01.

176 18 0
                                    


       

"Han yian! Apa kau didalam?" Panggil gadis yang memiliki rambut secerah senja didepan pintu kamar asrama.

    Ceklekkk....

"Noora? Sedang apa kau didepan pintu kamarku? Tunggu! Bagaimana mungkin kau masuk ke asrama laki-laki?" Tanya pemuda itu dengan wajah terkejutnya, Han yian. Noora hanya tersenyum nakal memandang Han yian.

"Rahasia. Ayo cepat bersiaplah dan kita harus bertemu Ning-Ning di Pelabuhan." Ajak Noora.

      Han yian menghela nafas pasrah, dan segera masuk kembali untuk berganti pakaian. Sedangkan Noora kembali ke halaman luar dimana mobil miliknya sedang terparkir.

       Han yian. Pemuda yang slalu dikira seorang gadis berumur 22 tahun adalah seorang mahasiswa disebuah fakultas di masa sekarang. Yah, masa sekarang, masa dimana dia hidup damai dengan orang-orang disekitar tanpa adanya pertarungan, perebutan, ataupun pembunuhan.

       Bagaimana mungkin?

      Han yian memiliki banyak rahasia dibalik senyuman indah nan manis miliknya. Dimana hal itu sangat miris dan menyedihkan untuk menoleh kebelakang. Dikehidupan sebelumnya, dia adalah anak terakhir dari seorang pemimpin sekte besar yang bernama, Sekte Xiao Fu.

         Jika didunia sekarang, mungkin tempat itu adalah cerita fiksi belaka, dimana kekuatan kultivasi meraja lela dan hal yang tidak mungkin disini akan mungkin disana.

        Xiao Yuan. Adalah namanya dikehidupan awal. Jika  mengingatnya kembali itu hanya membuatnya kembali tersenyum miris akan kenangan menyakitkan. Kesombongan yang menelan buta kasih sayang membuatnya menjadi gelap mata. Tak peduli siapapun yang dihadapinya, baginya yang terpenting adalah dia lebih berharga dari orang lain.

       Hingga kematian menyakitkan dari segi fisik maupun batin membuatnya menelan mentah-mentah setiap kepahitan yang diterimanya. Bodoh, adalah kata yang paling bijaksana.

       Yah, itu adalah kehidupannya yang dulu dimana tidak mungkin lagi dia bisa kembali. Sekalipun kembali, rasanya dia tak menginginkannya.

"Ayo."

"Ck... kau lama sekali Yuan." Noora terus saja menggerutu dalam perjalanan mereka menuju Pelabuhan yang dituju. Kawasan penuh hutan menyegarkan setiap orang yang lewat, dan kicauan burung menjadi penenang dalam keheningan. Jalan ini memang jarang dilewati jika tidak karena terpaksa. Konon katanya, banyak hal aneh bagi pelintas jalan ini.

"Rumor yang aneh." Celetuk Noora mengingat cerita hutan yang dilewatinya.

      Han Yian menoleh ke Noora hanya 3 detik kemudian kembali melihat kedepan sambil menyetir tenang.

"Mau bagaimana lagi? Jalan ini memang jarang dilalui." Mengerti apa yang diucapkan Noora, Han yian terkekeh.

"Ayolah, ini adalah era dimana teknologi sangat canggih. Hanya manusia bodoh yang mempercayainya.

Jika dulu, tentu semua orang akan mempercayainya. Bahkan mungkin bukan tahayul. Batin Han Yian.

"Lagipula, kupikir tempat ini lebih cocok menjadi destinasi pengunjung. Yahh... walau agak menyeramkan sih. Tapi sedikit polesan pasti akan lebih menakjubkan!" Noora terus saja mengoceh tentang keadaan hutan tersebut dengan gerakan tangan sebagai pendukung.

"Kau tahu, hutan ini tak akan dinamakan Miracle tanpa sebab. Well, kudengar hutan ini sudah beberapa kali akan diperbaiki tapi slalu saja ada kejadian tak terduga, seperti Kematian Pekerja satu tangan. Kupikir kau pernah mendengarnya." Sesekali melihat ke arah spion, Han yian sedikit menaikkan volume radio yang menyetelkan sebuah lagu klasik.

The Legend Of Lotus : Xiao YuanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang