❤️ Karina ❤️

186 18 0
                                    

Aku terbangun dengan kepala pening. Sambil memicingkan mata, aku mengedarkan pandanganku. Aku terheran-heran tapi tak begitu terkejut.

Setiap pagi, aku selalu terkesiap karena banyaknya kertas foto-kertas foto kecil dengan wajah-wajah asing di atas tempat tidur. Ada pula kardus-kardus terbuka di samping meja kerjaku. Bahkan terkadang, aku mendapati tabunganku hampir habis. Tapi aku merasa tidak melakukan apa-apa.

Aku tidak merasa membuka kotak-kotak itu. Aku tidak merasa memiliki foto-foto ini. Bahkan aku tidak kenal dengan wajah-wajah itu.

Masih di sela kebingunganku, seseorang mengetuk pintu kamarku. Wanita paruh baya yang telah melahirkanku. Bunda mengeram melihat kondisi kamarku yang cukup berantakan, apalagi melihat kertas-kertas itu.

Bunda menggerutu, "Karina! Beli koleksi Kpop lagi? Astagaaa! Ingat, Nak! Kamu sudah dewasa dan sebentar lagi kamu akan menikah. Kenapa kamu masih berurusan dengan orang-orang Korea yang tidak mengenalmu itu."

Aku hanya diam. Aku juga menatap foto-foto kecil itu. Lidahku kelu meski aku hanya untuk menjawab.

"Karina!"

Aku mendongak, menatap Bunda dengan tatapan kosong. "Aku juga tidak tahu, Bunda."

Bunda memijat kepala. Mungkin terlalu pusing memikirkan kelakuanku. Tapi aku bersungguh, aku tidak tahu apa-apa.

"Ya sudah. Sekarang kemasi foto-foto itu lalu bersiaplah untuk bekerja. Hari ini akan menjadi hari yang panjang, bukan?" kata Bunda dengan sabar. Syukurlah jika Bunda tidak marah lagi.

"Iya, aku tahu, Bunda."

Ya, hari ini akan menjadi hari yang panjang. Hari ini adalah hari pertamaku bertemu dengan calon tunanganku. Miris sekali. Di usia ini, aku harus segera menikah di kala teman-temanku masih sibuk mengejar karirnya. Alasannya? Karena Bunda ingin segera menimang cucu.

"Karina," panggil Bunda dengan suara halus.

"Iya?"

"Jika koleksimu itu tidak berguna, buang atau jual saja."

Setelah mengatakan hal itu, Bunda menutup pintu kamarku. Meninggalkanku bersama foto-foto itu.

"Apakah aku harus menjualnya?"
___________________________________________

Satu jam berselang, aku sudah sampai di kantor. Aku bekerja di salah satu perusahaan yang bergerak di bidang properti. Sehari-hari, aku hanya duduk dan menyiapkan keperluan tim produksi. Aku hanya perlu menelpon penyedia bahan produksi dan merekapnya.

Beberapa kali, aku bertemu dengan rekan kerjaku. Aku hanya tersenyum ramah pada mereka. Tapi tidak dengan dia.

 Tapi tidak dengan dia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Karina!!!"

Seorang wanita seumuranku tiba-tiba merangkul pundakku. Aku menoleh dan mendapati wajah ceria rekan kerjaku.

"Semangat sekali, Giselle. Ada apa?" tanyaku ingin tahu.

Wanita berambut pirang panjang itu terkikik lalu melepaskan tangannya yang tadi melingkari pundakku. Sambil berjalan bersama menuju ruang kerja kami, Giselle menjawab, "Hehe, semalam kan aku nonton konsernya Treasure."

Ah, aku hampir lupa bahwa Giselle adalah Kpopers. Tiada hari tanpa cerita Giselle dan orang-orang Korea yang disukainya.

Bukannya aku anti dengan Kpopers. No. I'm just.. Not interesting too much.

"Konser langsung?" tanyaku menanggapi Giselle. Sedikit banyak, aku tahu apa saja kegiatannya sebagai seorang fangirl. Menonton video idol, membeli album, merch, atau bahkan pergi nonton konser. Jadi aku sudah tidak terlalu terkejut.

Giselle menggeleng sebagai jawaban. "Hanya mengulang menonton beberapa video konser di Youtube."

Kami telah sampai di depan ruang kerjaku. Tapi Giselle berada di ruangan berbeda.

"Apa agendamu hari ini?" tanyaku mengalihkan topik.

"Hari ini aku... Astaga! Aku lupa!" pekik Giselle yang cukup mengejutkanku. Apalagi dia sampai menepuk dahinya cukup keras. Ouh, apakah tidak sakit?

"Ada apa?"

"Aku lupa buat presentasi untuk desain rumah salah satu client," jawab Giselle setengah berseru.

Aku hanya menghela napas. Ku tepuk bahunya dan berkata, "Ya sudah. Segera ke ruanganmu dan selesaikan pekerjaanmu itu. Jika sudah selesai, kita ngobrol lagi."

Giselle mengangguk lucu. Apalagi dia membuat gestur hormat padaku. Astaga, sudah 25 tahun tapi tetap selucu itu.

Tak lama kemudian, Giselle beranjak dari depanku. Ia pergi ke ruangannya yang masih di lantai yang sama dengan ruanganku.

Selanjutnya, aku masuk ke ruang kerjaku dan mulai menjalani hari yang panjang.
___________________________________________

🎥Normal POV🎥

Karina sedang memotret kertas-kertas foto kecil, yang belakangan ia ketahui bernama photocard. Entah photocard siapa saja itu, Karina tidak tahu. Ia hanya ingin menjual photocard itu supaya uang tabungannya kembali.

Bagaimana pun ia masih bingung kenapa benda-benda fangirling seperti itu ada di kamarnya. Padahal ia tidak merasa pernah membelinya.

Ketika selesai, Bunda Karina datang setelah mengetuk pintu.

"Nak, kamu sudah persiapan?"

Karina menoleh meski tangannya masih menyentuk layar smartphone-nya. "Belum."

"Sebaiknya kamu cepat bersiap. Lanjutkan saja itu nanti."

"Iya, Bunda," jawab Karina sambil mengangguk.

Bunda Karina sudah hampir menutup pintu tapi tak jadi. Ia kembali berkata pada Karina sebelum pergi, "Jika sudah selesai bersiap, segera ke bawah. Bantu Bunda untuk persiapan menyambut tamu kita."

Karina hanya mengangguk. Ia tersenyum tapi ia tahu, senyumnya tak sampai hati.

Menikah di usia 25 tahun. Hal yang sangat wajar di Indonesia. Tapi sejujurnya Karina masih ingin bermain-main. Pergi ke sana kemari dengan temannya. Tidak terikat dengan siapapun.

Tapi Karina tidak mau Bundanya kecewa. Bundanya telah memilihkan seseorang untuknya. Seorang pria yang akan menjadi teman hidupnya. Karina hanya berharap bahwa pria itu adalah orang yang baik.

Karina kembali memfokuskan pikiran. Ia menatap smartphone yang menampilkan puluhan foto photocard. Ia tidak tahu harga-harga photocard itu. Ia sempat berpikir untuk bertanya pada Giselle. Tapi ia khawatir jika rekan kerjanya itu justru akan menyeretnya ke dunia fangirling.

Menghela napas.

Karina mencoba menjernihkan pikiran. "Mungkin sebaiknya aku mandi dan bersiap. Nanti saja aku unggah di media sosialku. Siapa tahu ada yang menawar."


_____________To Be Continue______________

Catatan:
Hai hai hai...
Lama tak jumpa... Lama tak menulis juga akunya 😁
Tiba-tiba kangen nulis dan pingin nulis BxG 😁

Pengikut dan pembacaku jangan kaget ya... Kalau nggak suka, boleh diskip kok 🥰

Anyway, sebelumnya udah aku kasih peringatan ya kalau tokoh-tokoh ini aku tuain umurnya. Trus latarnya aku buat Indonesia aja, karena biar related sama budaya sini. Aku cuma pinjam nama mereka (just saying kalo aku males bikin nama tokoh)

Terakhir, buat yang baca, jangan lupa tinggalkan jejak. Vote dan komentar akan sangat membantu untuk memperbaiki tulisanku.

Good afternoon and have a nice day 🥰

Hello, Another MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang