8. rooftop

344 36 0
                                    

Raka terbangun dari tidurnya. Mengubah posisi berbaringnya menjadi duduk. bersandar pada kepala ranjang di belakangnya.

Raka meraih ponsel yang terletak di samping tubuhnya. Melihat jam yang ternyata masih jam setengah sebelas kurang lima menit.

Raka mengucek matanya. Mengingat kejadian tentang dirinya dan aksa tadi.

'eh tadi aksa udah pulang belum ya' batin raka.

Raka melihat jendela kamarnya yang menampakan pemandangan langit malam.

"paling udah pulang sih orang udah malam gini" racau raka.

Raka kembali membaringkan tubuhnya. menarik selimut hingga menciptakan rasa hangat di tubuhnya. Lalu mulai memejamkan matanya.

┻━┻┻━┻┻━┻┻━┻┻━┻┻━┻┻━┻┻━┻

"tumben lo ga sama aksa" reza merangkul bahu raka saat sedang berjalan di lorong kelas.

"marahan kali" yoga menyaut perkataan reza.

Reza memperhatikan wajah raka yang muram. "kenapa si sini cerita ama gue."

"gapapa masalah kecil doang." raka melepaskan rangkulan reza pada pundaknya. Berjalan mendahului reza dan yoga.

Melihat raka berjalan lebih dulu yoga merangkul bahu reza. "ish apaan sih." reza hendak melepaskan rangkulan yoga namun yoga mengeratkan rangkulannya.

"asal lo tau za gue sayang banget sama lo."

Mendengar penuturan yoga reza menjadi tersipu malu. Pipinya merah bagaikan kepiting rebus.

"apasi" reza memalingkan mukanya.

"dunia serasa milik berdua ya yang lain ngontrak" sahut siswa yang melihat kemesraan yoga dan reza dari belakang.

"bacot iri ya lo ga bisa kaya gini" balas yoga.

"idiehhhh" tak mendengarkan balasan siswa tadi yoga dan reza berlalu pergi menuju kelasnya.

"iri banget ya siswa tadi" yoga mendumel menghadap reza.

Reza tertawa renyah "udah ga usah dipikirin mending masuk."

"masuk mana?" yoga menaik naikan alisnya menggoda reza. Reza yang mendengar godaan yoga langsung memukul tangan yoga.

"mesum lo" reza buru buru masuk ke dalam kelas meninggalkan yoga dengan senyuman tengilnya.

┻━┻┻━┻━┻┻━┻━┻┻━┻━┻┻━┻━┻┻━

Raka sekarang tengah berjalan menuju kantin. Menolehkan pandangannya ke kanan dan ke kiri berharap melihat aksa. Namun nihil sejak masuk sekolah tadi pagi raka belum pernah melihat aksa.

Baru saja raka ingin memasuki pelataran kantin namun langkahnya terhenti ketika melihat aksa dengan syella berada di dalam kantin.

Raka membalikan badannya. Matanya berlinang. Pandangannya memburam dikarenakan air mata yang bertakung di dalam matanya.

Raka pergi meninggalkan pelataran kantin. Entah kemana tujuannya yang penting raka hanya menginginkan sendirian.

Roof top tempat tujuan raka saat ini. Raka mendudukan pantatnya pada bangku kayu yang panjang. Mengingat kejadian aksa dan syella di kantin, nampaknya aksa dan syella sangat dekat.

Menghembuskan nafasnya lelah raka menutup matanya.

"sendirian?" raka membuka matanya terkejut ketika mendengar suara seseorang. Menolehkan wajahnya pada asal suara.

"wisnu" lirih raka. Wisnu mengangguk mendudukan pantatnya di samping raka.

"ngapain disini" tanya wisnu.

our love [nomin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang