Wonwoo melihat pemandangan beberapa meter didepannya dengan perasaan campur aduk antara kesal, kaget, bingung, takut dan gelisah.
Pasalnya didepan sana itu ada mantannya, mantan brengsek tepatnya. Orang yang paling Wonwoo hindari di dunia ini, mendengar namanya saja Wonwoo sudah benci setengah mati. Orang itu-mantannya-sedang tertawa lebar sambil mengobrol dengan seseorang. Dan yang lebih mengejutkan, orang yang mengobrol dengan mantannya itu adalah Kim Mingyu.
Iya Mingyu yang itu, tetangganya yang tampan dan seksi.
Apa hubungan mantannya dan Mingyu?
Jika dilihat-lihat sih mereka seperti teman akrab. Tapi tetap saja Wonwoo penasaran. Bagaimana bisa Wonwoo tidak tahu jika mantannya itu berteman dengan Mingyu, seingatnya kan teman-teman mantannya itu-
Ah Wonwoo tidak mau mengingatnya lagi. Ia tidak mau teringat masa-masa kelam itu lagi.
"Ayo kita pulang," cicit Wonwoo. Ia tidak suka, tidak mau orang itu melihatnya disini dan menganggunya lagi.
"Ayo Soonyoung," ujar Wonwoo lagi, kali ini dengan wajah memohon.
"Tapi Won-" Soonyoung lalu mendesah pasrah melihat wajah sahabatnya ini, "baiklah ayo kita pulang," lanjutnya.
Soonyoung tau, sangat tau malah tentang apa yang terjadi diantara Wonwoo dan mantannya. Bukan kenangan yang baik, bahkan tidak pantas untuk diingat-ingat. Orang itu sudah menyakiti sahabatnya, Soonyoung malahan juga ikut membenci orang itu.
"Tapi sebaiknya kita berpamitan dulu pada Jihoon."
"Tidak mau!" Wonwoo menggeleng cepat, pemuda emo itu lalu menarik lengan Soonyoung. "Aku mau pulang."
"Wonwoo itu tidak sopan, kit-"
"Wah lihat siapa yang datang!" Ucapan Soonyoung terpotong oleh suara lain, membuat Soonyoung dan Wonwoo terdiam. Itu suara Koo Junhoe, mantan Wonwoo.
"Sudah lama ya?" Orang itu berkata lagi sambil tersenyum.
"Diam kau," desis Soonyoung tajam, bagaimana bisa orang didepannya ini bisa begitu santai setelah apa yang dia lakukan pada Wonwoo. "Ayo Wonwoo kita pulang."
Soonyoung lalu balik menggenggam tangan Wonwoo hendak membawa pria manis itu pergi, namun dengan cepat Junhoe menghadang mereka.
Sangat menjengkelkan.
"Kenapa buru-buru?" Junhoe menyeringai melihat ekspresi kesal Soonyoung, sedangkan Wonwoo hanya diam menunduk. "Nikmati pestanya, kalian pasti sangat jarang menghadiri acara seperti ini bukan?"
Lihat kan? Bagaimana Soonyoung tidak jengkel, sifatnya sangat buruk. Pria bermata sipit itu bahkan dengan senang hati akan meninju wajah Junhoe jika saja dulu Ia tidak berjanji dengan Wonwoo agar tidak memukul Junhoe.
"Wonwoo?" Tiba-tiba terdengar suara lain yang memanggil Wonwoo.
Oh ya ampun, satu lagi datang. Soonyoung sudah siap menendang selangkangan orang itu jika dia juga berniat merendahkan Wonwoo.
"Apa? Apa maumu sialan?!" geram Soonyoung, bahkan pemuda bermarga Kwon itu sudah melupakan tata krama sekarang, saking kesalnya.
"Yo Mingyu! Kemari." Junhoe-yang dengan nada menyebalkan-kemudian merangkul pemuda bernama lengkap Kim Mingyu itu dengan santai.
Soonyoung menatap sengit kedua orang itu, beda dengan Wonwoo yang sedari tadi menunduk kini mengangkat kepalanya. Menatap Mingyu.
"Hai Wonwoo, kau teman Jihoon?" ucap Mingyu basa basi, sebenarnya Ia sedikit risih dengan tatapan orang disamping Wonwoo, tetapi Ia tepis rasa risih itu dan tetap menyapa Wonwoo.
"Kau kenal dengannya?" bukan Wonwoo yang merespon, melainkan Junhoe.
Mingyu menggaruk tengkuk belakangnya lalu mengangguk. "Um yeah kami tetangga."
Pria yang bermata sipit-Soonyoung-mengerutkan kening bingung, Ia lalu menoleh kearah Wonwoo meminta penjelasan. "Tetanggamu?" tanyanya pada Wonwoo.
Wonwoo, si pemeran utama yang sedari tadi hanya diam lalu mengangguk kaku. "Ya, dia tetanggaku."
"Oh bagus! Bagus sekali!" Soonyoung berdecak lalu menarik tangan Wonwoo keluar rumah Jihoon. "Kita pulang Jeon."
Pria bermata rubah itu hanya diam dan menurut. Wonwoo juga tidak ingin berlama-lama disana meski ada Mingyu sekalipun. Fakta bahwa Junhoe dan Mingyu saling kenal membuat Wonwoo sedikit tidak nyaman. Yang Wonwoo tau, Junhoe dan teman temannya itu sifatnya sangat buruk, Wonwoo sedikit takut jika Mingyu punya sifat yang sama seperti mereka.
Junhoe hanya tertawa pelan melihat kepergian Wonwoo dan Soonyoung. Tawa merendahkan. Beda dengan Mingyu yang sedikit kecewa karena Wonwoo sekalipun tidak meresponnya.
"Kau tau? Wonwoo itu sangat polos dan naif," ujar Junhoe tiba-tiba, "dia mantanku omong-omong."
"Mantanmu?" Mingyu sedikit terkejut dengan pengakuan Junhoe, bagaimana mungkin pria semanis dan sebaik Wonwoo mau berpacaran dengan orang seperti Junhoe ini.
"Dia hanya bahan taruhan, aku bertaruh apakah Wonwoo 'si pria manis' itu gay atau bukan dengan cara memacarinya," Junhoe berucap dengan santai lalu mengambil segelas minuman dan meminumnya sedikit. "Dan ternyata dia gay sial!"
Mingyu mengepalkan tangannya, mendengar Junhoe bercerita tentang Wonwoo dan merendahkannya membuat pemuda jangkung itu panas sendiri.
"Bahkan dia dengan senang hati rela kutiduri, menjiji-"
Bugh!
Junhoe terhuyung karena Mingyu tiba-tiba memukul rahangnya. Bahkan orang-orang disana ikut terkejut melihat kejadian itu.
Entah kenapa mendengar Wonwoo direndahkan seperti itu membuatnya kesal, dan Junhoe juga, Ia sudah muak dengan pria itu karena terus menempel padanya hanya karena status sosial Mingyu, memuji Mingyu tapi menjelekkan dirinya dibelakang. Dasar penjilat.
Dan sekarang waktu yang pas untuk menghajarnya.
"Apa maksudmu brengsek?!" teriak Junhoe, ia merasa dipermalukan oleh Mingyu.
Pemuda tan itu menyeringai, menampilkan gigit taring yang menyembul keluar. "Mulut kotormu itu sangat menyebalkan!"
Akhirnya dendam Soonyoung terbalaskan lewat Mingyu, berterimakasihlah kau Kwon Soonyoung.
To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
Boy Next Door [MEANIE]
FanfictionKisah Jeon Wonwoo dan tetangganya Kim Mingyu, si pria tampan yang begitu hangat.