22 || BERAKHIR

583 65 1
                                    

Happy Reading!

Kawasan wajib vote!

||

Setelah acara makan selesai, mereka kembali dengan kegiatannya. Seperti saat ini, suara petikan gitar terdengar saat Fikry memainkannya. Diiringi dengan suara merdu anggota Aguardo yang saling bertautan.

"Tar, gimana? Udah dibalas belum cinta lo sama, Sarah?" tanya Pati si tukang kepo.

"Apanih, bawa-bawa nama gue?!" delik Sarah tak suka.

"Sedang berusaha," balas Taro santai dengan mengedipkan matanya menggoda Sarah.

"Kenapa mata lo? Masuk pasir?"

"Bukan, itu mah salah."

"Terus apaan?"

"Kemasukan serbuk cintamu," ucap Taro dengan senyumannya.

Semuanya tertawa mendengar gombalan Taro. Sarah tak habis pikir, bagaimana bisa cewek-cewek suka dengan modelan seperti Taro yang cuman modal gombal doang.

"Dih! Ngaca lo! Dekat sama lo aja gue gak mau. Gimana hati gue?"

"Kemakan omongan sendiri, baru tau lo Sar!" sahut Leyka ikut-ikutan.

"Nyaut aja lo keong!"

"Gak papa, Sar, masih jauh perjuangan gue. Karena..." ucapnya terjeda dan suara gitar terdengar kembali. Namun bukan Fikry yang memainkannya, justru cowok itu sendiri. Entah kapan gitar itu ada ditangannya, Sarah sendiripun tidak mau tau.

"Karena ku selow ... Sungguh selow ...Sangat selow ...Tetap selow ... Santai ... Santai. Ku yakin Tuhan kan berikan gacoan!"

"Raja buaya kembali, bung!" teriak salah satu dari mereka.

"Punya apa lo buat jaminan jadi pacar gue?" tanya Sarah mencoba menantang Taro.

Taro menghela nafas sejenak. "Aku emang gak punya harta yang banyak, punya kekayaan yang melimpah kaya Nolan sama Boy. Tapi ..."

Taro kembali merambas gitarnya. "Yang ku punya hanyalah hati yang setia, tulus pada mu ..." lirihnya dengan membentuk jarinya seperti love pada Sarah.

"Nah, gini lah kalau buaya nyanyi!" ucap Niko.

"Tulus tulus, prett!"

"Iyuhhh banget gak sih?"

"Bukannya muji suara gue, malah ngatain. Emang kampret lo semua," sungut Taro lalu mengembalikan gitarnya pada Fikry.

Fikry kembali memetik senar gitarnya, mengalunkan suara merdu miliknya. Sebenarnya dari tadi, dirinya tak ada mengeluarkan suara indahnya. Di markas, sangat sering dirinya menyanyi. Namun, Rere dan temannya belum pernah sama sekali mendengar suara Fikry bernyanyi.

"Coba tanyakan lagi, pada hatimu ..."

"Apakah kita sebaiknya putus atau terus,"

Semua terbuai dengan lagu yang dibawakan oleh Fikry, sehingga membuat mereka ikut mengeluarkan suaranya menyanyi.

Berbeda dengan dua insan yang sama-sama terdiam, seakan tertampar dengan lirik lagu yang dinyanyikan oleh anak Aguardo.

AGUARDO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang