, namun ia tidak boleh emosi dalam pertandingan selama lawannya Beni Rajendra.
Rival semenjak sekolah menengah pertama hingga sekarang dia masih ingin menjatuhkan geng nya.
"Kayaknya kita gak ngundang jailangkung deh guys." Sindir Davis berpura-pura merinding.
Farrel yang mengerti kode Davis pun ikut bersandiwara. "Gila pis bulu tangan gue berdiri semua." Ujarnya sambil memamerkan tangannya.
"Bangsat lo!" Umpat Randi menarik jaket Farrel dan bersiap meninjunya namun terhadang kala Wendy sang penyelenggara arena balap menengahi mereka.
"UDAH WOY! Kalo mau adu jotos di ring jangan diarena balap." Ujar Wendy memperingati mereka yang lagi-lagi membuat keributan tiap kali Beni dkk bertanding.
"Dia yang mulai duluan Wen!" Tukas Randi menunjuk Farrel.
"Apa njing?! Gue dari tadi ngobrol sama Davis ngapain Lo jadi nyalahin gue?!" Ujar Farrel sedikit terpancing emosi.
"I know kalo Lo juga mau ikut gabung sama kita ren." Ujar Davis membuat yang lain juga ikut tertawa.
"Bacot Lo, kapan tanding nya sat." Ucap Beni menghentikan perdebatan unfaedah geng dan rivalnya.
"Dit, udah selesai kan?" Tanya Wendy pada anak buahnya dan langsung diacungi jempol pertanda sudah aman.
Semua bergegas menuju arena untuk melihat pertandingan antar geng Veron dan Rangerover yang dikenal sebagai rival jalanan.
"pentingin keselamatan." Peringatan Moriz pada arga.
Wanita sexy berbaju ketat berjalan sambil menenteng bendera. "1...2...GO" Teriaknya berbarengan deru kenalpot kedua motor beriringan.
"Lo udah pastiin kan gas?" Tanya Moriz memastikan.
"Tanya Darrel." Ujar Bagas tanpa menoleh dan masih fokus melihat pertandingan. Mendengar jawaban Bagas, ia melirik Darrel namun sepertinya Darrel tidak peka karena berisik seru-an para penonton.
Disisi Arga dan Beni, mereka terus menambah kecepatan untuk segera menyentuh garis finis.
"Lo bakal kalah Arga." Batin Beni kala ia melihat melalui spion, anak buahnya menyebar paku.
Terus menambah kecepatan tanpa melihat indikator bensin yang sudah diujung, Arga tak memperdulikan itu.
Namun dipersimpangan jalan ia tak sempat mengerem kala ia sadar ada banyak paku yang tersebar.
Melihat salah satu motor dengan kecepatan sedang membuat seru-an para penonton bersorak, kecuali Rangerover dengan raut wajah seriusnya menantikan Sang ketua.
"Bangsat." Umpat Bagas.
"Cepet susul!" Perintah Bagas langsung diangguki mereka.
Menyusuri arena balap dengan pikiran yang agak kacau karena mereka lengah malam ini, sampai akhirnya mereka menemukan kecelakaan di persimpangan yang mereka yakini itu Arga.
"Cek semua." Perintah Darren.
"Cepet bawa kerumah sakit gas, rel" Ujar Moriz pada Bagas dan Farrel.
Setelah memastikan mereka berdua membawa Arga ke motor Farrel, Moriz memastikan sekitar bersama yang lain.
"Gimana pis?"tanya Darrel bingung pasalnya tak ada hal yang mencurigakan kecuali saat ia melihat indikator bensin yang menipis.
Gelengan dari Davis, membuat mereka menghela nafas frustasi akan penyebab Arga kecelakaan.
"Kita susul Arga dulu, baru besok kesini buat periksa lagi?" Ujar Laskar.
"Besok pagi Lo periksa." Ujar Moriz pada Davis dan Darren.
***
Maaf ya kalo up nya lama...
Terimakasih yang sudah nungguin♡
Mulai sekarang aku bakal rajin up ya tapi maaf kata"nya sedikit tapi entar aku banyakin ya, luv u꒰⑅ᵕ༚ᵕ꒱˖♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Moriz
Teen Fiction•Slow Update Moriz Evren atau biasa dipanggil Moriz merupakan lelaki berparas tampan,alis tebal dan rahang yang kokoh. Siapa sangka dibalik wajahnya yang tampan, pria itu menyimpan banyak luka yang hanya inti Rangerover saja yang tahu. "Salah satu d...