Namaku Kanemoto Yoshinori, tapi orang-orang di sekitarku sering memanggilku Yoshi. Aku bekerja sebagai seorang editor video di salah satu stasiun televisi nasional. Pekerjaanku cukup padat setiap hari tapi setimpal dengan gaji yang ku terima. Namun sayang, hal itu tidak cukup membuat Ibuku bahagia.
Aku hanya tinggal dengan Ibu di Indonesia. Ayahku telah meninggal sejak aku SMP dan membuatku menjadi satu-satunya laki-laki di keluargaku. Aku punya seorang Kakak perempuan yang sudah menikah dan tinggal dengan suaminya. Kini tinggal aku yang belum membahagiakan Ibu dengan sempurna.
Ibu menginginkan seorang menantu dan seorang cucu. Dan sebagai seorang anak laki-laki yang patuh, aku hanya bisa menurut ketika Ibu menjodohkanku dengan anak temannya. Aku tidak menolak karena memang aku hanya ingin Ibu senang. Jika dengan aku menikah Ibu menjadi bahagia, aku tak mengapa mengorbankan masa mudaku untuk berumah tangga.
Pukul 16.55
Lima menit lagi aku pulang. Aku sudah menyelesaikan penyuntingan video terakhir yang aku terima hari ini. Sembari menunggu waktu pulang, aku memutuskan untuk mengecek smartphone-ku.
Rupanya ada panggilan tak terjawab dari Ibu. Sepertinya Ibu menelponku saat aku sedang mengedit. Mungkin saking seriusnya, aku jadi tidak mendengar panggilan itu. Segera saja aku menelpon balik Ibu.
"Halo, Yoshi?" Ibu menyapa cepat dari seberang.
"Halo, Ibu. Ada apa memanggilku?" tanyaku penasaran.
Terdengar suara benda-benda berdenting di dekat Ibu. Apa Ibu sedang menyiapkan sesuatu?
"Aku harap kamu tidak lupa, Yosh. Malam ini kita akan bertemu dengan perempuan yang Ibu ceritakan padamu."
Ah, pantas saja Ibu sedang bersiap-siap. Ibu pasti sedang menyiapkan sesuatu untuk dibawa ke sana.
Aku melirik jam dinding di atas pintu.
16.57
Mungkin sebaiknya aku pulang sekarang.
"Iya, Ibu. Aku ingat kok," jawabku ketika teringat bahwa aku masih menelpon Ibu.
Aku berdiri dan menuju pintu. Sambil menempelkan smartphone di telingaku. "Aku sudah akan pulang kok. Ini sedang mau check log."
"Hmm hmm," gumam Ibu sambil terkekeh. "Ya sudah. Hati-hati di jalan. Jangan lupa beli sesuatu untuk calon istrimu. Bye, Yoshi~"
"Bye," kataku mengakhiri panggilan.
Aku menutup panggilan bersamaan dengan aku keluar dari ruang kerjaku.
Kalian dengar kan?
Ibu terdengar senang ketika akan bertemu dengan calon istriku. Ya, memang hanya itu yang aku inginkan.
Kebahagiaan Ibu.
Bagaimana dengan kebahagiaanku?
Ah, berpikir apa aku ini? Bukankah aku memang hanya ingin Ibu bahagia?
Ngomong-ngomong, seperti apa calon istriku nanti?
___________________________________________19.05
Aku dan Ibu telah sampai di tempat tujuan. Sebuah rumah mewah satu lantai yang memiliki desain modern tapi memiliki banyak pepohonan di pekarangannya. Ah, mungkin keluarganya suka berkebun.
"Yoshi," panggil Ibu, "Apakah kamu deg-deg-an?"
Aku mengangguk sambil tersenyum. "Sedikit."
"Kalau Ibu, Ibu sangat deg-deg-an," kata Ibu sambil sesekali tersenyum. Lihat! Bertapa bahagianya Ibu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Another Me
Fanfiction'aespa' Karina X 'treasure' Yoshi ❤️ Karina ❤️ "Beli koleksi Kpop lagi? Astagaaa! Ingat, Nak! Kamu sudah dewasa dan sebentar lagi kamu akan menikah. Kenapa kamu masih berurusan dengan orang-orang Korea itu." "Aku juga tidak tahu, Bunda." ___________...