Kisah Antara Keduanya

27 4 1
                                    

Sembari menunggu, Val memetik beberapa bunga melati yang kebetulan ada di pekarangan rumah Lysta.

Ia berniat untuk memasangkan beberapa bunga melati yang cantik itu di rambut milik tuan putri nya, ia yakin itu akan sangat cocok digunakan oleh Lysta.

Sampai akhirnya terdengarlah suara knop pintu dibuka, Val spontan mengahampiri pelaku terbukanya pintu tersebut dan hendak memasangkan bunga melati dirambutnya.

Sedangkan pelaku terbukanya pintu tersebut, Lysta, sempat terhenti sejenak melihat genggaman Val yang penuh dengan bunga melati. Setelahnya ia membelakangi Val untuk mengunci pintu rumah.

Tak lama kemudian, ada sesuatu yang membuat Val tertegun.

"Rambutmu rontok lagi ya?"

Memang benar adanya, semakin hari rambut Lysta semakin berkurang.

"Selain itu, rambutnya terlihat kaku seperti dibekukan." Lanjut Val di dalam hatinya.

Tangan Lysta yang semula nya ingin memasukkan kunci tiba tiba bergerak tak tentu arah sehingga menyebabkan kunci yang ia pegang jatuh ke tanah.

"Lysta, kamu terlihat.."

"Val, bunga melati yang kamu petik itu milik kakak ku loh, nanti kamu bisa dimarahi." Ujarnya sembari berjongkok dan memungut kunci rumahnya kembali.

"Makanya aku akan menaruhnya dirambut mu agar dia tidak memarahi ku."

"Taruh bunga melati itu ditempatnya semula, setelah pulang dari tempat bibi Marie, kita akan mengambilnya dan pergi ke pohon di sebelah ladang Dandelion."

Lysta menaruh kunci tersebut disaku nya setelah selesai mengunci pintu rumah.

"Sudah dihitung seminggu dari sekarang?"

Lysta berbalik menghampiri Val dan menganggukkan kepala nya pelan, Val yang kesal pun langsung membuang muka nya, "Lupakan saja, lebih baik kita cepat cepat pergi." Val dengan sengaja menjatuhkan bunga melati yang ia petik dan menarik lengan Lysta dengan cepat lalu berjalan kedepan.

"Kenapa dibuang, Val?" Lysta menengok ke belakang dengan kaki yang terpaksa berjalan mengikuti arahan Val.

"Habisnya kamu menyebalkan."

Lysta cepat cepat menyamakan langkahnya dengan langkah Val dan tersenyum samar, "Maafkan aku--"

"Diam atau ku cium tangan mu seperti tuan putri sungguhan?"

"Ahahaha.. baiklah, aku akan diam."

Bonus

"Val, kamu yakin restoran bibi Marie sudah buka sepagi ini?"
( ̄ヘ ̄;)

"Dia bibi ku, aku lebih mengetahuinya daripada kamu!"
(=`ェ'=)

"Tapi bibi Marie kan juga bibi ku."
<( ̄︶ ̄)>

"Jangan sembarangan merebut bibi orang lain!!"
(ノ`Д')ノ

Her Art And The DandelionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang