Alìñą

8 4 2
                                    

Usia pernikahan Alina dan Raymond saat ini telah mencapai 5 tahun. Namun, hingga saat ini mereka belum juga dikaruniai seorang anak.

Alina mungkin berpikir ada yang salah dengan dirinya.

Ia tipe wanita yang sabar, penyayang namun tegas.

Alina bahkan tak segan-segan akan menghukum siapapun yang berani melanggar peraturan yang ada. Termasuk keluarganya sekalipun.

Alina dan Raymond seorang anak tunggal dari keluarga mereka.

Seluruh istana sangat mengharapkan Alina dapat memberikan seorang penerus kerajaan selanjutnya mengingat Alina maupun Raymond tidak memiliki saudara yang dapat memberikan penerus kerajaan.

Hal itu mungkin membuat Alina tertekan karena hingga saat ini ia belum bisa memberikannya.

Namun Alina tetap tegar dan memiliki sebuah harapan besar bahwa akan datang suatu keajabain padanya suatu saat nanti.

***

Ketika hendak menuju kamarnya, Alina melihat Raymond keluar dari kamar dengan terburu-buru.

Raymond melihat sekitar dengan waspada. Alina yang melihat hal itu menjadi curiga lalu mengikuti Raymond secara diam-diam.

Ternyata Raymond pergi ke halaman belakang istana.

("Raymond jarang sekali pergi ke halaman belakang istana. Apa yang dilakukannya disini?") Batin Alina.

Ternyata Raymond menemui seseorang. Alina bersembunyi dibalik jendela yang dapat memperlihatkan halaman belakang istana. Ia tidak tahu siapa yang ditemui Raymond dengan diam-diam seperti ini.

Alina mencoba berusaha mengintip dari balik jendela yang ditutupi horden dengan tirai sutra emas.

Ia membuka horden dengan perlahan dan membuat celah sekecil mungkin agar tidak ketahuan.

Dilihatnya Raymond sedang berdiri membelakangi jendela atau tempat Alina bersembunyi.

Namun, Raymond tak sendiri. Ia bersama seorang wanita. Wanita itu mengenakan pakaian pelayan istana.

Jika memang Raymond membutuhkan sesuatu dan harus memanggil pelayan, tidak harus diam-diam dan seprivat ini. Pikir Alina.

Wanita itu merubah posisinya yang awalnya membelakangi jendela seperti Raymond, kini menghadap Raymond.

("Agatha?!") Batin Alina terkejut. Untuk apa Raymond menemui Agatha?

"Raja, ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu." Ujar Agatha.

"Silahkan." Balas Raymond.

"Aku...." Agatha terlihat gugup dan ragu. Ia terlihat sedang mengatur nafasnya beberapa kali sebelum melanjutkan.

"Aku hamil, Raja." Lanjutnya kemudian menunduk.

Raymond menoleh dengan cepat menatap wanita disampingnya.

Deg!

Alina membeku. Apa yang baru saja didengarnya? Hamil? Siapa? Agatha?
Kenapa dia memberitahu Raymond?
Apa hubungannya dengan Raymond?
Bukankah Agatha tidak memiliki suami?

Jangan-jangan....

Alina menepis jauh-jauh pikiran yang tidak-tidak dari otaknya. Ia tidak ingin memiliki pikiran negatif tentang suaminya itu.

***

Gimana guys?
Ada yang bener tebakannya?
Sekarang sudah tau kan kenapa Agatha kelihatan gelisah banget.
So, ikutin terus ceritanya yuk.

Maaf, kalo kalian belum dapat feelnya ya.

AzäLèąTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang