Ràymönd

15 5 3
                                    

Raymond diam-diam menemui Agatha dihalaman belakang istana.

"Raja, ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu." Ujar Agatha.

"Silahkan." Balas Raymond.

"Aku...." Agatha terlihat gugup dan ragu. Ia terlihat sedang mengatur nafasnya beberapa kali sebelum melanjutkan.

"Aku hamil, Raja." Lanjutnya kemudian menunduk.

Raymond menoleh dengan cepat menatap wanita disampingnya.

"Apa?! Hamil?" Tanya Raymond tak percaya.

Agatha hanya mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan Raymond.

Ia terlalu takut untuk menatap mata Raymond. Bisa saja Raymond membunuhnya saat ini juga. Pikirnya.

"Apa kau yakin?" Tanya Raymond memastikan.

"T-tentu saja Raja. Aku tidak mungkin berbohong." Jawab Agatha sedikit terbata-bata.

Raymond memegang bahu Agatha.

"Tatap mataku, Agatha." Perintah Raymond.

Agatha menurut. Ia perlahan mengangkat wajahnya lalu menatap mata hitam Raymond.

Raymond membaca pikiran Agatha melalui matanya. Ia hanya ingin menemukan kebenaran dari apa yang barusan dikatakan oleh Agatha.

"Aku tidak berbohong kan?" Tanya Agatha setelah tau bahwa Raymond pasti membaca pikirannya.

Raymond menarik nafas berat lalu menghembuskannya perlahan kemudian melepaskan tangannya dari bahu Agatha.

"Sekarang bagaimana?" Tanya Agatha.

"Apa aku harus menggugurkannya?" Lanjutnya.

"Jangan!" Jawab Raymond cepat.

"Bagaimanapun, itu adalah bayiku." Lanjut Raymond.

PRAAK...!!!

Perkataan Raymond barusan mengejutkan seseorang yang sudah dari tadi berada dibalik jendela dan menyimak percakapan mereka sehingga ia tak sengaja menyenggol guci disampingnya hingga terjatuh.

Hal itu sontak membuat Raymond dan Agatha menoleh ke asal suara.

Raymond dengan cepat sudah berada dibalik jendela dan melihat guci yang telah pecah dilantai namun tak menemukan seorang pun disana.

Agatha menyusul.

"Pasti ada seseorang yang mendengarkan percakapan kita tadi."  Ujar Raymond.

"Lalu bagaimana, Raja?"

"Kau kembali saja ke kamarmu. Aku yang akan mengurus hal ini."

Agatha menurut lalu pergi ke kamarnya.

***

Raymond dan Agatha memiliki hubungan spesial. Sikap Raymond yang baik dan lembut telah meluluhkan hati Agatha.

Raymond jatuh cinta pada saat pertama ia membawanya ke istana untuk pertama kalinya.

Jatuh cinta kepada wanita lebih dari satu adalah hal yang wajar dilakukan oleh seorang Raja.

Namun, apakah mencintai vampir golongan bulan perak adalah hal yang wajar juga?

Tentu saja wajar kalau hanya perasaan seperti itu yang dimilikinya.

Peraturan yang ada hanyalah tidak boleh menikahinya apalagi sampai memiliki seorang anak.

Jadi, jika seorang vampir memiliki rasa cinta kepada vampir yang berbeda golongan, lebih baik lupakan saja. It's no use. Okey??

Namun, hal yang terjadi pada Raymond dan Agatha berbeda. Cinta keduanya telah membawa mereka sampai pada hal yang berakibat fatal.

Raymond sadar akan tindakannya. Terlebih, ia adalah seorang raja dari para vampir. Ia sadar bahwa hal yang ia lakukan adalah kesalahan besar.

Namun, semua telah terjadi. Agatha sekarang sedang mengandung anaknya. Anak yang belum ia dapatkan dari Alina.

Jika Alina mengetahui hal ini, pasti ia akan menghukum Raymond dan Agatha sesuai peraturan yang ada di The Midnight Land.

Itu sudah pasti mengingat sifat Alina yang tegas dan adil.

***

Apa pendapat kalian tentang Raymond dan Agatha ni guys?
Agatha tu baik sih, cuma ya gitu deh. Namanya juga cinta ya kan? :'D
"Cinta itu buta" ternyata benar adanya :'D

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 02, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AzäLèąTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang