4. Luka yang semakin dalam

21 8 15
                                    

Cerita ini sudah sampai mana sih? 😊

Ada yang masih nungguin mereka?

Sssttt, jangan jadi sider, Ok?

1900 kata buat part ini.

Vote kuy terus baca baru komen🤭

Happy reading ♥️

📍📍📍📍

Gadis berambut panjang itu berdiri tegap bersama tiga orang lainnya. Mommy, Daddy dan Rava yang notabene abang kesayangannya.
Gadis itu tersenyum senang saat dirinya kembali lagi ke negara ini, Indonesia. Tiga tahun sudah dirinya bersama keluarganya tinggal di Singapura dan memutuskan kembali ke Indonesia atas keinginannya sendiri.

"Gimana senang?" tanya Nevan kepada anak gadisnya itu.

"Senang banget, dong. Makasih Daddy udah mau mengabulkan keinginan Lia." Jawab Lia dan berhambur ke pelukan Nevan dengan manjanya.

Nevan membalas pelukan putrinya dan mengelus sayang rambut panjangnya.

Farah senang melihat hubungan antara anak dan ayah tersebut. Farah tersenyum.

Rava juga ikut tersenyum melihat saudaranya itu bahagia.

"Yuk, kita masuk ke dalam!" ajak Farah dan mengikuti langkah Farah.

🍁🍁🍁

Gadis itu berdiri di balkon kamarnya sembari menikmati hot chocolate dalam mug di tangan kanannya.

"Gue kangen lo, Dhe." Gumamnya sembari menatap langit yang bertaburan bintang. Semilir angin menerpa menunjuk ke dalam lapisan kulit gadis itu.

Tok... Tok... Tok...

Suara ketukan dapat didengar dari dalam kamar gadis itu.

"Abang boleh masuk, enggak?" tanya Rava.

"Masuk aja, Bang! pintunya belum gue kunci."

Setelah Rava dipersilahkan masuk. Rava mendekati Lia, Rava tahu adiknya itu sedang memikirkan sesuatu.

"Lagi?" ucap Rava.

Lia menaikkan sebelah alisnya.

"Kangen sama dia lagi?" jelas Rava.

Lia hanya tersenyum tipis tanpa menjawab sepatah kata pun.

Rava memilih duduk pada sofa yang tersedia di balkon kamar Lia.

Lia mengikuti Rava untuk duduk dan menyenderkan kepalanya di bahu Rava.

Rava meraih bahu adiknya itu dan membuat rasa nyaman pada pelukannya.

"Daddy memutuskan untuk memindahkan kita ke sekolah dulu." Ucap Rava setelah beberapa saat mereka bungkam.

Lia menatap Rava tidak percaya.

"Serius, Bang?" Lia memastikan ucapan Rava.

Rava menganggukkan kepalanya.

Limit For DheoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang