5. maaf

424 41 2
                                    

Raka mengetuk ngetukkan polpennya pada meja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Raka mengetuk ngetukkan polpennya pada meja. Kelas sedang sepi karena sedang jam istirahat.

"raka." raka terkejut karena ada ketukan pada kaca di sampingnya. Raka menoleh melihat siapa oknum yang mengetuk kaca tersebut.

"aksa." raka heran kenapa aksa ada disini. Aksa tersenyum menampakan giginya.

"kok ga ke lapangan katanya mau kasih aku minum."

"tadi kan udah di kasih minum sama temen cewe lo."

Aksa mengerucutkan bibirnya sebal "ish kamu jangan cemburu itu tadi cuma teman aku, emang dia suka sama aku tapi aku ga suka sama dia."

"oh." raka kembali mengerjakan tugas dari pak sutono. Memilih mengabaikan aksa yang di luar jendela kelasnya.

"raka, raka, raka." tiga panggilan dari aksa namun raka tetap mengaikannya.

Aksa yang tetap di abaikan raka akhirnya masuk ke dalam kelas raka.

aksa mendudukan bokongnya di kursi samping raka.

"raka." cubit aksa pelan pada pipi raka.

"ISH APASIH SA." raka membentak aksa yang terus mencubit pipinya.

"jangan cuekin aku dong." raka hanya mendengus kesal mendengar penuturan aksa.

"iya nih mau bicara apa."

"gapapa hehe." raka sudah sangat muak dengan penuturan aksa. moodnya sangat turin drastis hari ini.

"tau ah." raka bangkit dari bangku duduknya berjalan meninggalkan kelas.

"loh mau kemana rak?" tanya aksa.

"uks, kepala gw pusing."

Mendengar penuturan raka yang hendak ke uks aksa mulai berdiri dari bangku yang didudukinya dan mulai menyusul raka.

Raka berjalan menuju ruang uks yang berada di lantai satu. Langkah raka diiringi dengan langkah aksa yang mengikutinya dari belakang.

Namun aksa tidak berniat menyamakan posisi berjalannya sepadan dengan raka. Aksa lebih memilih berjalan di belakang raka. Aksa mengetahui jika raka sedang marah.

"raka." raka menolehkan pandangannya. panggilan itu bukan berasal dari aksa.
Raka melihat yoga dan reza yang menuju ke arahnya.

"kenapa." raka bertanya sambil melirikan matanya ke aksa. Sementara aksa tetap diam di belakang raka.

"nanti ngerjain pr bareng yuk." reza menatap raka dengan pandangan yang di imut imutkan.

our love [nomin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang