VI

1.7K 183 5
                                    

🐶♥️🦊

Happy Reading...

Jaehyun yang saat itu sedang minum sampai tersedak, 'bukankah kemarin dia menolak perjodohan ini, tapi kenapa malam ini bersemangat sekali"

***

Renjun menatap jendela kelasnya. Menghela nafasnya berat. Dia sangat malas bepergian.

"Renjunie, ayo kita ke kantin" kata Haechan

"Aku tak lapar Chan" namun ucapan dan kenyataan bertolak belakang, perut renjun berbunyi beberapa kali.

"Tapi perut mu mengatakan tidak"

Pada akhirnya Renjun mengikuti kemauan Haechan. Sesampainya di kantin, Renjun yang melihat Jaemin meninju muka Jeno. Renjun membulatkan matanya, awalnya Renjun tak ingin menanggapi pertengkaran mereka namun inget atas kejadian semalam ....

Flash Back***

Jeno menerangkan kepada orang tuanya dan orang tua Renjun, bahwa Jeno selama satu minggu ini Jeno mengejar cinta Renjun namun segala usahanya sia-sia. Jeno kenanak-kanakan bukan, tapi mau bagaimana lagi supaya Renjun menyetujui perjodohan ini adalah dengan cara memojokkannya.

Jeno meminta ijin kepada orang tua mereka untuk mengobrol berdua.

"Kamu gila apa, ngomong kaya gitu di depan keluarga ku. Bisa-bisa aku di marahin"

"Aku ngomong kenyataannya. Kalau aku ga ngomong kaya gitu, bisa-bisa kamu nyuruh aku ngebatalin perjodohannya"

Semuanya terdiam.

"Jadi mau kamu bagaimana Jeno"

"Mau ku? Ya nikahin kamu pastinya" Renjun memukul kepala Jeno. Selama ini tak ada teman sekolah Jeno yang berani seperti itu, hanya Renjun yang berani seperti itu kepada Jeno, dan Jeno pun tidak marah, ia malah seneng menggoda Renjun.

"Kita masih sekolah bodoh"

"Sekolah hanya 2 bulan lagi"

"Maka dari itu, kamu harus sungguh-sungguh belajar" Jeno tersenyum mendengar perkataan Renjun.

"Iya, aku akan belajar sungguh-sungguh, dan bekerja keras untuk menghidupi mu Jung Renjun" ketika mengatakan itu Jeno menghadap Renjun, tangan Jeno meraba bibir milik Renjun, Renjun ingin menepisnya namun tangannya di cegah oleh tangan Jeno satu laginya.

"Kamu cantik, aku kangen bibir mu" Jeno mengecup bibir Renjun sekilas.

Renjun tak berkata-kata, gadis itu seakan di hipnotis oleh Jeno.

Saat berpamitan Jeno mengecup bibir Renjun lagi. Kedua orang tua mereka melotot melihat kelakuan Jeno "besok besok aku akan jemput kamu pergi ke sekolah.

Flash back off***

Jaemin meninju muka Jeno untuk kedua kalinya. Renjun berlari menghampiri Jeno, Renjun memapah Jeno untuk segera pergi dari kerumunan, baru saja membalikkan badannya Jaemin berteriak "woowww gadis cupu di sekolah membela ketua tim basket, apakah mereka sepasang kekasih"

Seisi kantin riuh. Sangat banyak pertanyaan apa hubungan Jeno dan Renjun. Tapi Renjun tak menanggapi satu pertanyaan pun, Renjun segera membawa Jeno ke ruang kesehatan.

"Apa yang kamu lakuin sehingga Jaemin memukul mu?" Renjun berbicara, sambil memberikan mengobati luka di muka Jeno.

"Aku ga ngelakuin apa-apa"

Renjun memukul kepala Jeno "kamu pasti berbohong kepada aku?" Pintu ruang kesehatan terbuka disitu ada Haechan dan Mark.

"Aku lagi sakit kamu malah mukul kepala ku"

"Kamu gpp kan Jen?" Tanya Mark

"Gpp tenang aja. Kamu kalem aja ada tunangan ku yang ngobatin ku"

"TUNANGAN, SIAPA?" tanya Haechan dan Mark bersamaan, masalahnya di ruangan yang sedang mengobati Jeno hanyalah Renjun.

Jeno mengecup bibir Renjun yang sedang mengobatinya. Mark dan Haechan melotot apa yang Jeno lakukan kepada Renjun.

Tanpa basa-basi Jeno menceritakan dengan semangat. Berbeda dengan Renjun, dia memilih diam, mungkin Renjun belum bisa menerima Jeno 100%.

***

"Sial, aku pikir si Jung keparat itu tidak bisa mendekati si Cupu mata empat" teriak Jaemin, ya kesepakatan jika Jeno tak bisa menjadikan Renjun kekasihnya maka motor kesayangan Jeno akan jatuh pada tangan Jaemin, bukankah jika Jeno kalah Jaemin akan untung besar.

Jaemin terus memutar otaknya bagaimana cara menjatuhkan Jeno. Setidaknya merasa malu.

***

Saat pulang sekolah.
Renjun merasa risih dengan banyaknya ucapan-ucapan yang tak enak di dengar.

"Dia itu cupu, kenapa Jeno mau dengan gadis cupu itu"

"Bahkan matanya ada empat tapi jeno memilihnya"

"Apa kelebihannya dia sehingga Jeno memilihnya untuk menjadi kekasihnya"

"Aku denger katanya Jeno kalah taruhan dengan Jaemin, dan taruhannya itu menjadikan si cupu itu untuk menjadi pacar satu bulannya Jeno"

Kurang lebih pertanyaannya seperti itu. Renjun menangis mendengar semua perkataan itu.

"Bukankah ini seru melihat kekasih satu bulannya menangis apa, jika si Jung keparat itu memutuskannya sekarang dia kalah karena ini baru dua minggu"

🐶♥️🦊

Taruhan NR GS ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang