Kesan awal masih diingat, tercampur erat dalam keinsafan. Bercadangkah para mustamik- mengitari kisah, menilik sebab, pondasi kuat suah jatuh pada nang dipuja.
ㅤ
️️️️ ️️
Jonathan Kharisma. Lembur tuturnya, nyata wibawanya. Gemas tingkahnya, buat diri ingin milikinya. Bercanda, tapi ada seriusnya, tapi menggurau, tapi kadang terkait realita.Lama-lama kenal Jonathan, yang menulis jadi paham. Sosok yang di sana- tak secabul saat baru kenal. Dukungan dilayangkan saat sedan kibang-kibut, merasuk pikiran, buat diri hentikan unmood.
Jeleknya, sosok digema sulit peka. Baik terhadap keadaan sekitar, maupun prioritasnya. Namun, tak mungkin heran, bila ia sudah unjuk manja. Rasanya, layak kawanan dengan bocah umur lima.
Kurangi mainnya, perbanyak seriusnya. Agar kelak, saat pertemukan realita, dapat saling bangga, miliki titik tengah untuk dipuja. Semoga selalu bahagia, semoga kita dapat lama.
───𝓑.